.
.
.
"dimana ini?" tanya Jungkook lemah dan berusaha bangkit.
"jangan duduk dulu. Sebaiknya kau tetap berbaring" tahan Taehyung dan menyuruh Jungkook kembali berbaring.
"kenapa aku bisa ada disini? Dan dimana ini?" tanya Jungkook masih lemah.
"kau pingsan tadi setelah menyelesaikan lukisanmu. Jadi aku membawamu ke apart ku karena akubtidak tau dimana alamat apartmu. Seokjin noona tidak bisa ku hubungi dan aku hampir saja mati gara-gara jebakan maut yang dipasang oleh Yoongi noona" jelas Taehyung sekaligus menjawab pertanyaan yang sedang dipikirkan Jungkook.
"kau membaca pikiranku?" Jungkook menatap terkejut seniornya itu.
"tidak" Taehyung menggeleng.
"bagaimana kau--"
"raut wajahmu" potong Taehyung mengalihkan pandangannya ke arah jendela.
"lagipula aku mengenal Seokjin noona dan Yoongi noona karena mereka berdua adalah kekasih dari Namjoon hyung dan Jimin"
Jungkook mengangguk dengan wajah polos.
"sunbae, bisa bantu aku duduk? Aku ingin minum" pinta Jungkook memelas pada Taehyung.
"tunggu sebentar" Taehyung lalu membantu Jungkook untuk duduk bersandar diranjangnya dan memberikannya segelas air yang sudah ia siapkan tadi.
"khansamnida, sunbae" ucap Jungkook lalu meminum airnya.
"err... Kau bisa memanggilku oppa kalau kau mau. Panggilan sunbae terdengar sangat formal dan membuatku merasa sangat tua" kata Taehyung agak malu-malu.
"ne, oppa!" sahut Jungkook sembari tersenyum polos.
Tampak semburat-semburat merah dikedua pipi Taehyung.
"oppa? Gwenchana?" tanya Jungkook mendekatkan tangannya ke arah kening Taehyung untuk memeriksa suhu badan Taehyung.
"gwenchanayo" ucap Taehyung menghindari tangan Jungkook yang hampir menyentuhnya.
"apa kau sudah lebih sekarang?" tanya Taehyung mengalihkan topik.
"ne"
"syukurlah. Kalau begitu aku akan mengantarmu pulang sekarang"
"terima kasih, oppa. Maaf karena sudah merepotkanmu"
"tak apa-apa. Ayo, biar aku bantu"
.
.
.
#Apartemen Jungkook
"khansamnida, oppa. Mau singgah sebentar?" ucap Jungkook mempersilahkan Taehyung untuk masuk.
"lain kali ya. Aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa, Jungkook" ujar Taehyung.
"baiklah. Hati-hati dijalan, oppa!"
Pemuda itu melangkah menjauhi apartemen gadis kelinci itu bersamaan dengan Jungkook yang melangkah masuk sembari membawa lukisannya yang masih basah karena cat minyak.
"baiklah, saatnya untuk mempersiapkan diri untuk esok"
Oh, astaga Jungkook, apa kau tidak merasakan jika bahaya terbesar berada di dekatmu seharian ini?!
KAMU SEDANG MEMBACA
✔✔Pain(t) of Memories: Blood, Sweat, and Tears✔✔
FanfictionJeon Jungkook, seorang pelajar yang mendapat sebuah kuas dari seseorang yang tak ia kenal. Berkat kuas itulah kehidupannya mulai berubah. [TAMAT] ⚠️ Sangat disarankan untuk membaca Pain(t) of Memories: Fake Love setelah membaca habis buku ini⚠️ #ran...