Saat itu umurnya masih 9 tahun saat ia tengah memakan sepotong kue ikan di taman yang biasa ia lewati.
Kala itu ia tak sendiri, dalam artian ada dua gadis duduk tak jauh dari nya. Memakai seragam SMA yang Namjoon tahu, itu seragam daerahnya.
Namjoon awalnya hanya sibuk dengan makanannya. Hingga ia mendengar sebuah isakan kecil.
Ia menoleh. Gadis yang di kuncir kuda itu tengah di peluk oleh temannya. Ia menangis.
"Hyemi-ah aku tak sanggup. Ini terlalu berat. Aku ingin mati saja." ucapnya terbata-bata.
"Jangan Yeri, jangan seperti ini. Kumohon. Kita harus berjuang bersama." Namjoon dapat menangkap gadis yang di panggil Hyemi itu juga tengah menahan isak tangis
"A-aku tak sanggup. A-aku m-masih begitu muda untuk di tekan seperti ini Yeri. Sekolah rasanya seperti neraka. Mereka menuntut ku untuk mendapatkan yang terbaik. Tanpa memikirkan bagaimana menderitanya aku." Namjoon tak melepas pandangannya dari dua gadis itu . "A-aku ingin bebas. Memang apa yang akan aku dapatkan dengan nilai sempurna? Dengan pagi hari aku berangkat. Pulang malam hari dan harus kembali belajar. Hyemi. Aku ingin menjadi remaja yang wajar."
"Mereka memang tak pernah mengerti bagaimana perasaan para pelajar "
Kala itu Namjoon terus mengerutkan kening ketika ia berjalan pulang ke rumah.
Kalimat dua gadis tadi terus terngiang dalam ingatannya, apakah yang membuat gadis itu menangis?
Sekolahnya? Tekanan? Tekanan apa yang ia dapat karena sekolah?
Setau Namjoon. Namjoon tidak ambil pusing dengan sekolah. Ia hanya sekolah, pulang, belajar, main, sekolah lagi.
Adakah yang salah ?
.
.
.
Umurnya 15 tahun saat ia melihat bagaimana teman pria nya tengah menjadi bahan ledekan temannya yang lain.
Namjoon tidak mengerti letak permasalahan mereka. Apa yang membuat lelaki itu di ledek habis-habisan.
Namjoon tidak mengerti bagaimana bisa saat ia pulang. Ia melihat lelaki tadi tengah di pukuli oleh 3 orang temannya?
Namjoon ingin menolong. Tapi satu temannya menahannya. Berkata bahwa jangan membuatnya masuk ke dalam kandang singa ganas.
Namjoon hanya bisa diam matanya sedikit berembun.
Temannya itu pasti kesakitan. Apa yang menyebabkan anak itu terkena bully?
Apa anak itu mendapat kesalahan yang besar hingga ia layak di perlakukan seperti itu?
..
.
Namjoon melamun di siang hari di ruang tamu rumahnya. Dengan satu buah buku berisi tentang kehidupan anak remaja.
Ia masih memikirkan gadis yang 6 tahun lalu ia temui , memikirkan temannya yang di pukuli. Bukankah mereka memiliki sekolah? Seharusnya anak itu mau berlindung di bawah gurunya. Bukan hanya diam dan membiarkan anak lain memukulinya?
"Apa yang anakku lakukan disini siang hari?"
"Ayah." Ayah Namjoon tersenyum lalu mendudukan diri di samping anaknya.
"Apa yang kau pikirkan?"
"Banyak hal Ayah." Ayahnya mengangkat alis meminta Namjoon melanjutkan kalimatnya. "Menurut Ayah, apakah aku dapat menjadi pahlawan seseorang? Menyelamatkan mereka dari derita?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kookie
Fanfictionisi cerita tentang Kookie with Hyung - Hyungnya Bisa as their kid or dongsaeng. tiap chap berbeda couple. Oneshot and chaptered Family Life BTS ! Mpreg /& Misgendering Minyoon Namjin HopeGa Taegi Namgi w/ Taehyung Jimin Jhope RM Suga Jin