SoL ~26~ Mine.

1.5K 193 26
                                    

~*°______SOL______°*~

"Kau! Beraninya kau memukulku, siapa kau?!" Nam Suuk menjadi geram karena pukulan itu. Dia bangkit dari lantai hendak melawan pemuda memakai masker tersebut.

In Hyun bengong menatap pemuda itu. Bukankah pemuda itu yang satu bus dengannya tadi.

Pemuda itu melepaskan tudung sweaternya serta topi dan juga maskernya. "Jangan kau coba-coba menganggu calon tunanganku, jika tidak. Maka kau harus berhadapan terus denganku!" nadanya terdengar tenang dan santai, tapi ada ungkapan bukan hanya sebuah ancaman saja.

Semua orang yang melihat mereka menjadi terbelalak. Pemuda yang baru saja melepaskan masker dan juga membuka topinya itu adalah Jeong Soon.

Mereka tak menyangka kalau Jeong Soon akan berpenampilan seperti anak kuliahan lainnya yang berpakaian biasa. Memakai sweater hitam bertudung, topi dan juga masker. Sebuah earphone besar di tengkuknya. Menggendong tas ransel di punggungnya. Bahkan beberapa dari mereka ada yang melihat tadi dia turun dari bus.

Ke mana kemewahan yang selama ini mengelilinginya? Para bodyguard yang setiap detiknya selalu menjaga dan selalu siap siaga melindunginya?

Dia benar-benar sudah berubah.

Penampilan Jeong Soon pagi itu jauh berbeda dari penampilan ketika dia pertama masuk kuliah, yang memakai jas khas kampus serta kemeja dan sangat rapi serta menggiurkan. Dia sangat berbeda sekarang.

In Hyun semakin menganga. Jadi dari mansion sampai ke kampus yang mengikutinya adalah Jeong Soon. Tuan muda sombong itu masih saja membuntutinya.

Membuntuti? Tunggu dulu. Apakah pantas In Hyun menyebut Jeong Soon membuntutinya? Padahal mereka sama-sama pergi ke kampus tersebut, jadi sepertinya In Hyun harus menarik kata-kata Jeong Soon membuntutinya. Yang jelas Jeong Soon mengikutinya secara diam-diam atau lebih tepatnya mengawalnya. Atau entahlah, sebutan apa yang pantas untuk pemuda aneh itu.

Nam Suuk semakin menenggelamkan topi menutupi separuh wajahnya. Dia tak mau jika banyak yang melihat serta mengenalinya karena tadi dia beralasan pada Yurika akan pergi lari pagi dan jaket adidas berbahan tissue itu bukan miliknya tetapi meminjam milik salah satu security rumahnya.

"Kita akan bertemu lagi." Nam Suuk menunjuk wajah Jeong Soon dengan geram lalu bergegas meninggalkan gerbang kampus karena di sana sudah mulai ramai dengan kedatangan para mahasiswa dan mahasiswi.

"Pastinya, kita akan sering bertemu nanti." Jawab Jeong Soon tersenyum miring.

Setelah Nam Suuk hilang dari pandangan. Jeong Soon segera mendekati In Hyun yang masih bengong di tempatnya menatap heran.

In Hyun sebenarnya masih mencerna perkataan Jeong Soon tadi. Apa maksudnya dengan 'jangan mengganggu calon tunanganku'. Dia masih tidak mengerti dengan calon tunangan? Siapa dan bagaimana bisa? Apakah pemuda itu hanya sekadar menggertak agar Nam Suuk tak lagi mengganggunya.

Ataukah pemuda itu gengsi jika mengatakan kalau dia adalah perawat pribadinya dan hanya mengatakan lelucon itu karena marah?

In Hyun merasa pemuda itu sudah benar-benar gila. Bukan hanya hilang ingatan tapi benar-benar gila.

Lagi-lagi Jeong Soon membuyarkan lamunan In Hyun dengan jentikkan jari di depan wajahnya.

"Mmmm?" In Hyun akhirnya kembali ke kesadarannya lalu menatap aneh pada Jeong Soon dengan beribu pertanyaan di dalam kedua manik matanya yang kapan saja bisa terlontar mencari jawabannya.

Jeong Soon tahu apa yang dipikirkan oleh In Hyun. Sepertinya In Hyun memang jarang melihat gosip-gosip terhangatnya. Apalagi Euna dan Sun Hi sibuk dengan urusan masing-masing. Jadi mereka juga sekarang jarang membahas gosip-gosip yang ada.

SILENT On LOVE (Welcome To The Future)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang