Irene sudah tampil dengan dress merah muda dan juga wajahnya di poles dengan make up yang natural. Ia hendak berangkat kerja, namun sebelum ia berangkat kerja ia ingin membuatkan ibunya sarapan terlebih dahulu."Pagi sayang"
Itu mama Irene yang sudah tampil cantik sedang membaca koran pagi di meja makan.
"Pagi juga Ma." Ucap Irene kemudian ia mencium pipi mamanya.
Irene hendak mengenakan apron, namun Mama Bae melarangnya.
"Rene, kamu mau masak? Ga usah nak. Nanti Mama aja yang masak."
Irene tersenyum tipis. "Sesekali lah Ma aku masak buat Mama." Katanya.
"Nanti baju kamu berantakan dan juga baju kamu bau masakan." Sahut Mama Bae.
Mama Bae beranjak dari kursi lalu menyahut apron yang masih Irene pegang.
"Kamu itu ya, udah duduk di meja makan sana. Tungguin Mama kelar masak ya." Kata Mama Bae.
Irene tersenyum. Ia rindu momen seperti ini. Momen dimana ia menyaksikan Mamanya sedang menyiapkan sarapan untuknya. Persis sewaktu ia masih SD dulu.
Irene duduk di meja makan sambil memandangi Mama nya memasak hidangan favorit nya.
Iima belas menit kemudian , Mama Bae selesai memasak. Ia dengan bangga menyajikan hidangan kesukaan putrinya di meja makan.
"Hmm aroma nya enak banget." Kata Irene.
"Udah lama mama ga masakin ini buat kamu. Mama jadi agak lupa bumbu-bumbunya." Kata Mama Bae.
"Apapun yang Mama masak pasti enak rasanya." Sahut Irene.
Singkat cerita Irene dan Mama Bae menghabiskan sarapan mereka dengan hangat.
"Rene, buruan kamu berangkat nak. Nanti jalanan macet." Kata Mama Bae.
Irene mengangguk. Setelah Ia membantu Mama Bae membersihkan meja makan, ia lanjut mengenakan High heels putih miliknya.
"Mama, aku berangkat kerja dulu ya."
"Hati-hari dijalan nak."
Skip , ditempat kerja Irene ...
Irene telah sampai di salon milik mama Bae. Ia buru-buru menuju ruangannya. Hari ini ia ada rapat dengan salah satu dokter kecantikan ternama seantero Jepang.
"Ohayogozaimasu, Irene-ssama." Sapa Mina ramah.
"Ohayogozaimasu, Mina-ssan." Balas Irene.
"Irene-ssama, jam sepuluh siang nanti akan ada rapat dengan dokter Ogawa Mizuki." Jelas Mina.
Irene mengangguk mengerti. Ia meletakkan tas nya diatas meja, kemudian seseorang mengetuk pintu ruangan Irene.
"Siapa?" Gumam Irene.
Mina yang tanpa di perintah langsung membukakan pintu.
"Iya, ada apa?" Tanya Mina kepada salah satu karyawan salon yang membawa bucket bunga mawar merah yang masih segar.
"Maafkan saya, Manajer Myoui. Ini ada kiriman bunga dari seseorang untuk Irene-ssama." Kata karyawan itu.
Mina menerima bucket bunga mawar merah itu. Kemudian si karyawan itu kembali bekerja. Setelah menutup pintunya, Mina menyerahkan bucket bunga itu kepada Irene.
Irene heran dengan bucket bunga dari seseorang di pagi hari.
" Irene-ssama dari siapa bunga itu?" Tanya Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's girl
Romancebagaimana jika sekumpulan wanita cantik ini terjerat dalam kesepakatan yang membuat mereka rela menjadi simpanan para pria dewasa kaya raya?