Aku menatap jauh ke arah langit.
Melihat sinar bintang dengan begitu bahagianya.
Perasaan ini muncul tiap kali aku melihat bintang.
"Apa... apa yang aku ingat??" kataku membatin.
Kupejamkan mataku, perlahan bayangan itu muncul, siluet dua orang sedang memandang lembut satu sama lain.
"apa mereka pasangan kekasih?" tanyaku penasaran.
Siluet itu mulai kabur. "a a anniyoo" kataku kembali fokus.
-
-
-
"2 tahun yang lalu"
Ucap seseorang yang mengantarku kesebuah tempat, katanya... dsini adalah tempatku kecelakaan. Kecelakaan yang menyebabkanku koma selama kurang lebih 1 Tahun 2 bulan.
Kalian bertanya siapa yang bersamaku? Tunggu dulu.. semenjak kecelakaan itu daya ingatku masih sedikit terganggu. Satu jam perjalanan dari rumahku ketempat kejadian dan kami sedikit banyak mengobrol didalam mobil, tapi aku masih kerap melupakan siapa namanya.
"jadi bagaimana kejadiannya?" tanyaku penasaran setelah melihat 3 pohon tumbang didepanku, sepertinya sesuatu menghantamnya dengan sangat amat keras.
"seorang wanita muda sedang mebuk berat dan menabraknya dengan kecepatan diatas 140 km/jam"
Aku sedikit tersentah mengetahui kecepatan kendaraan yang menabrak pohon itu.
"kenapa dia mabuk?"
"disurat kabar yang ku baca 2 tahun lalu hanya menjelaskan tentang itu, tidak lebih"
"ah.. begitu" jawabku lesu.
Aku sungguh penasaran penyebab aku kecelakaan. Lokasi kejadian benar-benar sangat buruk. Pohon sebasar itu tumbang dan bukan hanya 1, tapi 3. Dan disekitar lokasi juga terdapat bekas terbakar.
Mengingatkanku pada tanganku.
Ku angkat keatas baju bagian lenganku. Lengan kananku memiliki bekas luka terbakar.
Ah... ini, mungkin luka bakar ini karena pada saat kecelakaan mobilku terbakar. Pikirku.
-
Aku melihat kesekitar tempat kejadian.
"Ini jalan menuju bandara. Untuk apa aku menyetir dengan kecepatan seperti itu. Apa aku akan kesuatu tempat?" Tanyaku dalam diam.
"kau mengejar seseorang. Padahal dia sudah take off 5 jam sebelum kau kecelakaan"
"Oh?? Aku heran.. kenapa dia bisa tau pertanyaan yang ada dibenakku"
Aku hanya menanggapinya dengan anggukan.
"sekarang.. haruskan aku bertanya siapa yang aku kejar saat itu?" batinku.
-
-
1 menit.
2 menit.
3 menit.
"Tak ada respond. Haruskah ku tanyakan?" batinku. "baiklah.. aku akan bertanya"
"um..."
"sebelum kau bertanya, kita lanjutkan ngobrolnya di tempat yang mungkin akan membuatmu mengingat sesuatu"
"kan.. dia benar-benar dapat membaca fikiranku" batinku sambil mengangguk menurutinya.
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT
Fiksi PenggemarDear Reader. Tolong peka terhadap warning ⚠ yang saya buat. Dan tindakan yang tepat untuk menghadapinya. Per tanggal 23/03/18 saya nge up cerita hot di yadonger. Dsini buat cerita yang adem adem aja ya ?