ONE SHOT

Jangan Sakit -WISH-

GxG

Jangan Sakit –WISH-

"annyeong eonnie"

"kkamjagiya!!"

"uh? Joe-joesonhamnida"

"yak sinb!... Hajima!!. Melompat dari belakang kursi dan mendadak berada didepanku? Itu tidak lucu"

"a..um ma -maaf eonnie"

"ada apa?"

"aku... hanya ingin menemanimu"

"kemana eunbiku?"

"dia sedang mengerjakan tugas"

"lalu kenapa kau ada disini?"

"kami kembar, tapi bukan berarti tugas kami sama"

"ah begitu..."

"eonnie... kenapa kau memanggil 'eunbi' dengan sebutan eunbiku? Aku tak pernah mendengarmu mengatakan itu padaku?"

"kau iri?"

"anniy"

"lalu kenapa?"

"aku cemburu"

"dasar anak kecil"

"aku bersungguh-sungguh"

"sst... langit menggelap bawa aku ke kamar, sebelum hujan"

-

-

Sinb mendorong kursi roda yang digunakan yerin.

"jangan sakit" ucap sinb pada yerin.

"jangan datang kemari"

"nee?"

"kau bawel. Itu membuatku pusing"

"ah eonnie..." rengek sinb.

"palli... aku ingin segera ke kam-"

"permisi permisi...." ucap seseorang ber jas dokter dengan sedikit mendorong kursi roda yerin untuk menepi karena ada pasien yang sepertinya sedang butuh penanganan sesegera mungkin.

"eeh eh" kaget yerin.

Sinb hanya melongo melihat kerumunan yang baru saja melewati keduanya.

"ish... kamu sih!" omel yerin.

"ndeee? Aku?"

"karna terlalu lama mendorong kursi rodanya"

"kenapa selalu aku yang salah?" tanya sinb.

Enggan menjawab pertanyaan sinb, yerin langsung saja mendorong kursi rodanya sendiri menggunakan tangannya.

Sinb lantas mengejar yerin, ia hentikan pergerakan kursi rodanya. Dengan lembut sinb menaikan kedua tangan yerin.

"miannhae" ucap sinb lembut.

-

-

-

Sinb membantu yerin untuk naik keatas kasur, menidurkannya dan menyelimuti sebagian tubuh yerin.

"terimakasih suster" ucap yerin pada perawat yang sering menggantikan cairan infusnya.

"pulanglah" pinta yerin pada sinb.

Sinb menggeleng.

"sebentar lagi aku akan tidur"

"arra"

"tak ada alasan untukmu disini"

"eonnie... kamu sangat menyebalkan belakangan ini"