.
.
.
Tak seperti sebelumnya. Kali ini ia benar-benar merasakan bahaya besar akan terjadi.
"Kookie, are you ok?" tanya Bambam khawatir.
"apa kau tidak merasakannya?" ucap Jungkook, bukannya menjawab malah menanyakan hal lain.
"merasakan apa?" Minghao menatap bingung gadis kelinci dihadapannya.
"aura pagi ini. Begitu gelap, dingin, dan mencekam. Seperti akan ada badai mematikan"
"mungkin cuma perasaanmu saja, Kookie-ah. Buktinya kami merasa baik-baik saja" Bambam tersenyum mencoba meyakinkan Jungkook.
"tidak, auranya benar-benar sangat kuat!"
"mungkin karena efek mimpimu semalam. Apa kau mimpi buruk lagi?" tanya Minghao menatap khawatir Jungkook.
"aku tidak begitu ingat mimpiku semalam" jawab Jungkook.
"sudahlah, lebih baik kita ke kelas. Bukankah Lee songsaengnim akan mengadakan kelas gabungan untuk tes hari ini?"
"lagi-lagi aku sendirian ke kelas rap" keluh Bambam.
"salahmu sendiri" ejek Minghao sembari menjulurkan lidah.
"berarti aku ikut ke kelas vocal?" gumam Jungkook pada dirinya sendiri.
"tentu saja, Bunny Kookie..." sahut Bambam yang kebetulan mendengar gumaman Jungkook.
"sudah, lebih baik kita segera ke kelas masing-masing. Nanti malah kena hukuman gara-gara terlambat"
Mereka pun berpisah. Jungkook dan Minghao berjalan menuju kelas vocal, sedangkan Bambam menuju kelas rap.
#kelas vocal
"lho? Kenapa kau ikut ke kelas vocal? Bukannya kau di kelas dance?" tanya Jungkook kaget melihat Minghao juga ikut ke kelas vocal.
"apa kau lupa? Aku juga ambil dua kelas sepertimu, Kookie. Ah, kau kan ambil tiga kelas termasuk kelas lukis" jawab Minghao lalu mencubit pipi Jungkook karena gemas.
"aaa... Mhinghao, haakit!!" adu Jungkook kesakitan.
Minghao melepaskan cubitannya dan tertawa pelan. "ahahaha... Lihat pipimu!"
"yayaya. Tertawalah sepuasmu, aku masuk dulu" Jungkook melangkah masuk kedalam kelas.
"tunggu aku!" Minghao pun ikut masuk menyusul Jungkook.
"kenapa kelas XI dan XII ad disini?" bingung Jungkook dengan nada terkejut melihat kelas vocal yang seharusnya diisi oleh semua kelas X malah diisi oleh beberapa siswa saja dan selebihnya dari kelas XI dan XII.
"namanya juga kelas gabungan" ucap Minghao. "sebaiknya kita cari kursi kosong"
"Jungkookie, Minghao-ya!!"
Merasa ada yang memanggilnya, ia segera menoleh ke sumber suara dan menemukan seorang gadis yang tampak familiar.
"Jihoon sunbae? Apa yang sunbae lakukan disini?"
"kau ini benar-benar pelupa, ya? Bukannya, sudah aku katakan padamu kalau aku juga siswa kelas vocal?" Jihoon balas bertanya sambil berpura-pura marah.
"eonnie!" seru Minghao dengan mata berbinar-binar memeluk gadis yang lebih tua. "bogosipoyo"
"nado" balas Jihoon tersenyum lembut dan membalas pelukan gadis Cina.
"eonnie, bagaimana keadaannya Hoshi oppa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔✔Pain(t) of Memories: Blood, Sweat, and Tears✔✔
FanfictionJeon Jungkook, seorang pelajar yang mendapat sebuah kuas dari seseorang yang tak ia kenal. Berkat kuas itulah kehidupannya mulai berubah. [TAMAT] ⚠️ Sangat disarankan untuk membaca Pain(t) of Memories: Fake Love setelah membaca habis buku ini⚠️ #ran...