#19

1.2K 105 0
                                    

.

.

.

Sebelum rembulan turun dari singgasana langit, seluruh pelayan serta para prajurit istana sudah mulai sibuk mempersiapkan ritual besar yang akan dilaksanakan malam ini. Bukan hanya para pelayan dan prajurit saja yang sibuk, tapi para petinggi kerajaan juga tak luput dari kesibukkan.

Semuanya sibuk dengan tugas masing-masing, saking sibuknya mereka semua bahkan tak sadar jika kini rembulan perlahan turun dari singgasana langit dan digantikan oleh sang mentari yang gagah perkasa. Namun ditengah-tengah kesibukkan, Woojin, salah satu bawahan langsung kakak dari sang Penguasa Kegelapan, Namjoon, merasa ada yang tidak beres.

"Namjoon hyung, apa kau merasa ada sesuatu yang aneh?" tanya Woojin sambil menatap waspada sekelilingnya.

Pangeran sulung itu tidak langsung menjawab. Ia terdiam sebentar dan mencoba menajamkan seluruh panca indranya. Dan tak memerlukan waktu yang lama, Namjoon merasa memang ada sesuatu yang aneh. Tak salah memang ia menjadikan pemuda bergigi gingsul sebagai bawahannya langsung.

"beritahu Kris segera" ucap Namjoon sembari menghentikan

"baik"

Woojin segera melaksanakan perintah atasannya, sementara itu Namjoon pergi menuju adiknya, sang Penguasa Kegelapan berada.

#Ruang Pribadi Raja

TOK TOK TOK

"siapa?" tanya V dari dalam ruangan.

"maaf mengganggu anda, Yang Mulia. Pangeran Namjoon ingin bertemu dengan Anda" jawab salah seorang penjaga dari luar menyampaikan pesan.

"suruh dia masuk"

Pintu terbuka secara perlahan dan nampaklah Namjoon tengah berjalan masuk dengan terburu-buru memasuki ruangan.

"hyung-nim, ada apa?" tanya V.

"maaf mengganggu anda, Yang Mulia. Salah satu bawahanku merasa ada sesuatu yang tidak beres dan setelah ku periksakan memang benar" jawab Namjoon.

"katakan apa itu"

"pasukan Yang akan memulai penyerangan"

"APA?!"

"percepat ritualnya! Hyung-nim, perintahkan Seungcheol agar tidak membiarkan pasukan Yang menerobos masuk dan mengacaukan ritual" perintah V kemudian sembari berjalan keluar.

"baik Yang Mulia"

.

.

.

Jungkook sudah dipindahkan dari kamarnya ke sebuah ruangan. Didalam ruangan itu, V dan beberapa pendeta yang mengenakan jubah hitam sudah siap untuk memulai ritualnya.

"lakukan saja ritualnya sekarang!" perintah V.

"tapi Yang Mulia, ada resiko besar jika ritual ini tidak dilaksanakan saat bulan purnama tepat berada diatas" jawab salah satu pendeta.

"saat ritual dimulai nanti bulannya akan tepat ditengah. Sekarang cepat laksanakan ritualnya!!"

Tak ingin membuat Raja mereka murka, para pendeta mau tidak mau mulai melakukan ritualnya. Para pendeta mulai menyebar ke tujuh sisi ruangan mengelilingi V dan Jungkook yang berbaring ditengah ruangan.

Rapalan-rapalan dari mantra kuno mulai menggema ke seluruh ruangan. Bersamaan dengan V yang mengiris telapak tangannya dan menuangkan darahnya kedalam sebuah wadah yang berbentuk gelas. Bukan hanya tangannya saja, telapak tangan Jungkook juga ia iris dan menuangkan darah gadis itu kedalam wadah dan bercampur dengan darahnya.

Hapalan masih tetap dibacakan, salah satu dari ketujuh pendeta itu berjalan dan menghampiri keduanya. Ia mengambil wadah tersebut lalu berjalan menghampiri bunga yang hampir seluruhnya terkena sinar bulan.

Pendeta itu tampak membacakan sesuatu pada wadah yang berisikan darah sang Penguasa kegelapan dan permaisurinya. Saat melihat bunga tersebut telah disinari secara keseluruhan oleh rembulan, pendeta tersebut lalu menuangkan darah itu keatas bunga tersebut.

Perlahan darah tersebut menyerap ke bunga yang membuat bunga yang awalnya putih bersih berubah setengah menjadi merah dan mengeluarkan cahaya putih dan hitam.

Setelah menuangkan darah tersebut, pendeta itu lalu kembali ketempatnya dan menyelesaikan rapalan bersama pendeta yang lain.

Rapalan telah selesai. Pendeta yang sebelumnya menuangkan darah tadi lalu merapalkan bacaan kuno sendirian, bersamaan dengan itu, para pendeta yang lain berlutut menyentuh tanah dan dalam sekejap muncul sebuah simbol yang berbentuk bintang segi enam dan mengeluarkan cahaya biru.

"WAHAI PARA ROH ALAM TERDAHULU. HARI INI DIBAWAH PURNAMA KE-7, SANG PENGUASA KEGELAPAN BERSAMA PENGANTINNYA, SANG RATU KEBAIKAN, BERSATU DAN BERSAMA DALAM SEBUAH PERNIKAHAN SUCI ATAS NAMA CINTA SERTA MENJADI PENYEIMBANG SEMESTA. BERKATILAH MEREKA DAN LIN__"

Rapalan dari pendeta itu tiba-tiba terhenti, membuat seluruh atensi para pendeta termasuk V tertuju pada pendeta yang jatuh tak sadarkan diri. Perlahan cahaya dari bunga itu padam diikuti dengan redupnya cahaya bulan. Tak hanya itu, simbol bintang segi enam pun ikut berubah warna menjadi merah pekat dan berubah bentuk menjadi bintang segi lima.

"KEJUTAN!!!!"

"KAU?!" kaget V melihat siapa yang muncul dari belakang tempat pendeta itu berdiri.

"apa kau menyukai kejutanku, adik kecil?" tanya pemuda itu sambil tersenyum iblis memandang V yang sudah bangun dan berjaga didekat Jungkook yang masih tak sadarkan diri.

"sialan kau, Jung Hoseok!!!" umpat V menatap penuh kebencian pemuda itu.

"tak ku sangka, ternyata usahaku selama ini berjalan dengan sangat sempurna sampai detik ini. Mungkin sebaiknya aku harus memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pemain yang turut andil dalam alur kehidupan karanganku ini" ujar Hoseok dengan santainya berjalan mendekati V.

"seharusnya kau sudah mati sejak lama"

"berterima kasihlah pada salah satu pengikutmu yang berkhianat. Tapi kurasa itu sudah tidak penting sekarang karena seluruh alam semesta ini akan menjadi milikku selamanya!!!"

TIK!!

Hoseok menjetikkan jarinya dan dalam sekejap keenam pendeta lainnya jatuh dan berubah menjadi abu.

"kau tau kan apa resiko jika ritual yang sedang berjalan tiba-tiba berhenti ditengah jalan, adik kecil?"

.
.
.
.
.
.
.

TBC

✔✔Pain(t) of Memories: Blood, Sweat, and Tears✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang