Jangan Sakit -WORRIED-

1.6K 85 55
                                    

Gaes maap masih belum bisa menemani kalian dengan ceritaku~

Tapi tenang untung saya punya author simpenan. ekekekekekeke.

HAPPY READING

Jangan Sakit -WORRIED-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan Sakit -WORRIED-


Ruangan yang tengah di isi oleh dua orang itu tampak hening dan yang terdengar hanya suara penghangat ruangan serta deru nafas yang beraturan.

Di atas ranjang, di balik selimbut Yerin terus memberikan usapan usapan menenangkan pada punggung SinB yang terasa hangat.

"kau yakin tak ingin pergi kedokter?" Tanya Yerin pada SinB yang saat ini tengah memejamkan matanya dengan kening yang terus menyengit tanda rasa sakit itu benar benar menyiksa.

"aku akan merasa baik jika kau tetap tinggal" ucapan lirih itu membuat Yerin enggan beranjak sedikitpun dari posisi berbaringnya.

Ting..

Yerin membiarkan notifikasi yang masuk pada handphonenya.

Ting...

Ting..

Dan saat notifikasi itu berbunyi untu ketiga kalinya, barulah Yerin meraih handphone yang terletak dimeja dengan sedikit menjauhkan dirinya dari SinB.

"nghh.. Unnie.." SinB sedikit merengek saat merasakan tubuh Yerin yang sedikit menjauh.

"sebentar aku ingin mengambil handphone" SinB menarik pinggang Yerin untuk mendekat, SinB tak akan membiarkan Yerin focus dengan handphonenya.

Yerin menghela nafasnya pelan, SinB saat sakit akan 10x lebih manja pada dirinya. meskipun begitu Yerin tetap menuruti semua perintah SinB.

SinB meletakan lengan Yerin pada kepalanya, dengan lembut Yerin mengusap puncak kepala SinB sesekali lengan nya memberikan pijatan pada pelipis SinB.

Ting...

Ting..

Ting..

Kali ini Yerin benar benar harus mengambil handphonenya.

"plis.. sebentar" ucap Yerin dengan badan yang sedikit menjauh untuk menjakau handphone nya, SinB membiakan Yerin mengambil handphonenya.

Setelah Yerin mendapatkan handphone miliknya, SinB kembali memeluk Yerin dengan begitu erat sampai sampai Yerin bisa merasakan suhu panas tubuh SinB.

"siapa?" Yerin menundukan wajahnya untuk melihat SinB, Yerin meletakan handphonenya setelah membaca dan membalas chat masuk tersebut.

"Joy" ucapan Yerin membuat SinB semakin erat memeluk pingganya dan membenamkan kepalanya di lekuk leher Yerin, Yerin tersenyum tipis saat ingat jika SinB begitu posesif jika ia sudah membahas tentang Joy.

ONE SHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang