Didalam mobil, kami kembali terdiam, Sunyi hanya kata itu yang selalu terlintas saat suasana seperti ini. Duduk disamping sahabatku, Nikki, Membuatku sangat nervous karena aku sangat senang karena semua ini telah berakhir.Langit yang gelap dan suara mesin mobil mengiringi perjalanan kami, tak ada suara jangkrik atau hewan lainnya. Kota ini benar-benar seperti kota yang telah mati, sehingga tak ada makhluk hidup yang bersuara. Selama perjalanan aku disuguhi pemandangan para manusia terinfeksi yang berkeliaran seperti mencari mangsa.
Berkali-kali aku melihat mereka, bahkan mereka terlihat sama, Aku bahkan tak bisa mengenali mereka satu per satu. Namun ada satu yang membuatku terkejut, kulihat seorang anak kecil yang sudah terkapar diatas trotoar dengan kaki yang sudah habis dimakan oleh para manusia terinfeksi. Apakah ini keadilan?, Karena virus inilah semuanya berubah total. Peraturan sudah dilenyapkan semenjak virus ini menyebar, namun apakah anak kecil tersebut pantas merasakan sakitnya dimangsa oleh orang-orang yang ia tidak kenal sama sekali?. Hidup ini semakin hancur saja.
"Kemana kita akan pergi?" Tanya Nikki
"Ke tempat yang aman" Jawabku reflek, Karena aku selalu memikirkan hal tersebut sehingga sangat mudah menjawab pertanyaan Nikki.
Perjalanan yang sangat panjang ini hampir berakhir dan aku akan mengakhiri semua ini dengan kemenangan, Fred, Nikki, Kita akan segera mengakhiri ini semua secepatnya. Namun tiba-tiba aku teringat sesuatu tentang tempat aman tersebut.
"Nik, Kau punya ponsel?" Tanyaku
"Ya, Aku punya itu ada di saku celanaku" Jawabnya sambil merogoh saku belakang celananya, lalu ia memberikan ponselnya kepadaku.
Aku langsung mengambilnya lalu mengetik nomor sistem pertahanan yang masih tertulis dikaca depan dekat tempat duduk Fred. Lalu aku langsung menempelkan ponsel tersebut ke telingaku.
"Halo?"
"Dengan Sistem Pertahanan disini, Ada yang bisa kami bantu?"
"Aku Anna Marshall aku pernah meneleponmu, Aku tak tahu kapan. Jadi aku hanya ingin bertanya kembali dimana tempat Aman tersebut?"
"Anna? Kami sudah berusaha menelepon anda dinomor sebelumnya"
"Ponselku hilang, aku baru saja meminjam ponsel temanku untuk meneleponmu, Bisa minta alamatnya?"
"Jalan 23 Bunga melati, gedung "Karisma Mekar", Apakah anda memiliki kesulitan?"
"Untuk sekarang? Tidak, Kami akan kesana secepatnya"
"Ba--"
Telepon terputus.
~
"Apa yang sebenarnya terjadi" Kataku kesal, sambil melepaskan ponsel dari telingaku
"Jalan 23 Bunga Melati, Gedung Karisma Mekar, Kita akan kesana" Ucapku dengan antusias
"Kita akan mengakhiri ini segera" Sambungku
"Baik lah, ayo berangkat!" Kata Fred semangat.
Fred langsung menginjak pedal gas, lalu mengemudi kearah yang kami tuju, Aku hanya duduk dibelakang Fred sambil membayangkan apa yang akan terjadi setelah kami selamat dari sini. Memulai hidup baru pastinya, Aku akan memulai semuanya dari awal.
Entah kenapa aku tersenyum bahagia, lalu kupegang luka di lenganku, aku teringat saat Fred mengobati luka ini beberapa hari yang lalu, semua berjalan sangat cepat hingga luka ini sudah sembuh. Bahkan aku tak mengira akan secepat ini, Nikki yang susah payah kucari akhirnya bisa kitemukan.
![](https://img.wattpad.com/cover/121216005-288-k327791.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMN Z [END]
Misterio / SuspensoManusia yang terinfeksi mulai mengambil alih dunia, apa yang harus aku lakukan? _________________________________________ [SUDAH DIREVISI! SELAMAT MENIKMATI CERITA!] ©2017 oleh Sultan Rizky