1

2.1K 93 0
                                    

" aku harus pergi sekarang, El "
Ucap Ryan sambil melepaskan pelukan Elya.

" kenapa kamu harus pindah ke Jerman, Ry? Bagaimana denganku? "
Ucap Elya menangis sambil menatap mata Ryan.

" aku harus pergi. Mamaku butuh aku El. "
Ryan mencoba memberi penjelasan tentang keadaannya.

Elya diam mematung. Ia tidak bisa menatap mata lelaki yang telah menemaninya selama 2 tahun terakhir.
Ryan mengangkat dagu Elya perlahan dan menatap matanya lembut.

" El, aku janji sama kamu. 3 tahun lagi aku akan pulang ke Indonesia. Aku nggak akan ninggalin kamu. "
Ryan mencoba meyakinkan Elya dirinya tidak akan meninggalkan Elya.

" aku takut kehilanganmu Ry. Aku sangat mencintaimu " ucap Elya pelan dan berhambur di dada bidang milik Ryan. Elya menangis sejadi jadinya.

Ryan membalas pelukan Elya erat. Dia tak ingin meninggalkan Elya. Tapi ia terpaksa. Mama Ryan berada di Jerman dan mengurus perusahaan keluarganya sendirian. Sekarang perusahaan keluarga Ryan sedang ada masalah jadi Ryan diminta membantu mamanya.

Your attention please, passengers of Garuda Indonesia on flight number  GA328 to Jerman please boarding from door A12. Thank you

Tanda peringatan bahwa pesawat yang akan ditumpangi Ryan akan lepas landaspun berbunyi. Elya melepaskan pelukannya.

" pesawatmu akan terbang. Pergilah!  Aku tak akan menghentikanmu. "
Ucap Elya.
Ryan menghapus air mata Elya.
" thanks El. " ucap Ryan lirih.

Ryan berjalan ke arah pintu yang telah ditunjukkan. Sesekali ia menoleh ke belakang dan mendapati Elya dengan mata bengkaknya. Elya melambaikan tangannya. Ryanpun membalasnya.

Aku akan kembali El. Batin Ryan.

Ryan melangkahkan kakinya menuju pesawat yang akan membawanya ke Jerman.

***

Beberapa menit kemudian, pesawat yang dikendarai Ryanpun lepas landas. Elya masih berada di bandara. Hingga pesawat itu benar benar tidak terlihat lagi.

" cepatlah kembali Ry. Aku menunggumu. "
Ucap Elya dan berlalu.

Elya meninggalkan bandara dengan perasaan yang campur aduk. Berat rasanya ditinggalkan oleh orang yang telah menemaninya selama 2 tahun terakhir. Elya kembali mengingat awal pertemuannya dengan Ryan.

Flash back on

Hari ini adalah hari pertama Elya masuk ke SMA Nusantara sebagai calon siswa baru. Elya menggunakan pakaian ala siswa yang mengikuti MOS. Rambutnya di kepang dua. Ia mengenakan topi dari bola plastik dan name teks yang bertuliskan.
" CUPU ". Elya berjalan memasuki sekolah barunya.

" permisi kak, calon siswa baru pulang jam berapa ya? "
Tanya Elya ke salah satu Seniornya. Lebih tepatnya kakak kakak OSIS.

" jam 5 "
Balas seniornya.

" makasih kak "
Elya berlalu dan bergabung bersama teman temannya di lapangan.

Tepat pukul 07.00 WIB, bel pun berbunyi.
Seluruh siswa berkumpul di lapangan dan mengikuti pengarahan dari Seniornya.
Elya berada di barisan paling belakang. Karena postur tubuhnya yang lebih pendek daripada siswa lainnya. Hingga siang mereka masih berdiri di lapangan.

" kok, belum istirahat sih? "
Tanya teman Elya padanya.
" gue juga gak tahu "
Jawab Elya.

" yang dibelakang! "
Teriak seseorang dari depan barisan mengagetkan mereka.
" ngobrol aja dari tadi. Kalian saya hukum! Lari keliling lapangan 10x!"
Perintah senior yang notabene adalah ketua OSIS itu. Mau tak mau Elya dan temannya berlari mengitari lapangan di bawah terik matahari yang sangat menyengat.
Elya berlari hingga napasnya terengah engah. Kepalanya terasa berat. Banyak burung yang terbang di atasnya. Langit menjadi gelap. Elyapun jatuh pingsan.
Samar samar ia mendengar langkah kaki mendekati dirinya. Namun Elya tak kuat untuk membuka matanya.

***

Elya membuka matanya perlahan. Dilihatnya tembok yang berwarna putih bersih dihadapannya.

" auh, sakit! "
Ucap Elya sambil memegang kepalanya.

" lo udah sadar! "
Ucap seseorang tak jauh dari tempatnya berbaring.

" gue dimana kak? "
Tanya Elya pada sosok lelaki yang ternyata adalah seniornya.

" UKS. lo tadi pingsan. Emang lo gak sarapan? "

Elya menggeleng.

" makanya kalau mau apa apa, biasain sarapan dulu. "
Ucap senior itu.

Perlahan, Elya memandangi lelaki di hadapannya itu.
Dilihatnya badge nama di dadanya.
RYAN ADIJAYA

" kak, yang bawa gue kesini siapa? "
Tanya Elya.

" gue "

" makasih ya kak "

" hmm. Gue cabut dulu. Masih banyak yang harus gue urus. Kalau lo udah baikan gabung lagi ke lapangan. "
Jelas Ryan sambil berlalu.

Flash back off

Elya terjatuh karena seseorang menabraknya. Lututnya terasa sakit.

" auh "
Rintih Elya.

" sini gue bantuin "
Seseorang mengulurkan tangannya.

Elya menerima uluran tangan itu dan berdiri.

" makasih "
Ucap Elya sambil menatap orang yang membantunya.

" lain kali, kalau jalan jangan nglamun. Ketabrak kan. "

" iya iya, maaf. "

" Kenalin "
Ucap orang yang menabraknya tadi sambil mengulurkan tangan.

" gue Arga Sanjaya . Lo? "
Sambungnya.

" Elya. "

Mereka berjalan beriringan. Mereka mengobrol banyak. Meskipun yang banyak bicara adalah Arga. Dari situ Elya mengetahui Arga baru saja tiba di Jakarta. Mereka berbincang bincang hingga ke luar bandara.

" next time  boleh ketemu lagi gak? "
Tanya Arga pada Elya.

" eh, gue duluan ya! Udah ditunggu sama sopir gue soalnya."
Elya berusaha mengalihkan perhatian.
Ia berjalan meninggalkan Arga yang menatap kepergiannya.












Hay!
Vote dan Comment ya!
Maaf kalau masih banyak yang salah.
Masih baru nih buat cerita.

_ah

jarak dan rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang