Dong 2

4.3K 318 74
                                    

Kalau lupa, balik dlu ke dong  ya di chap sebelum2nya^^

Huua coba klo yg ga ada Dong chap 1. Di hapus dlu Kookie dari library :((((( terus masukin lagi

Sope V Kookie

.
***

Hoseok tersenyum, menarik lembut selimut untuk menutupi tubuh mungil Taehyung. Anak itu sempat menangis tadi karena dirinya dan Yoongi tak memperbolehkan Taehyung tidur di rumah sakit.

Anak itu tertidur sambil memeluk boneka Pororo milik adiknya, Jungkook.

Jungkook belum sadar hingga saat ini. Namun kata dokter, ada perkembangan dalam diri Jungkook.

Mereka hanya perlu menunggu.

Sehabis pulang sekolah Taehyung akan datang ke rumah sakit. Duduk bersama Yoongi di ruang tunggu. Menunggu Jungkook sadar.

Setiap hari nya Hoseok akan melihat mainan kecil di tangan Taehyung. Selalu berbeda bentuk. Mainan itu akan Taehyung genggam erat sembari menunggu Jungkook.

Hoseok menemukan banyak mainan yang masih terbungkus plastik di kamar Taehyung. Mainan yang ia beli untuk Jungkook. Mainan yang ia siapkan saat Jungkook sadar nanti. Tapi adiknya masih betah tertidur. Jungkook masih ingin beristirahat.

Hoseok memutuskan pulang sementara Yoongi ada di rumah sakit menunggu Jungkook. Hoseok akan bertugas menjaga Taehyung dan mengurus Taehyung sekolah.

Saat ia kembali ke kamar dan duduk di atas ranjang. Air matanya menetes. Ia selalu tersenyum dan menguatkan Yoongi yang setiap hari menangis
Namun jika ia sendiri. Hoseok tetaplah Hoseok yang lemah. Ia menangis. Menangis sejadi-jadinya.

Ia merindukan Jungkook. Merindukan anak bungsunya. Merindukan si gigi kelinci yang cerewet. Merindukan teriakan nyaring Jungkook yang meminta Yoongi untuk membuatkan susu.

Hoseok rindu Jungkook.

Melihat anaknya yang masih begitu kecil. tertidur dengan mata terpejam erat, selang melingkupi tubuh Jungkook dan tangisan Yoongi juga Taehyung, seolah neraka bagi Hoseok.

Kenapa anak bungsunya harus mengalami seperti ini? Kenapa Tuhan memilih Jungkook? Kenapa Jungkook yang harus menanggung semua ini? Apa salahnya dan salah Yoongi?

Matanya berkerut erat menangis, dadanya begitu sakit saat ia memejamkan mata dan yang terlihat adalah tawa Jungkook. Yang sekarang justru anak itu diam tak berkutik.

Hoseok adalah orang yang lemah. Namun saat ia keluar kamar, maka ia harus menjadi yang paling kuat di antara keluarga kecilnya. Ia menarik lemah foto dirinya bersama Yoongi dan dua anak tercinta nya. Memeluknya erat, membawanya tidur. Berharap, esok, esok ia akan melihat mata Jungkook terbuka.

.

.

.

Hoseok menjilat bibir keringnya. Ia menatap Yoongi yang hanya diam dengan mata yang kosong. Jungkook kembali kritis dan kembali di masukkan ke ruang icu.

Hoseok tak tahu harus berbuat apa lagi.

Saat pukul lima pagi, Yoongi menelponnya sembari menangis kencang. Jungkook yang awalnya sudah berada di ruang rawat inap, mengalami penurunan kinerja jantung dan harus masuk kembali ke icu.

Hoseok menggenggam tangan kurus Yoongi. Tangan isterinya begitu dingin, kurus tanpa rasa. Sementara matanya beralih menatap Taehyung yang duduk di seberang sana masih dengan seragam sekolahnya. Memegang sebuah kertas-kertas kecil, berisi banyak gambar. Taehyung hanya diam.

"Pulanglah bersama Taehyung biar aku disini menunggu Jungkook." Yoongi hanya menoleh lalu menggeleng. Ia masih ingin disini. Menjaga anaknya.

Hoseok dapat melihat kantung mata Yoongi yang sangat tebal dan layu. "Yoongi kau perlu istirahat."

KookieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang