*°_______SOL_______°*
Setelah semalaman makan malam sekaligus konsultasi dengan Profesor Cho Sang-ji.
In Hyun bangun pagi dengan semangat baru dan juga senyuman lebar tak lekang dari bibirnya. Dia bangun pagi-pagi sekali karena harus ke rumah sakit untuk memberikan daftar obat herbal dan yang lainnya kepada pengurus gudang penyimpanan obat di rumah sakit, karena beberapa seniornya harus pergi bersama kepala rumah sakit ke suatu tempat.
Setelah itu. Mereka akan jalan-jalan mengelilingi kota Busan karena hari itu adalah festival musim semi di Busan. Dan mereka tak boleh melewatkannya. Mereka akan seharian jalan-jalan sebelum besok kembali ke Seoul.
Euna dan Sun Hi baru bangun.
Sun Hi mengucek matanya melihat In Hyun sudah terlihat rapi. "Hyun-yya. Kau mau ke mana pagi-pagi begini?" dengan menguap dan rambut acak-acakannya. Ia menatap aneh ke arah In Hyun dengan tatapan masih mengantuk.
Euna juga bangun dengan malasnya.
In Hyun malah nyengir. "BANGUN! CEPAT BANGUN! BUKANNYA HARI INI KITA AKAN JALAN-JALAN BERKELILING DI KOTA BUSAN INI!"
Sun Hi dan Euna hampir saja melompat dari atas kasur masing-masing.
Sun Hi langsung saja membulatkan kedua matanya. "Yah, Hyun-ah. Kau ini seperti meneriaki ada kebakaran saja." Jantungnya dan jantung Euna hampir saja jatuh ke perut.
In Hyun malah terkekeh. "Cepatlah kalian bersiap-siap, aku akan pergi ke rumah sakit dulu. Setelah itu aku akan kembali dan saat itu kalian harus sudah siap. Kalau tidak, aku akan meninggalkan kalian berdua di sini."
"Ya.. ya.. ya.., Hyun-yya. Kenapa kau jadi sadis seperti itu." Ucap Euna sedikit mengerucut bibirnya. Tetapi tak lama setelah itu dia nyengir sambil garuk-garuk kepalanya.
"Sudahlah," In Hyun segera mengambil proposal dengan tas kecil miliknya. "Aku pergi." Ia mulai melangkah menuju pintu.
"Hyun," panggil Sun Hi.
"Hmmm?" In Hyun menoleh ke belakang menatap Sun Hi.
"Apa kau sudah sarapan?" tanya Sun Hi tak melihat bekas sarapan di meja biasa tempat mereka makan.
In Hyun menggelengkan kepalanya. "Nanti saja, kita kan mau jalan-jalan dan kita mampir dulu di sebuah kafe untuk sarapan." Jawabnya sembari tersenyum. Lalu melangkah kembali membuka pintu.
Euna menatap Sun Hi.
"Ada apa?" tanya Sun Hi heran melihat tatapan Euna.
"Sun-yya. Aku berharap senyuman itu tak hilang lagi di bibir In Hyun." Euna menunduk sedih teringat kembali satu tahun silam. Kejadian In Hyun dihina, dicaci dan disebarluaskan video yang mengatakan kalau dia sudah gila memang sedikit mereda. Tetapi, luka itu mungkin akan selalu ada dan takkan pernah hilang di hati In Hyun.
Sampai setelah kejadian itu, begitu susahnya In Hyun untuk tersenyum dengan tulus atau tertawa dengan lepas seperti dulu lagi. Atau dekat-dekat dengan seorang lelaki. Kecuali teman sebatas kerja dan sebatas kenal saja.
"Kau benar, mudah-mudahan saja dia akan terus ceria seperti itu." Harap Sun Hi tak mau melihat air mata In Hyun menetes lagi.
Di depan rumah sakit.
Sebuah mobil mewah sampai di depan rumah sakit itu. Seorang bodyguard membukakan pintu mobil dan turunlah seorang wanita tua dari dalam mobil lalu melangkah dengan tergesa-gesa.
In Hyun yang sudah tiba di sana dan hendak masuk, terpaksa sedikit terhambat dan harus menunggu di depan pintu utama rumah sakit karena para pengawal itu mengadang siapa saja masuk ke sana ketika wanita tua yang baru datang itu memasuki rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT On LOVE (Welcome To The Future)
Fantastik[END] Sequel/Book 2 after King Of Joseon. ~Sebagian Chap di Private acak~ Setahun sudah In Hyun menjalani kehidupannya dengan normal kembali, yang pasti setelah kembali lagi ke zamannya dari Joseon. Normal? Sepertinya tidak! Apalagi setelah bertemu...