15

2.4K 214 22
                                    



Jisoo tersenyum tipis ketika Jang Mirae bertanya perihal ia akan resign dari Kim Royal Family.

Wanita kalem itu tidak bisa menampik rasa sedihnya karena ia akan berpisah dengan rekan kerjanya selama ini. Wanita yang membuat Jisoo betah menjadi sekretaris kedua di KRF.

"Jisoo, kamu ga ada masalah kan sama orang sini?" Tanya Mirae memastikan.

Jisoo menggeleng lembut. "Sama sekali nggak, Mba Mirae. Aku cuma ingin fokus mengurus kedua orang Tua ku di kampung. Dan juga meneruskan usaha ayahku sebagai pedagang." Jelas Jisoo.

Mirae tersenyum masam. "Jisoo kalo kamu ada masalah, jangan sungkan buat cerita ke aku. Kamu udah aku anggap kayak adek aku sendiri." Kata nya.

Jisoo mengangguk pelan. "Pasti Mba."

"Oh iya , ngomong-ngomong kamu udah membicarakan hal ini sama pak Seokjin ?" Tanya Mirae.

Jisoo menggeleng, "Mulai kemarin pak Seokjin sibuk Mba. Banyak investor asing yang ada janji sama beliau. Jadi besok aja aku ngomong nya." Jawab Jisoo.

"Kayaknya kamu jangan resign dulu Jis, perusahaan lagi sibuk-sibuknya. Pikirkan baik-baik. Masa kamu tega sama aku yang lembur sendirian? Kan aku juga lagi hamil muda Jis." Kata Mirae.

Jisoo terkekeh. "Iya Mba, aku bakal resign kalo perusahaan udah membaik. Aku juga bakal dampingi Mba Mirae ngerjain tugas di KRF."

Setelah berbincang dengan Mirae, Jisoo melangkahkan kakinya ke ruangan Seokjin. Ia ingin memberikan bahan meeting untuk bos KRF itu.

Pintu megah ruang Seokjin ia buka perlahan, namun ia tak menjumpai bos nya disana. Jisoo sedikit lega karena Seokjin tidak ada ditempat, tanpa canggung ia langsung meletakkan berkas-berkas itu di meja Seokjin.

Ia memperhatikan tempat kerja bos nya itu. Ia kembali menerawang beberapa kejadian romantis yang telah ia lakukan bersama bos nya itu. Ia tidak munafik , sebagai wanita ia jatuh pada pesona Seokjin dan juga pada perilaku hangat pria itu.

Ia juga menyukai sentuhan pria itu dan kalimat manis yang terlontar dari bibir sexy Seokjin.

"Aku bakal rindu tempat ini." Gumam nya sendiri.

Ketika Jisoo melangkah menjauhi meja kerja Seokjin, tiba-tiba pintu ruang kerja itu terbuka.

Jisoo terjingkat kaget , dan sorot matanya menangkap sosok Rose. Wanita yang sampai saat ini adalah istri sah dari Seokjin.

Rose juga tak kalah kagetnya dengan keberadaan Jisoo diruang kerja Seokjin. Jisoo tidak tahu harus berekspresi bagaimana, ia merasakan ada ribuan pisau yang menancap di hatinya.

Rose tersenyum lembut, "Hai Jisoo. Sedang apa kamu disini?" Tanya nya ramah.

Jisoo memaksakan senyum manis nya untuk Rose. "Selamat siang Ibu Kim, saya baru saja meletakkan bahan meeting Pak Seokjin." Jawab nya.

Rose hendak bertanya lagi pada Jisoo namun, Seokjin muncul dibalik badan Rose.

"Rose, ini ada-."Seokjin tidak melanjutkan kalimatnya, ia terpaku dengan keberadaan Jisoo di ruangannya.

Jisoo menunduk memberi hormat pada bos nya. Ia ingin keluar dari ruangan ini !

"Eum.. Pak Seokjin, Bu Rose saya permisi dulu." Pamit Jisoo.

Sebelum Jisoo keluar, Seokjin segera mengatakan sesuatu. "Jisoo, bisa kamu bawa bahan meeting saya ke ruang rapat?" Pinta nya.

Jisoo mengangguk paham, ia segera mengambil lagi berkas di meja Seokjin lalu melenggang ke ruang rapat.

Daddy's girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang