Chapther 32 : Last

322 19 0
                                    

Seorang pria masuk kedalam ruanganku di ikuti dengan seorang wanita dan pria, ku lihat wajahnya yang samar-samar namun ku ingat dengan jelas raut wajahnya yang tidak asing dimata. Ternyata itu adalah Fred, Nikki, dan Ed yang terpaku melihat kearah kami semua.

“Hey, Anna kamu baik?” Tanya Fred dengan senyuman yang terukir diwajahnya,  aku hanya terdiam tak bisa menjawab karena syok. Nikki menghatam dengan pelan perut Fred dengan sikut nya “Kamu ini apa-apaan sih?” Nikki langsung berjalan kearahku.

“Eh.. Kenapa kaget gitu? Kami masih hidup kok” aku menarik nafas pelan hendak berbicara “Aku kira kalian sudah--” Belum selesai aku berbicara, Hannah langsung memotong pembicaraan ku “Ed? Kamu masih hidup?” Hannah berjalan kearah Ed hendak memeluk nya.

Ed memeluk Hannah namun menyisakan jarak dari tangan Hannah yang terluka, setelah selesai berpelukan suasana kembali canggung. Tak ada yang berbicara semuanya memperhatikan Hannah dan Ed.

Tak lama setelah keheningan yang singkat pandanganku menjadi hitam, hal terakhir yang kudengar adalah seluruh orang memanggil namaku.

~

“Anna! Bangun!” Nikki menggoyang-goyangkan tubuhku dengan kasar “Helikopternya sudah sampai!” Sambungnya, Aku membuka mataku perlahan-lahan namun Nikki terus mendesak ku untuk cepat bangun. Aku langsung berdiri dengan tegak langsung berlari mengikuti kemana langkah Nikki membawaku.

Langkah tiap langkah ku lalui dan akhirnya sampai lah kami di Rooftop disana sudah ada helicopter yang di isi oleh Fred, Hannah, Ed, Maria. Fred berteriak kearah kami untuk mempercepat langkah kami.
Akhirnya kami berhasil masuk kedalam helikopter dan helikopter terbang menjauh dari kota tua yang sudah hampir hancur dan terlihat seluruh zombie melihat kearah helikopter kami yang sedang terbang menjauh dari kota.

“Akhirnya semua sudah selesai” Ucapku sambil melihat kearah keluar helikopter, “Mimpi buruk kita sudah selesai, aku tahu hari ini akan datang” Hannah menyenderkan kepalanya ke pundak Ed

Aku tersenyum sambil melihat keluar helikopter, beberapa gedung sudah dipenuhi oleh api yang mulai merambat ke gedung lainnya, seluruh zombie berjalan tak tentu arah, sambil tersenyum aku berbicara dengan pelan “Mary, Stacy, Kalian tak akan pernah aku lupakan…”

Helikopter mulai menjauh dari kota tak lama setelah itu sebuah cahaya putih mulai menutupi seisi kota, kami mengalami guncangan di dalam helikopter membuat ku menjerit seketika sambil menggenggam tangan Nikki dengan kuat.

Lalu setelah guncangan sudah tidak terasa lagi, aku melepaskan genggamanku lalu kami pergi menuju tempat yang lebih aman.

Perlahan kedua mataku tertutup, sebuah suara yang samar-samar memanggil namaku.

“Anna! Bangun!” Panggil Nikki, kubuka mataku dan kulihat kami masih ada di rumah sakit. Aku syok lalu bangun dengan spontan sambil melihat sekitar, “Ada apa?” Tanya Nikki yang kebingungan

“Kita tadi sudah pergi dari kota ini” Ucapku pelan, Nikki memegang kedua pundak ku “Kau hanya bermimpi, tenang lah” Nikki memberikan senyuman hangatnya yang membuat diriku tenang seketika.

Suasana kembali hening, semua melihat kearah ku. Aku langsung memeluk Nikki lalu tak kusadari bahwa aku sudah meneteskan air mata, semuanya tertunduk kecuali Nikki yang masih menenangkan ku sambil mengusap-usap punggungku.

~

Menit tiap menit telah kami lalui dengan keheningan, untuk memecah keheningan Fred bertanya kepada Maria yang hanya berbaring diatas kasur.

“Kenapa kau masih disini?” Tanya Fred kepada Maria “Aku diharuskan membunuh kalian, namun aku tidak ingin melakukan itu” Jawab Maria “Kenapa?” Fred semakin serius “Aku merasa bahwa aku hanya dimanfaatkan oleh mereka” Maria menurunkan volume suaranya.

Fred kebingungan dengan apa yang Maria katakana tentang “Mereka” karena Fred tidak tahu siapa “Mereka” itu. “Mereka? Siapa mereka?” Fred semakin penasaran, namun belum sempat menjawab pertanyaan nya, Hannah memotong percakapan Fred dan Maria “Teman-teman, sebaiknya kita pergi sekarang” Hannah terpaku melihat keluar jendela.

Semuanya melihat keluar jendela, disana terlihat rombongan zombie berbondong-bondong berjalan kearah rumah sakit. Kami langsung bergegas melarikan diri ke Rooftop. “Ada apa?” Tanyaku, namun Nikki langsung mengajakku untuk lari tanpa menjawab pertanyaanku.

Sesampainya di Rooftop, Fred langsung menahan pintu dengan menaruh sebuah besi di tengah kedua gagang pintu. “Apa yang kita lakukan sekarang?” Tanya Nikki panik “Kita menunggu helikopternya datang” Ucap Fred.

Setelah 5 menit menunggu, sebuah benturan keras terdengar dari balik pintu. Para zombie sudah ada di balik pintu, mereka mendorong pintu dengan kasar membuat kami berjalan mundur perlahan. Fred dan Aku sudah mengarah pistol ke pintu bersiap-siap untuk meletuskan peluru kea rah mereka.

Semuanya terlihat ketakutan dan tak tahu harus berbuat apa, “Tak ada jalan untuk kabur!” Teriak Hannah, panik. Kami semua sudah tak punya pikiran untuk kabur karena tak ada jalan lain selain melewati pintu itu atau melompat kebawah.

“Anna, cepat hubungi unit sistem pertahanan untuk cepat datang!” Suruh Nikki, namun saat aku merogoh kantung celanaku. Aku tak menemukan ponsel disana, aku merogoh kantung lainnya dan tidak ada. “Ponselnya … tidak ada..”  Ucapku perlahan.

“Astaga, Anna!” Nikki tak percaya, “Maaf, aku lebih mementingkan nyawa kita dibanding ponsel” Nikki memutar bola matanya “Ponsel itu bisa menyelamatkan nyawa kita sekarang, Anna. Lagipula aku membelinya dengan harga yang cukup mahal!” Aku gelisah karena aku sadar telah melakukan sesuatu yang salah “Akan ku ganti nanti, sekarang kita harus fokus” balasku.

Saat kami sudah bersiap melawan apa yang ada di balik pintu, terdengar suara bising yang semakin mendekat. Kami melihat kearah suara dan terlihat helikopter yang sedang terbang mendekat kearah kami.

Nikki melambai-lambaikan tangannya kearah helikopter di ikuti oleh Ed, helikopter nya mendarat di tengah-tengah Rooftop, Ed langsung membantu Hannah dan Maria untuk naik duluan lalu Nikki.

“Ayo cepat!” Teriak Ed menyuruh kami untuk cepat masuk kedalam helikopter, kami bergegas berlari kearah helikopter. Namun baru beberapa  langkah pintu berhasil di dobrak dan para zombie mulai masuk dengan jumlah yang banyak, sadar aku tak bisa melawan mereka, ku putuskan untuk berlari kearah helikopter.

Helikopter sudah mulai terbang, aku dan Fred semakin mempercepat langkah menuju helikopter. Fred berhasil sampai kesana duluan, saat sudah sampai di pintu helikopter aku langsung masuk dan helikopter mulai lepas landas namun sebuah tangan meraih kaki kiriku. Fred langsung menarik tanganku dibantu oleh Ed.

Helikopter semakin tinggi namun pegangan zombie itu masih mencengkram kaki ku, aku berusaha menendang-nendang zombie nya namun tak berhasil. Aku menjerit, lalu sebuah peluru dilontarkan ke kepala zombie tersebut. Membuat zombie itu jatuh dari ketinggian.

Fred dan Ed membantuku untuk naik lalu kami bernafas dengan lega, “Kau tak apa?” Tanya seorang pria berkulit coklatb dan berkepala plontos tersebut “Aku baik-baik saja, kau pasti orang yang di telpon kan?” Ia tersenyum lalu menjawab rasa penasaranku “Ya, namaku Walton, senang melihat kalian masih selamat” Aku tersenyum .

“Ini bukan mimpi kan?” Tanyaku ke seluruh orang, “Kali ini bukan mimpi, kau berhasil menyelamatkan kami, Anna” Ucap Nikki.

Seluruh orang tersenyum melihat kearahku, aku hanya bisa tersenyum puas karena semua ini sudah berakhir, lalu helikopter mulai menjauh dari kota menuju tempat yang lebih aman. Tak lama setelah mereka meninggalkan kota sebuah cahaya putih yang sangat terang menyelimuti kota dan seluruh isinya.

Disitulah aku sadar bahwa semua ini sudah berakhir. Aku tak akan melupakan semua yang telah terjadi disini, Mary, Stacy, Ted. Kalian akan selalu ku ingat sebagai seorang pahlawan.

Terima kasih.

DAMN Z [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang