5. Jalan Bareng

675 61 2
                                    

Arga dan Elya berada di toko buku sekarang. Sesuai janjinya, Elya menemani Arga membeli buku.

" lo mau beli buku buat siapa? "
Tanya Elya. Tangannya sibuk menyisir buku yang tertata rapi di rak.

" bunda gue. "

" owh. Bunda lo suka baca juga? "
Tanya Elya dan dibalas dengan anggukan dari Arga.

" udah ketemu belum? "

" emb, yang ini gimana? "
Tanya Elya memastikan. Ditangannya telah ada sebuah novel berjudul
" BUNDA  "

" oke, gue suka. Wah, ini namanya gue nggak salah ngajak lo. Makasih ya! "
Ucap Arga pada Elya. Ia begitu senang dengan apa yang dipilihkan oleh Elya.

" iya sama sama. Gue ke sana dulu ya, nih, bukunya pegang!"

Setelah memberikan buku itu pada Arga, Elya berjalan sedikit menjauh dari tempat Arga berdiri. Tangannya mulai memilah-milah buku di depannya. Rupanya, setelah memilihkan buku untuk bundanya Arga, ia menjadi ingin membeli.

" yang mana ya? Dua-duanya bagus. "

" ini lebih bagus kayaknya. Berapa ya harganya? "
Pilihan Elya jatuh pada buku berjudul " Angin pengirim rindu "

Elya melirik ke dompetnya. Tapi ternyata uangnya tidak cukup. Akhirnya ia mengambil buku yang satunya lagi.

Tanpa disadari, Arga memandanginya dari tadi. Setelah Elya pergi, Arga mengambil buku yang ingin dibeli Elya namun tidak jadi. Kemudian Arga menemui Elya di kasir.
Setelah membayar buku-bukunya, Arga dan Elya pergi dari toko buku itu.
Sebelum mengantar Elya pulang, Arga terlebih dulu mengajak Elya makan di salah satu Caffe di sekitar situ.

***

" loh, ga dari mana ? Kok baru pulang jam segini. "
Tanya bunda Hanna setelah melihat Arga memasuki rumah.

" ini bun, arga.. ba..ru dari rumah teman. "
Ucap Arga gelagapan. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

" oh, yaudah. Bunda mau pergi dulu sama ayah. Jangan lupa bersih-bersih, trus makan. "
Ucap bunda

Arga mengangguk.

Tak lama kemudian, sesosok lelaki paruh baya, menuruni anak tangga. Dia adalah Roy, ayahnya Arga.

" Arga udah pulang? "
Tanya Ayahnya.

" udah, yah. "

" ayah sama bunda pergi dulu ya! " pamit mereka berdua dan dibalas dengan anggukan dari Arga.

Bunda Hanna telah lebih dulu berjalan keluar. Sebelum pergi, Roy membisikkan sesuatu pada Arga.

" semua beres? "

" beres, yah "

" bagus, ayah pergi dulu. Jangan sampai ada kesalahan. "

" siap "
Ucap Arga sambil memberi hormat pada Roy. Makhlum saja, Roy adalah seorang Panglima TNI AL.

Roy melangkahkan kaki menyusul istrinya. Mereka pergi ke salah satu pusat perbelanjaan di Bandung.

***

Arga telah berganti baju. Sekarang ia berada di ruang keluarga untuk mendekorasi ruangan itu. Hari ini adalah hari jadi pernikahan ayah dan bundanya. Ia telah bersekongkol dengan ayahnya untuk memberikan kejutan kecil untuk bundanya.

" kue udah, dekorasinya? Cukup lah! Apa lagi ya yang kurang? "
Arga berusaha mengingat ingat apa yang kurang.

" oh ya! Gue belum siap siap. "
Arga menepuk jidatnya.

jarak dan rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang