The Promise I have To Keep

3.2K 144 154
                                    

Project collab pertama saya.
Based from real story.

"kita ketemu tahun 2013, sekarang udah 5 tahun hubungan kita, hubunganku yang tanpa kamu"

-

"hezzzz... kenapa mahluk itu selalu datang sepagi ini?" ucap lirih seorang gadis sambil bertengger sebentar didepan pintu kelas.

"pagi rin ehem"

"lu apaan sih, gak ada kerjaan lain selain gangguin gue?"

"wait wait wait.. nyapa dibilang ngengganggu?"

"eh iya. Dia kan cuma nyapa" batin gadis itu. "tau ah pokoknya apapun yang lu lakuin itu ngeganggu" tegas gadis bernama yerin itu pada sinb, orang yang menyapanya tadi.

-

-YERIN POV-

Hari ini sudah memasuki bulan November, bulan dimana musim penghujan itu datang. Tak jarang ditengah-tengah pelajaran, hujan datang mengguyur sekolah baru ku ini. Bukan hanya mitos, hujan dapat mengubah mood seseorang adalah fakta.

Tidak terasa yang kulakukan saat ini adalah melamun melihat rintikan hujan yang turun membasahi halaman sekolah dan jendela ruang kelasku.

Suasana tenang dan sedikit redup ini membawaku kepada masa lalu. Aku jadi merindukan Yuju. Temanku sedari kecil.

Melihat halaman sekolahku seperti melihat taman tempat biasa kita menghabiskan waktu bersama untuk bermain.

Waktu begitu cepat mendewasakan kita, dari teman bermain, teman curhat sampai teman yang tidak saling mengenal satu sama lain dan teman yang malu untuk mengungkapkan rasa rindu.

"yuju yaaaa.. aku merindukan mu, rindu bermain denganmu, kalau memiliki pacar membuat kita jauh, harusnya aku tidak punya pacar saja saat itu" batinku sambil menghembuskan nafas berat penuh beban.

Aku adalah orang yang cukup lemah bila dihadapkan dengan situasi penuh emosional seperti ini. Ingin rasanya menangis, tapi aku cukup sadar bahwa aku sedang berada disekolah saat ini.

"YERIN!!"

"Demi kutu air, siapapun yang memanggilku disaat seperti ini akan ku kutuk dia jadi batu!" batinku tak memperdulikan siapa yang memanggil namaku dan tetap memandang kearah luar jendela.

*brukk

"eh curut!" kagetku sambil memandang pada seseorang yang mendorong mejaku dari depan. "apaan sih lu?!!" ucapku pada sinb.

"YERIN!!!"

"MWO? MWOYAAA?" aku menutup bibir dan membelalakan mataku sedetik setelah aku berteriak pada seseorang yang memanggil namaku sedari tadi.

"so-son-seng-nim" ucapku lirih sangat lirih dibalik jari-jari yang tengah menutup bibirku.

-YERIN POV END-

"sini sini ke depan" pinta Mr. Kim, guru medok yang memiliki kumis tebal yang kala itu tengah mengajar dikelas yerin.

"ma-maaf saem, sa-saya tadi-"

"tadi tidak sengaja? Haduh yerin... saya ini jadi guru bukan 1 tahun 2 tahun lho, sudah 15 tahun, hafal saya sama yang begini begini"

"i-iya pak, saya minta maaf" ucap yerin sambil menundukan kepalanya malu dan juga merasa bersalah.

"wes wes, saya ndak mungkin marahin kamu disini, tapi gini.. jam pelajaran saya kan masih ada setengah jam lagi to? Kamu boleh keluar sana, wes ndak usah ikut pelajaran saya"

ONE SHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang