.
.
.
Bisikan para siswa terdengar memenuhi koridor sekolah. Jungkook, Bambam, dan Minghao saat itu melintas di koridor merasa bingung dan penasaran dengan apa yang sedang dibahas pada siswa itu.
"apa aku ketinggalan sesuatu yang penting?" ucap Bambam.
"wow! Untuk pertama kalinya seorang Kunpimook Bhuwakul ketinggalan gosip terhangat hari ini! Sungguh kejadian yang luar biasa!" ucap Minghao menyindir Bambam.
Bambam merasa tersinggung. Baru saja ia akan membalas, terdengar suara Jungkook yang memanggil seseorang.
"hai, Seokmin!" pemuda yang dipanggil menoleh dan menghampiri Jungkook.
"oh, Jungkook. Ada apa?" jawab pemuda itu.
"apa ada sesuatu yang sangat penting hari ini?"
"ada siswa baru. Hari ini mereka baru masuk" jawab Seokmin.
"hanya itu?"
"ya, itu hanya. Dan sialnya mereka berdua lebih keren dari ku" ucapny narsis.
"dasar nasir" cibir Minhao.
"ada berapa siswa baru itu?" tanya Bambam.
"2 orang"
"thanks for your information, Seokmin"
"welcome. Well, I need to go, see you in the classroom, Kookie" pamit Seokmin lalu meninggalkan mereka
"sebaiknya kita juga kekelas" sahut Minghao
"ya... Lagi-lagi aku sendiri yang ke kelas rap?" Bambam menghela nafas kecewa.
Jungkook dan Minghao terkekeh. Mereka lalu berpisah.
.
.
.
Waktu terus berlalu, tak terasa waktu istirahat sudah tiba. Tampak 3 gadis senang berjalan menuju ke tempatnya sangat disukai para siswa-siswi untuk berkumpul untuk mengisi tenaga dan tentu saja gosip-gosip hangat yang terjadi.
"oh astaga, Jungkook!! Kau ini sangat polos atau bagaimana sih?" tanya Bambam dengan nada mengejek.
"Bambam~, berhenti mengejekku!!" kesal Jungkook sembari memanyunkan bibirnya lucu membuat siapa saja merasa gemas kepadanya, tak terkecuali kedua gadis sahabatnya itu"aigoo~ kelinci kecilku sedang merajuk" ujar Bambam.
Jungkook semakin kesal, ia mempercepat langkahnya. Saat di tikungan, ia tak melihat ada orang yang dan menabrak nya, alhasil mereka berdua jatuh dengan posisi Jungkook mendidih orang yang tersebut.
"appo..." ringis Jungkook.
"maaf, nona. Bisakah kau menyikir dari atasku?" Jungkook terkejut dan segera bangkit.
"astaga!! Maaf! Apa kau tidak apa-apa? Sekali lagi aku minta maaf, aku tidak melihatmu tadi" ucap Jungkook meminta maaf.
"tak apa-apa, aku juga salah karna tidak memperhatikan jalanku" balas pemuda yang ia tabrak itu.
"Kookie-ah?" merasa dipanggil, ia lalu menengok suara sumber suara.
"eh? Jiminnie? Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jungkook terkejut.
"aku pindah ke sekolah ini karena permintaan Yoongi noona dan panggil aku oppa, aku lebih tua darimu jawab Jimin.
"tapi kau tidak seperti, maksudku tinggi badanmu lebih pendek dariku" bantah Jungkook tanpa sadar menyindir Jimin.
"apa dia temanmu?"
"ne. namanya Taehyung"
"annyeong, Kim Taehyung imnida" ucap pemuda itu.
"Jeon Jungkook imnida"
"ekhem, maaf membuat kalian harus menghentikan sejenak perkenalan kalian. Kami bertiga ingin ke kantin sebelum jam istirahat habis. Good bye" ucap Bambam dengan nada kesal sambil menarik tangan Jungkool disusul Minghao dibelakang.
"kita bertemu lagi, chagi" gumam Taehyung pelan menatap punggung gadis bermarga Jeon itu.
"apa kau bilang sesuatu, Taehyung?" tanya Jimin mendengar suara gumaman Taehyung.
"tidak, tidak ada" Jawab Taehyung bohong.
Mereka lalu melanjutkan kembali perjalanan mereka. Diam-diam Taehyung mengucapkan sesuatu yang tidak didengar oleh Jimin.
#kantin sekolah
Sejal tadi Jungkook terus menghayal, Bambam dan Minghao saling mentaptap bingung.
"Jungkook. Jungkook!" panggil Minghao mengayunkan tangannya di depan wajah Jungkook membuyarkan hayalannya.
"hn, ada apa?" tanya Jungkook tersadar dari hayalannya.
"apa yang kau hayalkan, hah?" tanya Minghao.
"tidak ada kok" jawab Junkook sembari tersenyum lalu melahap pesanannya.
Bohong, Bambam dan Minghao tahu Jungkook sedang memikirkan sesuatu.
"kau yakin?" tanya Minghao lagi.
"sangat yakin. Ah, aku harus segera kelas lukis"
Jungkook segera mengambil langkah seribunya meninggalkan kedua sahabatnya yang menatap bingung dan pesanannya yang belum habis.
"yap, dia baik-baik saja" ucap Bambam.
"sebaiknya kiya beritahukan Seokjin eonnie tentang ini" sahut Minghao.
#kelas lukis
'ada apa ini? Kenapa jantungku berdetak sangat kencang saat ini? Kenapa aku merasa sedang dalam bahaya? Oh ya tuhan ada apa dengan diriku ini?'
Saat ini kelas sangat sepi hanya dirinya dan pikirannya yang sedang berkecamuk.
Dia terlihat sangat gelisah sejak tadi, lebih tepatnya setelah insiden tabrakan tadi. Jungkook kembali membayangkan wajah pemuda yang bernama kim Taehyung itu. Rahang yang kokoh, senyumannya yang menawan, wajah yang tampan, mata tajam, postur tubuh yang tegak--
Oh, astaga Jungkook!! Apa yang kau lakukan? Apa kau baru saja membayangkan seseorang yang tak sengaja kau tabrak tadi?!
"aku rasa pemuda tadi sangat familar. Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana?" batin Jungkook dan melanjutkan lamunanya.
"Jungkook? Jeon Jungkook!! MISS JEON!!!" panggil Byung saem berteriak.
Teriakan itu membuat Jungkook terkejut setengah mati.
"Miss Jeon, kau melamun di saat aku menerangkan!?"
"maaf, Byung saem. Aku akan memperhatikannya"
Byung saem menghela napas napas. "tidak biasanya, kau seperti ini, Jungkook. Ada apa denganmu apa kau sakit?"
"saya hanya kurang konsen saja. Maaf, saem. Bisa saem ulangi lagi penjelasannya?"
"aku ingin kau memberi tahukan teman-temanmu yang lain agar segera menyelesaikan lukisan mereka lalu melukis objek hidup. Kalian harus melukis salah satu dari senior atau alumni sekolah ini. Lukisan harus selesai dalam 5 hari"
"baik, saem"
"kalau begitu saya tinggal dulu. Selamat melanjutkan lukisanmu, Jungkook"
"ne, saem" Jungkook membungkuk mengiringi kepergian Byung saem keluar dari kelas.
"Seokjin eonnie dan Yoongi eonnie kan alumni sekolah ini, jadi bagus mana ya? Yang ku jadikan objek?"
.
.
.
.
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
✔✔Pain(t) of Memories: Blood, Sweat, and Tears✔✔
FanfictionJeon Jungkook, seorang pelajar yang mendapat sebuah kuas dari seseorang yang tak ia kenal. Berkat kuas itulah kehidupannya mulai berubah. [TAMAT] ⚠️ Sangat disarankan untuk membaca Pain(t) of Memories: Fake Love setelah membaca habis buku ini⚠️ #ran...