~*°_______SOL_______°*~
Pagi-pagi.
Jeong Soon tersentak bangun ketika bermimpi aneh. Dia menggosok-gosok kedua matanya lalu mengedarkan pandangannya. Akh, dia baru ingat kalau dia berada di zaman istrinya.
Melihat sebuah selimut menutupi setengah tubuhnya. Ia yakin kalau itu Hwan Ki. Pemuda yang menyelamatkannya semalam.
Kedua matanya menatap sebuah kertas note di atas meja. Diraihnya lalu dibacanya, ada tulisan yang dia mengerti dan ada juga tulisan yang sama sekali tak dia mengerti (Bahasa English).
Dia bangkit dari tiduran sambil membolak-balik kertas note itu. Di atas kertas bertuliskan.
Jae Woon. Jika kau lapar, aku sudah menyiapkan makanan di atas meja. Minuman dingin kesukaanmu ada di dalam kulkas. Jika kau ingin mandi dahulu, ada pakaian baru yang datang langsung dari butikku tadi pagi. Aku pergi lari pagi. Nanti aku akan kembali setelah selesai berolahraga.
Jeong Soon hanya mengerti arti makanan, mandi dan juga pergi dalam tulisan korea. Tetapi sebagiannya tidak mengerti karena ditulis dalam bahasa inggris.
Sebaiknya dia pergi mandi dahulu. Setelah itu dia akan makan serta menunggu Hwan Ki pulang.
Jeong Soon masuk ke dalam kamar mandi. Sejenak dia merasa bingung. Bagaimana mereka mandi? Terdapat kolam kecil yang tak ada airnya (bathtub). Hanya benda panjang yang menempel di dinding (Selang untuk Shower) serta dari mana datangnya air?
Dia masuk ke dalam kotak kaca untuk Shower. Tiba-tiba dia terpleset dan tangannya yang hendak berpegangan ke sebuah besi pegangan malah memencet sebuah tombol untuk uap hangat (SPA). Jeong Soon kaget lalu memencet lagi tombol berniat untuk mematikannya, tetapi malah memencet tombol lain yaitu air yang keluar dari atas kepalanya (Shower).
Jeong Soon menghela napasnya. Mandi di sana benar-benar merepotkan dan tak praktis seperti di Joseon yang terdapat kolam besar pemandian air hangat. Bicara Joseon, ia teringat rencana awalnya yaitu mencari istrinya In Hyun.
Dia yakin kalau In Hyun ada di tempat itu. Karena ketika pria yang melambaikan tangan kepadanya waktu itu (Cho Sang-ji) mengatakan mereka akan bertemu lagi di Seoul. Ia juga mendengar kemarin kalau Hwan Ki mengatakan kalau mereka sampai di kota Seoul.
Jeong Soon mulai membasahi seluruh tubuhnya. Terus memikirkan bagaimana dia akan menemukan In Hyun? Dia meraih botol shampoo lalu membacanya, ada tulisan korea untuk rambut. Ia pun mulai memakai shampoo itu ke rambutnya, lalu botol satunya Sabun cair untuk tubuhnya.
Dengan otaknya yang sangat cerdas itu. Dia masih bisa membedakan mana yang untuk rambut dan mana yang tubuh. Meski dia harus membaca dahulu tulisan korea, disebabkan dia tak boleh sembarangan karena zaman itu benar-benar sangat berbeda dari zamannya.
Selesai mandi. Dia bingung lagi, bagaimana cara mematikan air dan uap yang terasa semakin panas itu? Dia mendekati tombol, diperhatikannya tombol bergambar air mengucur dan gambar udara yang artinya uap. Ada lagi tombol yang lain yang tak berani dipencetnya. Dia menoleh ke pojok atas tombol paling berbeda berwarna merah (Off). Dia pun memencet tombol merah itu.
Akhirnya air dan uap berhenti membuat Jeong Soon nyengir dan memuji diri sendiri. Kau selalu pintar Jeong Soon. Pujinya pada diri sendiri sambil meraih handuk lalu keluar dari kamar mandi.
Beberapa saat, ketika dia tengah memakai pakaiannya. Terdengar keributan di ruang televisi. Ia pun bergegas keluar dari kamar itu dengan kemeja yang masih terbuka kancingnya. Kedua matanya membulat melihat beberapa orang di sana. Termasuk Ji Hoon adiknya Jae Woon.
"Hyung! Akhirnya kau sudah sadar juga." Ji Hoon berlari memburu Jeong Soon lalu memeluknya erat.
Jeong Soon hanya diam tak membalas pelukan Ji Hoon karena dia bingung harus melakukan apa di depan teman-teman dan adiknya Jae Woon. Ia hanya menepuk-nepuk pelan punggung Ji Hoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT On LOVE (Welcome To The Future)
Fantasy[END] Sequel/Book 2 after King Of Joseon. ~Sebagian Chap di Private acak~ Setahun sudah In Hyun menjalani kehidupannya dengan normal kembali, yang pasti setelah kembali lagi ke zamannya dari Joseon. Normal? Sepertinya tidak! Apalagi setelah bertemu...