Kookie

Snow Hope Crystal 3

Yoongi tak pernah menyangka jika ia akan sebahagia ini menikah dengan Hoseok. Jika ia akan sebahagia ini memiliki Jungkook dalam hidupnya.

Jungkook, si kecil itu membawa begitu perubahan banyak dalam dirinya.

Yoongi benar-benar menangis seharian setelah kejadian dimana Jungkook memanggilnya Mama dan mencium pipinya.

Ia menginginkan itu

Tapi tak pernah menyangka jika sensasinya akan semendebarkan ini.

Min Yoongi begitu bahagia.

Malam ini Jungkook tertidur dalam pangkuannya. Ia masih menggoyangkan badannya ke kiri kanan agar si anak terus terlelap.

Acara kartun yang di setel Jungkook masih menyala malam itu. Namun Yoongi tak berniat mematikan tv atau mengganti channel.

Ia tengah menikmati moment saat rasanya ia tengah memeluk dunianya.

"Apa saja yang Kookie lakukan seharian ini hm? Sepertinya sangat lelah." Jungkook tertidur lebih awal dari biasanya. Jemari lentik Yoongi terus memainkan rambut halus Jungkook dan sedikit demi sedikit ia bersenandung.

"Kenapa saat tidur terlihat menggemaskan sekali?" Yoongi belum berniat membawa Jungkook ke kamar. Mungkin nanti saja. Menunggu Hoseok pulang. Suaminya masih bekerja dan mengatakan lembur entah sampai jam berapa.

"Jika Kookie sudah berada dalam pelukan Mama, jangan pernah pergi dari Mama ya? Mungkin memang darah Mama tidak mengalir pada tubuh Kookie, tapi tau tidak, Mama akan memberikan nafas Mama untuk Kookie, Mama akan memberikan tulang Mama agar Kookie dapat berdiri dengan tegap, Mama akan memberikan punggung Mama agar Kookie dapat naik dan tertidur di gendongan Mama, Mama akan memberikan hidup Mama, apapun. Jadi jangan tinggalkan Mama oke?"
Entahlah. Tidak peduli Jungkook tidak mendengar. Yang ia inginkan hanya mengatakan seluruh hatinya. Mungkin sedikit berharap ia akan muncul dalam mimpi Jungkook.

"Ma-ma." suara kecil Jungkook membuat Yoongi terlonjak kaget dan menilik si anak yang justru semakin menguselkan wajahnya pada dada Yoongi. Anak itu mengigau.

Jadi mungkinkah ia hadir dalam mimpi Jungkook? Yoongi tak dapat menahan senyum.

"Aigoo sayang. Mama disini." bisiknya.

"Papa juga disini sayang." segera Hoseok mengecup pipi Yoongi dan pucuk kepala Jungkook.

Demi Tuhan. Yoongi sama sekali tidak mendengar mobil atau suara langkah Hoseok.

"Aku tidak mendengarmu masuk "

"Benarkah?"

"Em. Apa suara tv nya terlalu keras ya?" Hoseok hanya tersenyum lalu melonggarkan dasi.

"Biar aku yang membawa Kookie ke kamar. Kau bawa tasku ya." Yoongi mengangguk dan membiarkan Hosoek mengangkat Jungkook.

Ada sedikit suara erangan keluar dari bibir Jungkook yang justru membuat Hoseok tersenyum lalu bangkit dan membawa Jungkook.