Chapter 5

3.7K 322 10
                                    

*sedikit perubahan. Bagian 5 beda sama yang dulu. Di harap baca kembali makasih :*

Music 🎵 BTS_dimple
♫️
♫️
♫️
♫️
♫️
♫️

Masih sama dengan yang sebelumnya.
Eunha kini tampak sangat terkejut dengan penuturan Tuan Jung tadi.

"Apa?! Kenapa? Aku masih terlalu muda." Ucap Eunha membela diri.

Tuan Jung tetaplah Tuan Jung. Pendiriannya akan terus berdiri kokoh. Ia tetap bersi kukuh menjodohkan anaknya, toh itu juga bukan hanya kehendaknya melainkan kemauan mendiang ayahnya. Kakek Eunha.

"Besok akan mengadakan makan malam bersama. Siapkan dirimu. Jangan membuat ayah marah." Ucap Tuan Jung tegas. Menampikan sorot menyeramkan adalah perihal terbaik demi kebaikan sang putri bukanlah masalah, walaupun iba.

Eunha bangkit dari duduknya Ia pergi menuju kamarnya. Kecewa sekali mendengar ayahnya begitu keras memintanya melakukan hal menyimpang ini. Tidak berpikirkah? Hati gadis kecilnya masih terbilang labil. Bagaimana mungkin Ia akan dijodohkan dengan orang yang jelas-jelas tidak Ia kenal.

❅️❅️❅️

Dikediaman keluarga Jeon, semua sedang makan malam bersama. Tapi hanya saja si sulung lah yang tidak ada diantara mereka. Jeon Jungkook.

"Somi sudah kau hubungi kakakmu?" Tanya Tuan Jeon.

"Ya, Oppa bilang dia akan sampai dalam waktu tiga puluh menit. Tch, aku tidak yakin dia akan sampai dalam tiga puluh menit kedepan." Ucap somi.

Tuan Jeon hanya mengangguk mengerti.

"Selama itukah kakakmu sampai? Apa jarak apartemen dengan rumah kita jauh?"

Mereka melanjutkan makannya. Selama dua puluh menit lamanya presensi si putra belum juga menampikan wajah tampannya. Hingga sepersekon kemudian bel rumah berbunyi.

"Tuan muda, anda sudah ditunggu oleh nyonya dan Tuan besar." Ucap maid.

"Ya." Jungkook melangkahkan kakinya menuju ruang makan.

"Si tampan sudah datang" Ucap somi.

"Kook, duduklah." Ucap Tuan Jeon.
Jungkook mengangguk dan langsung menarik kursi di samping adiknya.

"Kenapa?" Tanya Jungkook to the point.

Si putra sulung bedebah, wajahnya sudah seperti taplak meja, begitu halus dan datar. Kurang apa lagi bocah tengik itu? Kenapa tidak memiliki etika yang sepadan dengan Kim Taehyung.

"Anggap ini peting. Walaupun Appa tau kau tidak pernah menganggapnya serius. Sebenarnya aku ingin menyampaikan suatu hal padamu." Ucap Tuan Jeon.

Jungkook masih menanti kelanjutan yang akan di ucapkan oleh Tuan Jeon.

"Tentang wasiat yang diberikan oleh kakekmu pada Appa." Lanjut Tuan Jeon.

Jungkook semakin penasaran amanat Apa yang kakeknya berikan pada ayahnya.

"Jungkook, kakek memintaku untuk menjodohkan mu dengan putri rekan bisnisku dan teman Appa ini juga memiliki seorang ayah yang jelas adalah sahabat dekat kakekmu. Tindakan ini sebenarnya harus kau setujui." Ucap Tuan Jeon pada akhirnya.

 Time for you forever || JJK [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang