PERHATIAN!! JIKA MENEMUKAN TYPO HARAP DIMAAFKAN TERIMA KASIH..
.
.
"Yakk, Jeon Jungkook!! Dimana kau?" terdengar seruan panggilan yang menggema diudara.
Gadis kelinci yang bernama Jungkook ini tampak tak peduli dengan suara panggilan itu, ia tetap melanjutkan kegiatan melukisnya.
Tak lama seorang gadis yang lebih tua darinya datang dan menghampirinya.
"disini kau rupanya! Apa kau tidak dengar suara panggilanku, hah!?" tanya gadis itu dengan raut wajah kesal.
Jungkook menghentikan kegiatan melukisnya lalu menoleh kearah gadis itu. "mianhae, Seokjin eonnie. Aku terlalu serius melukis" ucap Jungkook dengan senyuman polosnya lalu kembali melukis.
Sedangkan gadis bernama Seokjin itu mendengus kesal lalu melihat lukisan Jungkook yang hampir selesai.
"apa yang sedang kau lukis itu, Kookie?" tanya Seokjin penasaran.
"pohon itu" jawab Jungkook singkat.
"tapi kenapa kau membuat daunnya berguguran?"
"karena.... Entahlah, tiba-tiba saja ingin melukis seperti ini"
Jungkook telah selesai melukis. Ia segera membereskan peralatan melukisnya.
"sudah selesai?" tanya Seokjin yang dijawab anggukan kepala Jungkook.
Ia lalu membantu Jungkook dan segera meninggalkan tempat itu.
#Jungkook's Apartement
Tampak 3 gadis cantik sedang sibuk menyantap makan malam buatan Seokjin.
"ne, eonniedeul bermalam disini, ya! Soalnya Jungkook lagi pengen ditemani" pinta Jungkook merengek pada kedua gadia yang lebih tua darinya dengan aegyo andalannya.
"baiklah" pasrah seokjin sambil membereskan peralatan makan dan membawanya ke washtafle untuk kemudian dicuci.
Sedangkan Jungkook bersorak gembira.
"kenapa tidak kau katakan secara langsung kalau kau ingin kami pindah kesini untuk menemanimu, Jungkook?" kata Yoongi menatap datar Jungkook yang tersenyum kikuk sambil belakang kepalanya.
"kau tau saja, eonnie! Jadi kapan kalian pindah kesini?" Jungkook menatap binar kedua eonnie-nya penuh harap.
Seokjin yang baru saja selesai mencuci piring pun menjawab. "yang pasti bukan sekarang, Jungkook"
Raut wajah gadis kelinci itu seketika menyusut, namun kembali tersenyum mendengar kata Seokjin.
"tapi kami pasti akan pindah kesini kok!"
"jinjja?? Yee....!!!"
"sudahlah lebih baik kau bersiap untuk-"
TING TONG
Suara bel pintu menggema. Seokjin hendak memeriksa siapa yang menekan bel, namun dicegat oleh Jungkook.
"biar Kookie yang liat eonnie nikmati saja acara tv" kata Jungkook.
"baiklah"
Jungkook lalu menghampiri dan membukakan pintu, namun tak ada seorang pun disana, hanya sebuah kotak kecil panjang yang tergelatak didepan pintu. Ia lalu mengambil dan membawanya masuk
"eonniedeul, apa paket ini milik kalian?" tanya Jungkook sembari mengangkat paket itu agak tinggi.
Sontak Seokjin dan Yoongi menoleh dan menjawab itu bukan milik mereka.
"mungkin itu paket untukmu" kata Seokjin sambil melanjutkan acara menonton tv-nya.
"tapi seingatku aku tidak pernah memesan barang dan kalaupun Wonwoo eonnie ingin memberiku hadiah atau apapun itu lewat paket, dia pasti memberitahukanku sebelumnya" bantah Jungkook.
"coba saja kau buka dan liat apa isi paket itu" sahut Yoongi yang terlihat sibuk dengan ponselnya.
Karena penasaran, akhirnya jungkook mengikuti ucapan Yoongi dan membuka paket itu.
"sebuah kuas?" Jungkook menatap bingung kuas yang ia pegang itu.
"apa kau yakin tidak memesan sesuatu atau itu paket hadiah dari eonnie-mu?" tanya Seokjin.
"aku sangat yakin, Seokjin eonnie" jawab Jungkook mantap
"sudahlah lebih baik kuas ini kusimpan saja. Mungkin saja suatu saat nanti ada yang mencarinya atau mungkin kuambil saja? Lagipula kuas ini sangat bagus" gumamnya lalu melangkahkan masuk ke dalam kamarnya dan menyimpan kuas itu bersama kuasnya yang lain.
.
.
.
.
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
✔✔Pain(t) of Memories: Blood, Sweat, and Tears✔✔
FanfictionJeon Jungkook, seorang pelajar yang mendapat sebuah kuas dari seseorang yang tak ia kenal. Berkat kuas itulah kehidupannya mulai berubah. [TAMAT] ⚠️ Sangat disarankan untuk membaca Pain(t) of Memories: Fake Love setelah membaca habis buku ini⚠️ #ran...