#2

3.6K 284 14
                                    

SEBELUM MEMBACANYA, BUDAYAKAN VOTE. SETELAH MEMBACA TINGGALKAN COMMENT. SEKIAN

.


.

.

Ascendacy High School, sebuah sekolah yang sangat berpengaruh. Mengapa karena hampir semua alumni sekolah ini menduduki jabatan yang tinggi di kepemerintahan, menjadi publik figur, dll. Tak banyak juga anak-anak dari orang-orang penting tersebut disekolahkan disana dan salah satunya adalah Jeon Jungkook.

"Kookie-ah!" merasa terpanggil, Jungkook menoleh kearah suara dan mendapati 2 gadis berseragam sama sepertinya sedang berjalan menghampirinya.

"ah, annyeong!" sapa Jungkook kepada kedua sahabatnya itu.

"annyeong, kookie" balas gadis berkebangsaan Cina dengan nametag 'Xu Minghao'.

"gwenchanayo? Kau terlihat seperti kebingungan" tanya gadis berdarah asia tenggara menatap raut wajah sahabatnya itu.

"semalam aku mendapat sebuah paket entah dari siapa" jawab Jungkook.

"paket? Apa isinya?" -Bambam

"kau tidak memesan sesuatukan?" -Minghao

"ah... Pertanyaan itu lagi!! Aku tidak memesan barang ataupun paket dari Wonwoo eonnie!" gusar Jungkook menghela napas bosan.

"lalu apa isi paket itu?" tanya Bambam mengulangi pertanyaannya tadi.

"kuas" jawab Jungkook singkat.

"kuas? Cuman kuas?" tanya Bambam lagi.

"iya, kuas"

"ku kira apa, ternyata hanya sebuah kuas" kecewa Bambam.

"kita lanjut ngobrol pas jam istirahat ya. Jam pertama sebentar lagi dimulai" ucap Minghao mengingatkan kedua sahabatnya itu.

"sampai jumpa di kantin, Kookie-ah!!"

Ketiganya berpisah saat itu juga. Jungkook ke kelas, bambam ke kelas rap, dan Minghao ke kelas dance.

#Painting class

Suasana kelas lukis ini sangat tenang, hanya suara dentingan detik jam dinding yang menggema di setiap sudut ruangan. Bagaimana tidak, Hwang Songsaengnim yang terkenal sangat tegas sedang memeriksa tes mingguan pada siswa kelas lukis.

"semoga saja hasil lukisanku sesuai harapanku" batin Jungkook sambil terus menggerakkan tangannya diatas kanvas yang sudah sedikit berwarna.

"waktu tinggal 30 menit lagi" Hwang Songsaengnim mengingatkan.

Beberapa siswa tampak buru-buru menyelesaikan lukisan masing-masing. Saking seriusnya, tak terasa waktu habis.

"waktu habis. Simpan semua kuas dan peralatan kalian yang lain"

Semua siswa menghela napas panjang. Diletakkannya peralatan melukis masing-masing sesuai perintah Hwang Songsaengnim.

"nilai kalian akan diumumkan 2 hari dimulai sekarang. Selamat pagi menjelang siang" Hwang Songsaengnim lalu meninggalkan ruangan, disusul para siswa menuju tempat favorite mereka, kantin.

#Canteen

Tak jauh berbeda dengan kantin-kantin pada umumnya hanya harga makanannya saja yang mungkin agak lebih mahal daripada yang lain, tapi tetap saja. Suasana disana sama seperti kantin hampir diseluryh dunia.

Beberapa siswa ada yang sedang menggisop, mengerjakan tugas, dll. Salah satunya adalah ketiga gadis ini, Jungkook, Bambam, dan Minghao.

"bagaimana kelasmu tadi, Kookie-ah?" tanya Bambam membuka pembicaraan mereka.

"buruk. Hwang songsaengnim mengadakan tes mingguan yang seharusnya Cho songsaengnin yang memberikannya" jawab Jungkook lesu.

"tunggu, Hwang songsaengnim yang tegas itu?"

"ne. Ah... nilaiku pasti tidak akan aman"

"sudahlah, Jungkook. Optimis saja, tidak mungkin nilaimu rendah. Semua lukisanmu sangat indah. Percayalah, nilaimu pasti yang tertinggi" hibur Minghao.

"gomawo, Minghao-ya" sahut Jungkook.

"oiya, bagaimana kuas yang kau dapat itu, apa ada tanda-tanda yang membuatmu mengetahui pemiliknya?" tanya Bambam mengganti topik pembicaraan.

"tidak tahu. Aku tidak membawa kuas itu" jawab Jungkook.

"itu bukan jawaban dari pertanyaanku, Jeon Jungkook!!"

"sungguh aku tidak tahu, Bambam! Kuas itu langsung kusimpan di tempat kuasku dan tidak sempat melihatnya!!"

"teman-teman, tolong. Jika kalian ingin beradu suara, setidaknya jangan didekat telingaku!!! Berisik tahu!!!" tegur Minghao kesal.

Kedua temannya itu hanya terkekeh dan meminta maaf pada gadis Cina itu.

.
.
.
.
.
.
.

TBC

✔✔Pain(t) of Memories: Blood, Sweat, and Tears✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang