SoL ~29~ My Husband.

1.7K 226 92
                                    

~*°_______SoL_______°*~

In Hyun dan pria berkacamata itu terkejut melihat satu bodyguard merintih kesakitan di lantai.

Pria gendut itu bangkit dari berjongkoknya untuk melihat siapa yang telah berani membuat anak buahnya terlempar ke dalam dan kini merintih kesakitan di lantai. Namun, belum sempat dia melangkahkan kakinya menuju pintu.

Seorang pemuda sudah berdiri di ambang pintu.

Kedua mata In Hyun membelalak. "Ka-kau?!"

Ternyata yang datang adalah Jeong Soon. Ketika dirinya diam, bukan berarti dia tak memperhatikan. Ketika dia acuh, bukan berarti dia tak peduli. Dan ketika dia membiarkan In Hyun sendiri, bukan berarti dia tak ingin tahu akan pergi ke mana istrinya itu.

Firasatnya sudah tak enak dari tadi pagi. Muncul kegelisahan yang sama ketika di Joseon, yang saat itu In Hyun diculik oleh suruhan Ching Daiki. Perasaan itu muncul kembali. Ia curiga kalau hari itu, sesuatu yang buruk akan terjadi kepada In Hyun.

Awalnya Jeong Soon mencoba untuk menepisnya. Tetapi kecurigaannya bertambah semakin besar saat sebuah mobil mencurigakan parkir tak jauh dari gerbang kampus. Lalu mobil itu tampak mengikuti bus yang In Hyun naiki.

Jeong Soon terus saja diam-diam memperhatikan dan mengikuti mobil tersebut. Benar saja dugaannya. Saat In Hyun diculik, Jeong Soon melihatnya. Namun, dibiarkan karena ingin tahu, siapa boss-nya yang berani menculik In Hyun dan akan dibawa ke mana.

Saat ini Jeong Soon tak bergeming sedikitpun dari tempatnya berdiri-- menatap pria berkacamata itu dengan tatapan mengerikan dan juga seringaian di bibirnya membuat pria itu menjadi sedikit gemetaran.

Pria itu mulai mengeluarkan pistol dari saku celananya. "Bagaimana bisa kau sampai di tempat ini, Kim Jae Woon? Tetapi, baguslah jika kau datang sendiri. Aku tak perlu susah-susah untuk membawamu ke tempat ini. Dan nanti tempat ini akan menjadi kuburan Ayahmu juga."

Karena perkataan itu, Jeong Soon sudah bisa menebak kalau pria itu mengenal Jae Woon dan ternyata sengaja memancingnya. Meski dia tak mengenal siapa pria itu, tetapi dia yakin kalau pria itu mengincar Jae Woon dan juga Ayahnya, bukan mengincar In Hyun.

Dengan senyuman angkuh dan tatapannya berubah semakin mengerikan pada pria gendut itu. Jeong Soon tak merasa takut kepadanya dan malah menghampirinya.

"Kau, jangan mendekat …!" sergah pria itu mundur beberapa langkah. Ia lalu menodongkan pistolnya tepat di kepala In Hyun. "… atau aku tembak kepala gadis ini!" ancamnya.

Jeong Soon memicingkan matanya melihat benda tak dikenalnya itu. Apakah benda itu benar-benar bisa membunuh In Hyun? Ia pun mundur beberapa langkah dari tempatnya berdiri saat teringat benda itu bersuara serta dapat membunuh manusia seperti di film yang sering ditontonnya.

Satu bodyguard yang tadi terjengkang masuk ke dalam, menatap geram pada Jeong Soon. Satu bodyguard yang tadi pingsan di luar, telah sadar kembali dan dia kini ikut masuk ke dalam membawa dua samurai. Satu samurai ia berikan kepada temannya.

Pria pendek dan gendut itu menyeringai. "Jae Woon. Dengan kematianmu, maka aku akan membuat Ayahmu menderita dan akan datang mencariku."

Krakkk... kaki Jeong Soon menginjak sebuah balokan kayu kecil yang berserakan di sana. Ia menunduk melihat ke balok kayu itu.

Pria itu memberi isyarat pada kedua bodyguardnya agar segera mengabisi Jeong Soon.

"Hiaaatttt …!!" keduanya mulai menyerang Jeong Soon.

Dengan secepat kilat, Jeong Soon menendang dua balok kayu sekerasnya sehingga melayang tepat ke arah boss mereka yang masih menodongkan pistol ke kepala In Hyun.

SILENT On LOVE (Welcome To The Future)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang