#13

1.4K 133 3
                                    

.

.

.

#Ruang Kepala Pimpinan Guardian Angel

"leader-nim, ada berita buruk mengenai putri Jungkook" lapor Hyungwon panik yang baru saja datang dari melaksanakan tugasnya.

"apa maksudmu, Hyungwon?"

"maafkan kami, leader-nim. Kami gagal menjalankan misi kami" kata Hyungwon menahan isak tangisnya.

"apa?!" Suho mulai ikut panik.

"Pu-pu-tri, Putri Jungkook d-dia... sudah tenggelam dalam kegelapan. K-ka-kami tidak bisa melakukan telapati dengannya" sahut Jisoo terbata-bata dengan nada gemetar.

Mata pimpinan guardian angel itu seketika melebar. Kaget, tak percaya, bercampur menjadi satu. Segera Suho bangkit dari kursinya.

"Guanlin, Seokmin, persiapkan pasukan sebanyak mungkin. Beritahu pada Jaebum dan Wonho agar segera menemuiku di ruang pertemuan Guardian Angel. Seungkwan, antar mereka ke ruang perawatan" perintah Suho lalu berlalu meninggalkan ruangan.

"Suho, aku ikut denganmu!" kata Yixing menyusul pemuda itu.

"tidak, sayang. Kau sebaiknya ikut Seungkwan ke ruang perawatan" tolak Suho berbalik dan menatap Yixing.

"tapi..."

"mereka lebih membutuhkan pertolonganmu, Yixing"

Yixing menghela napas pasrah bercampur kecewa. Segera ia menyusul Seungkwan.

"maaf, Yixing. Tapi alu belum ingin kau mengetahui hal ini" Suho lalu melanjutkan langkahnya menuju ke suatu ruangan.

#Kerajaan Kegelapan

Damai dan tenang. Belum nampak adanya tanda-tanda kehidupan yang muncul diruangan itu.

Ya, ruangan tempat dimana Putri Jungkook, sang pewaris ras Elf Matahari, terbaring dan maaih dalam buaian bunga mimpi.

Begitu tenang sehingga nampak dengan sangat jelas, kontrasnya keadaan putri itu dengan keadaan diluar sana.

Krieet~

Pintu ruangan itu perlahan terbuka, menampakkan seorang gadis berpakaian gothic nan elegan memasuki ruangan.

"Kookie-ya, eonnie datang" lirihnya seraya mendudukkan diri diatas ranjang tepat disebelah kanan tubuh kaku Jungkook.

"kenapa Kookie belum bangun, hm? Mau buat eonnie tambah khawatir?" Wonwoo, sang kakak dari pewariams ras Elf Matahari itu mengulurkan tangannya membelai lembut dan penuh kasih sayang surai yang selembut sutra itu.

"Kookie-ya?"

Keheningan kembali melanda. Tidak ada jawaban dari gadis yang terbaring diatas ranjang itu.

Wonwoo menghela napas panjang. Entah apa yang ia rasakan sekarang, semuanya bercampur aduk menyelimuti hatinya.

"maafkan eonnie mu ini, Kookie-ya. Eonnie tidak bermaksud meninggalkanmu, eonnie hanya tidak mau memegang ras Elf Matahari. Eonnie tau, eonnie egois menyerahkan semua tanggung jawab yng seharusnya ditanggung oleh eonnie kepada dirimu" perlahan-lahan mata gadis rubah itu mulai berkaca-kaca.

"ne, Jungkook, apa kau mendengarkan eonnie disana? Eonnie minta maaf, eonnie lah yang membunuh eomma dan appa. Bukan karena hasutan orang lain, melainkan mereka yang memintanya. Walaupun eonnie berkhianat, tapi eonnie tak tega melakukannya. Sungguh, eonnie tidak pernah berpikir atau bahkan memikirkan hal itu"

✔✔Pain(t) of Memories: Blood, Sweat, and Tears✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang