SoL ~40~ He is Back.

1.3K 160 34
                                        

~*°_____SoL_____°*~

"Jae Woon?" Jeong Soon menyebut roh itu adalah Jae Woon dan memang dia adalah Kim Jae Jung Woon.

Roh itu juga menatap tak suka pada Jeong Soon. "Siapa kau? Beraninya kau memasuki tubuhku?" ucapannya itu hanya Jeong Soon yang bisa mendengar dan hanya dia pula yang bisa melihatnya.

Jeong Soon tidak panik atau takut. Tetapi seperti biasa dengan datarnya dia bertanya. "Ke mana saja kau? Kenapa baru pulang ke sini setelah selama ini?"

Jae Woon terlihat menunduk. "Aku terjebak di sebuah pusaran air dan tak bisa bernapas. Untung saja ada seorang kakek yang menyelamatkanku. Tetapi aku malah dikurung di kamar hotel tempat Ibuku meninggal. Sehingga tadi kau datang dan membuka lagi kamar itu. Akhirnya entah kenapa sang kakek yang mengurungku melepaskanku begitu saja."

"Jadi kau yang dari tadi membuntutiku? Kenapa kau tidak langsung menampakkan diri ke hadapanku?" lagi-lagi Jeong Soon bertanya dengan anehnya.

"Yah. Kau sungguh tak tahu bagaimana tersiksanya aku saat tahu aku sudah mati. Ke neraka atau ke surga kah tempatku. Tetapi, kakek tua bangka itu malah mengatakan kalau aku belum mati. Jadi, belum bisa memasukkanku ke neraka atau ke surga,"

Jeong Soon mengernyitkan keningnya mendengar cerita Jae Woon. Jadi selama ini pemuda itu memang belum mati dan ternyata dia hanya meminjam raganya saja untuk bertemu kembali dengan istrinya. Apakah setelah tugasnya selesai, dia akan pergi juga seperti istrinya yang kembali ke zamannya? Atau dia yang memang sudah mati?

"Kau tahu. Saat melihat kedatanganmu ke kamar hotel. Saat itu ingin rasanya aku mencekikmu karena telah berani-beraninya kau merampas tubuhku. Tetapi, saat melihat serta mendengar pembicaraanmu dengan Sin Wan di restoran. Aku mengerti kenapa kau datang ke sana dan ternyata kau sangat pintar sehingga menemukan sebuah benda sebagai barang bukti mengungkapkan misteri kematian Ibuku."

Jeong Soon merasa di taman itu udaranya semakin dingin. "Apa kau tak mau masuk kembali ke rumahmu?" dia hanya menghela napasnya mendengar hantu yang satu itu benar-benar cerewet.

"Tentu saja aku mau."

"Kalau begitu. Masuklah dan ceritakan semua tentang hidupmu serta tentang kematian Ibumu. Aku pasti akan membantumu sampai semuanya terungkap."

"Cincayo? Aihh. Kenapa aku baru bertemu dengan pria sehebat dirimu. Meski kau sudah merampas tubuhku …," kalimat Jae Woon terhenti kala melihat tatapan tajam dari Jeong Soon tentang merampas tubuhnya.

"Baiklah, maksudku meminjam tubuhku untuk memecahkan kasus Ibuku. Aku pasti dengan senang hati meminjamkannya padamu."

"Ikutlah." Ajak Jeong Soon sembari melangkah meninggalkannya di taman.

Jae Woon saat ini hanya sebagai roh dan sudah pasti dia akan begitu cepat sampai ke depan pintu. Sementara Jeong Soon masih berjalan di tengah taman. Ketika sampai depan pintu,

Jae Woon kembali bertanya. "Apa kau menyukai rumahku? Apakah dulu istanamu sebesar ini atau hanya sebatas istana tua yang saat ini menjadi bangunan sejarah di pusat kota?"

Jeong Soon berhenti berjalan. Sangat aneh mendengar kalau Jae Woon mengetahui siapa dia sebenarnya. "Dari mana kau tahu bahwa aku seorang Kaisar?"

Jae Woon tersenyum penuh misteri. "Tentu saja dari si kakek tua bangka itu." Jawabnya sembari melihat kanan-kiri tampak takut kalau omongannya itu diketahui oleh kakek tua yang berulang kali dia sebutkan dari tadi.

Kakek tua? Siapakah beliau? Batin Jeong Soon heran. Apakah kakek tua itu yang telah membawanya ke zaman tersebut dan menahan roh Jae Woon yang belum mati itu? "Kalau boleh aku tahu. Bagaimana ciri-ciri kakek itu dan kemana beliau saat ini? Apakah dia seorang manusia atau-"

SILENT On LOVE (Welcome To The Future)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang