24. Pengorbanan

705 52 3
                                    

Minggu sore ini, Elya mengajak Rekha untuk pergi ke rumah Arga. Rekhapun mengiyakan. Lagipula sudah sebulan mereka melakukan hal itu. Apalagi besok sudah UN, tidak ada salahnya mereka belajar untuk mengingat kembali materi-materi yang mungkin lupa.

" gue, haus nih! Bentar ya gue ambil minum ". Pamit Rekha pada Elya dan Arga yang masih belajar di ruang keluarga.

Rekha menuju dapur. Kebetulan sekali ada, Bundanya Arga.

" cari apa nak? ".

" cari minum Bunda. Ada jus nggak? "

Rekha memang ikut-ikutan Elya untuk memanggil 'Bunda'.

" di kulkas coba. "

Rekha membuka kulkas dan mengambil jus jeruk yang ada di
dalamnya.

" Bunda seneng liat kalian bertiga.  Apalagi Elya tuh sama Arga. Bikin Bunda pengen buru-buru nikahin mereka ". Ucap Bunda.

Rekha tersenyum getir. Dadanya terasa sesak. Kenapa bunda bilang seperti itu? Apa bunda belum sadar semua perlakuanku kepada Arga?. Batinya.

" karakter perempuan yang Arga suka gimana sih bun? "

" gimana ya? Emm... nggak tahu bunda. Yang bunda tahu, pasti kaya Elya "

" kok gitu bunda? "

" kamu belum tahu ya? Arga suka lo sama Elya !".

Suka? Arga suka sama Elya? Ini nggak mungkin. Batin Rekha sakit. Bunda masih berbicara tentang Arga dan Elya. Rekha sama sekali tak menjawabnya. Ia tahu, kehadirannya tak di perlukan dalam hidup Arga. Ia sadar, Arga tak mungkin busa mencintainya.

" kok diem? Ada apa? "

" enggak bunda, Rekha mau... gabung lagi sama mereka. Permisi Bunda ".

Rekha pergi membawa sejuta rasa sakit di dalam hatinya. Tapi siapa yang harus disalahkan dari semua kejadian ini? Tidak ada.

***

" sebenarnya ini nggak adil? Kenapa aku bisa jatuh cinta seperti ini? Kenapa harus kaya gini? "

Rekha memeluk tubuhnya. Mencari ketenangan di sudut kamarnya. Matanya terus menangis. Walau ia berusaha merelakan, tetap saja ia merasa sakit bukan? Tapi ini sudah keputusannya untuk membiarkan Arga dan Elya bersatu. Mereka berdua saling mencintai walaupun Elya telat menyadarinya.

" semoga kalian bahagia "

***

A

rga berlari sambil menggendong Elya di belakang. Ia begitu senang, akhirnya bisa memiliki orang yang ia cintai. Ia berjanji tidak akan membuat Elya terluka sedikitpun.

" Ga, nggak capek? "

" capek, "

" yaudah turunin... "

Elya memukul-mukul punggung Arga. Kemudian Arga menurunkannya. Napasnya masih memburu, tapi ia betul-betul senang.

" es krim? ". Tawar Elya. Arga mengangguk. Kemudian Elya pergi untuk membeli es krim.

Tak lama ia kembali dengan membawa dua es krim ditangannya.

" nih! ". Elya menyerahkan es krim itu pada Arga. Lagi-lagi Arga tersenyum sepertinya, hari ini senyumnya terbuang mubazir saking banyaknya. Tapi Arga tak peduli. Hatinya terlanjur senang.

Arga membuka bungkus Es krimnya.

" mau coba punya gue? ".

Elya mengulurkan eskrim miliknya, supaya dicoba oleh Arga. Memang, Elya membeli 2 es krim beda rasa. Tapi apa yang terjadi? Justru Elya membuat pipi Arga belepotan Es krim. Arga menatap tajam Elya yang sudah berlari menjauh. Ia tersenyum kemenangan.

" kena kau! "

" Elya!!! "

Arga berlari mengejar Elya dan menggelitiki pinggangnya. Elya tersenyum geli.

Betapa indahnya hari ini, disaat semua yang ku impikan telah terjadi. Tuhan, jangan biarkan hari ini berlalu dengan cepat.



.
Hmm...
Ceritanya Udah Ending:)
Akhirnya Ending juga. Terima kasih buat kalian yang mau nungguin cerita aku, terima kasih buat yang baca,vote, dan comment. Tanpa kalian ceritaku nggak ada artinya:v.. hua...

Nb : jangan lupa !
Ada Bara(TheWayILoveYou) tanggal 7 Februari 2019 , sama ada Mas Satria(CalonBini) tanggal 14 Februari 2019. HANYA DI BIOSKOP!

uuhh, udah nggak sabar mau liat Pak Bos kita♡

jarak dan rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang