"Jadi kita mau kemana?"
Taehyung mengerutkan dahinya lalu ia menatap wanita yang amat cantik, tapi sayang ia tidak pernah mencintai wanita yang ada di sebelahnya. Sejak ia mengemudi meninggalkan rumah megah nya ia tidak sama sekali merespon wanita ini, Park Joy atau Joy Kim. Istrinya.
"Ke rumah Papa sama Mama." Sahut Taehyung dingin.
Joy tersenyum kecut lalu ia memandang kembali pemandangan luar jalanan yang masih sepi. Ia tahu pernikahannya dengan Taehyung bukanlah pernikahan tanpa cinta tapi hanya pernikahan bisnis belaka. Ia juga tahu jika Taehyung sering bergonta-ganti wanita lain demi memuaskan hasrat liarnya, bahkan ia tahu Taehyung menyukai seseorang. Bae Irene. Sampai kapanpun Joy tidak akan bisa menggantikan posisi Irene dimata Taehyung. Yang membuatnya bersyukur adalah ia lebih selangkah didepan Irene yaitu ia menyandang status sebagai istri Taehyung.
Beberapa puluh menit kemudian mereka telah sampai dirumah kedua orang tua Taehyung.
Mereka berdua masuk kedalam rumah bergaya klasik itu. Sang ibu mertua menyambut hangat kedatangan menantunya begitu pula si kepala keluarga.
"Joy, akhirnya kamu dateng nak. Mama kangen kamu." Kata Mama Kim memeluk Joy.
Wanita itu tersenyum hangat membalas pelukan ibu mertuanya. Setidaknya ibu mertuanya ini mengerti hatinya.
"Taehyung, masuk dulu nak." Perintah Mama Kim.
"Taehyung ada rapat Ma. Investor dari Hongkong udah landing di bandara. Dan Taehyung mau jemput beliau." Sahut Taehyung datar.
Mama Kim mengulum senyum kecewa. "Ya udah kalo gitu, tapi kamu nanti nginep ya disini. Kasian Joy sendirian." Kata Mama Kim.
Taehyung mengangguk pelan lalu ia berpamitan kepada ibu dan ayahnya serta Joy. Lalu ia meninggalkan rumah kedua orang tuanya itu.
"Iya iya, bentar lagi aku kesana. Bye!"
Irene selesai dengan daily make up nya. Ia merias dirinya se-natural mungkin. Hari ini ia ada janji dengan seorang pengusaha yang ingin menjadikannya model merk baju ternama.
Ia keluar dari flat mewahnya dan segera menuju lantai bawah. Ia sudah memesan taksi online untuk mengantarnya menuju tempat pemotretan .
"Lihat tuh si Irene, mau kemana lagi dia?"
"Pasti mau keluar lagi sama om om , ihh!"
Irene tidak menanggapi perkataan para penghuni flat yang bersebelahan dengannya. Ia sudah terbiasa mendengar hal buruk yang mereka lontarkan padanya. Apa pedulinya Irene? Toh ia tidak makan dan minum dari mereka bukan? Dan apa pula untungnya jika berurusan dengan mereka. Menjijikan!
Ia masuk kedalam lift yang sepi dan menekan tombol 1, lantai dasar. Yah menjadi super model seperti ini sangat menantang bagi Irene. Ia menikmati setiap moment pekerjaannya, ia beruntung dikelilingi oleh rekan kerja yang mengerti dirinya.
Ting..
"Selamat pagi mbak Irene."
Si penjaga apartemen itu menyapa ramah Irene. Wanita itu tersenyum ramah.
"Selamat pagi juga Pak.."
"Tumben mbak pagi-pagi udah berangkat?" Tanya si penjaga itu.
"Iya nih ada janji sama client. Saya duluan ya Pak. Semangat kerjanya." Kata Irene.
Si penjaga apartemen itu tersenyum ramah pula. Ia bukanlah orang yang suka mencemooh orang lain. Irene sangat baik menurut nya. Tapi kenapa banyak orang yang tak suka dengannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's girl
Romancebagaimana jika sekumpulan wanita cantik ini terjerat dalam kesepakatan yang membuat mereka rela menjadi simpanan para pria dewasa kaya raya?