14

2.2K 217 32
                                    


"Wen, dua minggu lagi kamu bakal debut loh."

Eric Nam sangat antusias dengan debut Solo seorang son Wendy. Berbeda dengan ric, Wendy terlihat lesu. Tak ada semangat yang terpancar dari wajah cantik son Wendy.

"Wen? Lo kenapa?" Eric menggerakkan tangan nya dengan cepat didepan wajah Wendy.

"Eh? Apa?" Wendy mengerjapkan matanya berkali-kali.

Eric melengos sebal. Ia memakan macaroni buatan Wendy yang ia berikan tadi pagi.

"Lo ini napa sih? Lo ga seneng kalo lo debut? Padahal Bos Suga baik banget udah kasih kesempatan ini buat lo!" Oceh Eric .

Wendy menyeruput capoucino , ia meringis pelan. "Bukan gitu. Gue ga percaya aja. Orang sekelas gue bakal jadi idol."

"Yaelah, lo itu udah cantik, suara lo juga bagus. Bos Suga itu ga bakalan salah pilih orang buat debut Solo." Sahut Eric.

"Contohnya kayak Mba Suran. Gilakkkk udah cakep, suara bagus, terus humble banget ke semua orang. Ga heran sih kalo bos Suga selalu  banggain dia dimana pun." Kata Eric berbinar.

Mood Wendy mendadak hancur. Ia membuang muka ke lain arah. Entahlah mendengarkan nama Suran membuat hatinya sakit.

Ia akui jika bos nya sekaligus Daddy nya itu menyukai Suran dalam artian sebagai artis asuhan nya. Tapi apakah mengiyakan rumor berkencan Suga dengan Suran support terhadap artis asuhan nya?

"Lo kenapa sih? Lo ada masalah? Lo digangguin sama mantan lo yang rada stres itu?" Tanya Eric bertubi-tubi.

Wendy menggeleng pelan. "Gue lagi ga enak badan. Dan soal Mark gue sama sekali ga ada hubungan apapun sama cowo itu!"

Wendy beranjak dari meja kantin. Ia berjalan kesal menuju ruang latihan, meninggalkan Eric  Nam yang menatap nya aneh.

"Wendy napa sih?" Gumam Eric .



Wendy dengan sebal membuka pintu ruang latihan, dan ia menghentikan langkahnya ketika ia mengetahui Suran sedang berada disana bersama beberapa pelatih vokal dan juga... Yoongi.

Dengan sebisa mungkin Wendy mengatur raut wajahnya. Ia berlagak biasa saja. Seolah ia tidak mengenal Yoongi.

Pria dengan kulit seputih vampire itu menatap Wendy tajam. Ingin rasanya ia menghampiri gadisnya dan memeluknya serta melayangkan ciuman panas di bibir cherry itu.

Wendy melihat Suran yang tengah bernyanyi , dalam hatinya ia merasa minder dengan Suran. Ia secara tidak langsung akan bersaing dengan wanita yang tengah dikencani Yoongi itu.

Wendy melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Jam masih menujukkan pukul sepuluh pagi. Dan kurang lima belas menit lagi adalah giliran ia berlatih.

Sebaiknya ia pergi dari ruangan ini. Ia tidak tahan dengan tatapan tajam Yoongi dan juga suara merdu Suran.

Wendy beranjak dari kursi dan segera keluar dari ruang latihan. Yoongi yang menyadari kepergian Wendy pun segera menyusul wanita itu.

Wendy melangkahkan kaki mungilnya menuju ruang loker semasa ia menjadi trainer . Ia masih menyimpan barang-barang kesukaannya seperti MP3 player, charger hp, dan juga buku harian.

Ia mengambil MP3 palyer berwarna soft blue. Ia menutup pintu loker nya.

"YA!"

Wendy memekik kaget ketika ia mendapati Yoongi yang berada di samping pintu loker.

Wendy menelan saliva nya dengan susah payah. Aroma khas Min Yoongi menguar menggodanya. Sudah lama ia tak mencium aroma seperti ini.

Min Yoongi meraih bahu Wendy kemudian ia memutar badan Wendy dan membenturkan nya ke pintu loker.

"Son Wendy.." desis Min Yoongi memanggilnya.

Wendy merasakan bulu kuduknya meremang dan keringat mengalir dibalik blouse peach yang ia kenakan hari ini.

Tatapan intimidasi seorang Min Yoongi pastinya mampu membuat Wendy tak bisa berkutik.

Min Yoongi hendak meraih bibir Wendy namun wanita itu mencegah nya dengan telapak tangan kanan nya.

"Cukup kak!" Balas Wendy.

Yoongi menggeram tidak suka. Ia melepaskan telapak tangan Wendy yang menempel pada bibirnya.

"Wendy.. I miss u so much.."

Wendy memejamkan matanya. Ia ingin mempercayai perkataan Yoongi namun hatinya berkata tidak.

"Kak jangan gini. Kakak ga boleh nemuin aku sekarang." Wendy melarang Yoongi.

Yoongi terkekeh sinis. "Siapa yang berani melarang Min Yoongi? Ga ada ceritanya Min Yoongi ga bisa nemuin Son Wendy." Balas Yoongi.

Wendy mendorong dada Yoongi hingga pria itu berjarak beberapa senti darinya.

"Aku yang melarang kakak! Aku ga mau deket atau punya hubungan sama pacar orang." Tandas Wendy.

Yoongi kembali terkekeh, kali ini ia memeluk Wendy. Mendaratkan kecupan mesra di kening wanita itu.

"Kamu cemburu, hm?" Ejek Yoongi.

Wendy diam. Ia meneteskan air matanya. Yoongi bener-benar membuatnya kacau.

"Aku benci .." ucap Wendy.

"Hm?"

"Aku benci kakak deket sama Suran!" Kata Wendy.

Yoongi tersenyum puas. Kemudian ia mengecup bibir Baby girl nya.

"I'm sorry sweetie, Daddy ga ada maksud lain."

Kali ini Wendy yang melayangkan tatapan tajam nya .

"Kakak suka sama Suran? Atau cinta?" Tanya Wendy.

Yoongi diam, kemudian ia beralih membelakangi Wendy.

"Iya... aku suka Suran..."












"Kak Jungkook ngapain sih? Lepas ga?!"

Yerim risih dengan kelakuan Jungkook terhadap nya. Bagaimana tidak? Ia sedang memasak tapi pria itu malah memeluknya dari belakang.

Jungkook bahkan menciumi leher Yerim hingga meninggalkan bekas kemerahan di leher wanita itu.

"Gemes aja liat kamu masak." Kata Jungkook.

"Paan sih! Dasar om om!" Ledek Yerim.

Jungkook semakin gemas, ia mencium ganas bibir Yerim.

Yerim segera mematikan kompor dan membalas perbuatan Jungkook.

Jungkook mencium habis bibir kenyal Yerim tanpa sisa. Ia bahkan mengangkat tubuh Yerim agar kaki wanita itu melingkar di pinggang nya.
Tangan kekar Jungkook meremas bokong kenyal Yerim. Wanita itu mendesah ditengah ciuman nya dengan Jungkook.

Jungkook membawa Yerim ke kamar dan merebahkannya di kasur. Yerim membuka matanya. Ia melihat Jungkook sudah melepaskan kaos hitam yang dikenakan nya tadi.

Yerim pasrah dengan apa yang akan Jungkook lakukan padanya. Toh ini juga yang terakhir kalinya ia berhubungan badan dengan Jungkook.

Kenapa demikian??

Karena malam ini ia akan ikut teman satu kampus nya ke Beijing untuk alasan magang. Ia ingin lepas dari jeratan Jungkook sekaligus mencari uang disana.

Sekali lagi mereka berdua melakukan percintaan yang panas diatas ranjang. Dalam desahan dan erangan , Yerim meneteskan air matanya.

"Ahh.."

"Argh!"

Setelah pelepasan , Jungkook limbung disebalh Yerim. Wanita itu masih mengatur napasnya. Ia juga sama lelah nya dengan Jungkook.

Jungkook meraih tubuh polos Yerim kemudian mencium puncak kepala gadis itu.

"Love you, Yerim." Ucapnya.

Yerim semakin deras mengeluarkan air matanya . Ia juga memegang tangan Jungkook yang melingkar di perutnya.

"Love you too, Daddy."

Daddy's girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang