#14

1.4K 118 0
                                    

.

.

.

#Lapangan outdoor sekolah

"sepertinya akan ada peperangan yang dahsyat antara Yang dan Yang" gumam Shownu mendongak ke langit kelabu.

"ne, apa kau bicara sesuatu, hyung?" tanya Jimin.

"tidak, aku hanya menggumamkan jadwalku besok" Shownu mengalihkan pandangan dari langit.

"gelap, sepertinya akan ada badai besar" ujar Minseok yang baru saja mendudukkan dirinya.

"disini kalian ternyata" suara nyaring terdengar oleh indra pendengaran kedua pemuda dan seorang gadis itu. Sontak saja mereka menoleh dan melihat seorang gadis berjalan kearah mereka.

"apa yang kau lakukan disini?" tanya Minseok ketika gadis itu tiba.

"justru aku yang seharusnya berkata seperti itu, eonnie. Apa yang kalian lakukan disini? Tak lama lagi akan ada badai dahsyat dan kita sebagai kaum netral harus segera mencegahnya"

"sudah kuduga" gumam Shownu.

"tak kusangka saat-saat yang paling mengerikan itu akan segera terjadi. Ayo, kita harus bergegas sebelum semua terlambat dan hancur berkeping-keping"

#

Sebuah ruangan yang lumayan besar terlihat 2 pemuda yang sedang sibuk dengan dunia masing-masing.

BRAKK

"CABE IJO SEKILO ASLI IMPORT DIHABISIN SAMA JIMIN HYUNG DAN YUGYEOM" latah Jun secara tidak sengaja menirukan gaya rap abal-abalnya Baekhyun.

BUGH!!

"latah sih latah, tapi JANGAN SEBUT NAMAKU, WEN JUNHUI!!!" teriak kesal Jimin tepat ditelinga Jun setelah menghantam kepala pemuda itu.

"YAKK, HYUNG! AKU TIDAK PERNAH MAU MAKAN CABE DENGAN BANTET HYUNG!!"

"PANGGIL NAMAKU DENGAN BENAR, MAKNAE JADI-JADIAN!!"

"BISA DIAM?? KITA TIDAK SEDANG MEMBICARAKAN BANTET, TAPI CABE!!"

"DAN AKU BUKAN BANTET, APALAGI CABE!!"

"KAU MEMANG BUKAN CABE, HYUNG! TAPI BAEKHYUN NOONA!!"

CTAK

"ekhem!!" deheman keras terdengar dari Baekhyun yang tengah berdiri sembari melipat tangannya didada dan tersenyum horror kearah tiga pemuda yang berteriak tadi.

"kalian memanggilku apa tadi?"

Gadis bereyeliner itu perlahan berjalan mendekati ketiga pemuda yang berada dihadapannya. Aura hitam mulai menguar dan memenuhi ruangan tersebut. Keringat dingin ketiganya bercucuran dengan deras.

Minseok yang saat itu sedang memakan bakpao dan Shownu yang sedang mendengar suara yang lumayan keras dari arah ruang tengah.

"YUGYEOM, JIMIN!!!!"

"apa itu?" tanya Minseok.

"mungkin kedua bocah itu mengganggu Baekhyun lagi" jawab Shownu kemudian melanjutkan acara minumnya. Minseok hanya mengiyakan saja dan melanjutkan makan bakpaonya.

Sementara itu, di ruang tamu...

"begitu, noona. Jadi ini tidak ada kaitannya dengan ku" ucap Jimin menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya.

"apalagi denganku, noona. Itu murni ucapan Yugyeom" tambah Jun menyetujui ucapan Jimin.

Baekhyun hanya mendengarkan dengan mulut tertutup. Matanya menatap tajam kedua pemuda disamping Jun.

"baiklah, jadi Yugyeom... khusus untukmu...."

#skip time

"kenapa aku harus menerima semuanya?" ucap Yugyeom meratapi nasibnya.

Gara-gara ucapannya yang mengatakan baekhyun cabe tentu saja membuat orang yang dikatai marah.

"kau tidak adil, noona. Kenapa hanya aku yang harus menerima hukuman ini sendirian, padahal Jimin hyung juga ikut mengatakannya"

"tanyakan alasannya pada mulutmu, maknae jadi-jadian. Apa kau kira aku tidak mendengarnya tadi? Berhenti mengeluh dan cepat bawakan aku stroberinya" perintah Baekhyun. Lagi Yugyeom hanya meringis meratapi nasibnya yang malang.

Krek

"aku pulang!!" seru Jimin seraya melangkah masuk disusul 2 pemuda dan 2 gadis dibelakangnya.

"jadi, dimana saja kau menemukan mereka?" tanya Baekhyun.

"aku menemukan Luhan noona dan Zitao noona sedang shoppong. Vernon dan Dino diperjalanan pulang" jawab Jimin. "dan Seongwoo noona, aku tidak bertemu dengannya"

"eh, kenapa Yugyeom berdandan seperti wanita?" heran Luhan yang baru bergabung bersama Zitao setelah menaruh belanjaan mereka di kamar masing-masing.

"HAHAHAHA... KAU SANGAT SANGAT SANGAT COCOK DENGAN MAID DRESS ITU, HYUNG!!!" ejek Dino disela-sela tawanya yang menggelegar.

"kau lebih baik jadi wanita saja, hyung!!" timpal Vernon ikut tertawa bersama Dino.

"ya!! Sopanlah sedikit! Aku ini hyungmu, idiot!!" seru Yugyeom jengkel.

"aku pulang!! Eh, ada apa ini??" heran Seongwoo yang baru saja sampai dan melihat keadaan rumah yang aneh.

"jangan tanya kami" ujar Minseok sekalian mewakili Sunwoo yang sedang meneguk cola disampingnya di ruang tengah.

Seongwoo mengalihkan pandangan kearah Baekhyun, meminta penjelasan.

"jangan tanya aku" ucap gadis pencinta stroberi itu seraya berlalu meninggalkan ruangan.

"Yugyeom mengucapkan kata terlarang" tutur Jun.

"Yugyeom?"

Iris matanya menyisir setiap sudut ruangan mencari keberadaan pemuda itu, namun yang ia liat hanya seorang wanita berpakaian maid tengah menatap kesal sekaligus jengkel kedua maknae yng masih tertawa terbahak sampai terguling-guling dilantai.

"siapa wanita itu? Aku baru melihatnya" ujar Seongwoo heran.

"kau sudah oulang, noona? Seongwoo noona, perkenalkan dia adalah Gyeomi noona" ucap Vernon disela tawanya yang sudah mulai reda.

"Yugyeom?! Omo!! Sejak kapan kau memutuskan berubah haluan, Yugyeom??!" kaget Seongwoo.

"Gyeomi, manq stroberiku?!"

"tunggu sebentar, noona!! Aku tidak pernah merubah haluanku, Seongwoo noona. Ini gara-gara Jun hyung dan Jimin hyung. Dan untuk kalian para maknae sialan, lihat saja nanti"

.

.

.

"kenapa harus sekarang? Ah... Sayang sekali, padahal hari ini guc*i kesayanganku mengeluarkan koleksi terbarunya" keluh Zitao setelah mendengar penjelasan Minseok dan Baekhyun.

"jangan mengeluh padaku, Zizi" kata Minseok datar.

"aku tidak mengeluh padamu, eonnie" bantah Zitao.

"kembali ke topik"

Suasana kembali serius lagi dan Minseok kembali melanjutkan penjelasannya di bantu Shownu.

"ini dijauh dari perkiraan kita" ucap Seongwoo.

"jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang? Aku tau kita harus menghentikan dan mencegh agar badai itu tak terjadi. Tapi tidak mungkin kita langsung melakukannya kan? Yang ada malah kita yang mati sia-sia" kata Jun khawatir.

"sayangnya aku juga tidak tau harus bagaimana kita sekarang" jawab Baekhyun lesu.

.
.
.
.
.
.
.

TBC

✔✔Pain(t) of Memories: Blood, Sweat, and Tears✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang