Moonbyul kembali ke flat nya dengan lesu. Sepulang dari rumah sakit ia tak langsung menemui Hoseok, melainkan pergi ke pemakaman ibunya. Ia menghabiskan waktu hingga sore disana. Ia menangis melepaskan segala beban yang ia tanggung, meskipun satu beban yang ia tanggung belum hilang.
Pria bernama Hoseok berkali-kali menghubungi Moonbyul, namun wanita itu tak menjawab panggilan Hoseok. Ia hanya butuh ketenangan saat ini.
Ia duduk diatas ranjang nya sambil melepas kemeja yang ia kenakan seharian ini. Tatapan nya kosong dan pikiran nya melayang kemana-mana.
Ia beralih menatap perut ramping nya yang masih rata itu. Ia tak menyangka jika sekarang ada nyawa yang ia kandung disana. Hasil dari Jung Hoseok dan dirinya.
Pikirannya kembali menerawang satu bulan yang lalu. Bodohnya saat itu ia dan Hoseok bercinta disaat masa suburnya.
"Hobihhh, janganhhh dihh dalem ahhh.."
Hoseok tak mendengarkan Moonbyul ditengah desahan nya. Ia justru semakin gencar memompa kejantanannya di liang Moonbyul hingga pelepasan itu tiba, Hoseok mengeluarkan benih nya di dalam sana.
"Ahhh..."
Mereka berdua saling menatap dihiasi dengan suara nafas mereka yang memburu. Hoseok mengecup dahi Moonbyul lama.
"Love you Byul..."
Moonbyul beranjak dari kasur nya dan ia segera menyegarkan badannya didalam kamar mandi.
Hoseok mengusap wajahnya gusar. Okay ini sudah jam tujuh malam dan hingga saat ini Moonbyul belum juga memberinya kabar. Bahkan telpon darinya tidak dijawab oleh wanita itu.
Ia merindukan Moonbyul. Sangat merindukan. Satu bulan ini ia tidak bermesraan dengan Moonbyul karena pekerjaan Hoseok yang sangat padat.
Ia mengambil kunci mobil dan jas nya lalu berjalan meninggalkan ruang kerjanya. Ia akan pergi ke tempat Moonbyul, siapa tahu wanita itu sudah ada di kediamannya.
Baru saja ia keluar dari lift, tak sengaja ia menabrak seorang wanita bersurai orange. Wanita itu tampak menjatuhkan map. Hoseok membantu wanita itu dengan mengambil kan map itu.
"Aduh mbak maaf ya, saya gak sengaja." Ucap Hoseok.
"Saya juga minta maaf mas, saya buru-buru soalnya." Sahut si wanita itu.
Hoseok merasa asing dengan orang ini. Ia pikir wanita ini adalah salah satu staf nya .
"Maaf mbak. Mbak bukan orang sini ya?" Tanya Hoseok sopan.
Wanita itu tersenyum kecil. "Bukan mas. Tapi temen saya kerja di sini, dia desainer. Saya cari dia." Jawab wanita itu.
"Oh ya, kalau boleh tau siapa temen mbak? Siapa tau saya bisa bantu." Tanya Hoseok lagi.
"Namanya Moonbyul Yi. Oh iya mas, kalo gak ngerepotin nih saya titip map ini ya ke Moonbyul. Bilangin ke dia ini dari Solar tadi map nya ketinggalan di tempat saya." Kata wanita bernama Solar itu. Hoseok menerima map itu dari tangan nya.
"Kalau begitu saya permisi dulu ya mas. Mari mas." Solar berpamitan kepada Hoseok.
Pria itu menatap map yang ada ditangan nya itu penuh tanda tanya. Pasalnya terdapat logo rumah sakit disana. Apa Moonbyul baru saja ke rumah sakit? Apa dia sedang sakit?
"Kepo gue, apa gue buka aja ya?" Gumam nya sendiri.
"Ah nanti aja deh, di rumah Byul aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's girl
Romancebagaimana jika sekumpulan wanita cantik ini terjerat dalam kesepakatan yang membuat mereka rela menjadi simpanan para pria dewasa kaya raya?