Sebisa mungkin kuberusaha memendam rasa, namun kini luapannya tak mampu kutahan lagi
--Rendy PJ--
♡♡♡
Happy Reading 😘😘😘
Hari minggu adalah hari dimana semua orang termasuk siswa bersantai di rumah, menghabiskan waktu dengan keluarga, meski hanya sekedar minum teh bersama atau nonton film keluarga.
Meski SMA Nusa Bangsa telah menerapkan Full Day School yang artinya para murid dan guru hanya lima hari bersekolah. Dan sisanya di hari sabtu dan minggu untuk beristirahat atau kencan bersama pasangan.
Namun hari minggu bagi Naya tetap seperti hari senin, selasa, rabu, kamis dan jumat. Dia harus berangkat ke sekolah untuk ikut latihan Drum Corps.
Drum Corps yang di maksud bukanlah proyek musik metal breakcore Aaron Specter, tetapi Drum Corps ini adalah ansambel marching musik yang terdiri dari instrumen kuningan, instrumen perkusi, dan synthesizer. Drum Corps bisa hampir sama dengan Marching Band, menggunakan formasi lagu seperti pada Marching Band. Bedanya pada Drum Corps sangat memperhatikan formasi PBB dan musik aransemen, kalau Marching Band lebih mementingkan irama musik tanpa memperhatikan PBB. Sedangkan irama musik pada Drum Corps lebih tegas serta alat musik yang di bunyikan secara bersamaan.
Hari minggu kali ini juga sama seperti minggu-minggu sebelumnya, dengan pakaian olahraga, Naya berangkat ke SMA Nusa Bangsa tercinta, bertemu dengan anak Corps lainya juga pelatih dari TNI AU. Apalagi kurang lima hari lagi mereka akan mengikuti lomba, itulah saat yang paling di tunggu-tunggu. Saat mereka merasakan even yang tidak bisa di lupakan, bersaing dengan SMA dan SMK favorit lainya.
Tak jarang jika anak yang mengikuti ekskul ini berhenti di tengah jalan, dengan model pelatihan yang tegas, mementingkan kedisiplinan, dan penuh tanggung jawab. Tanpa segan pelatih memberi hukuman berat pada mereka, saat berangkat ke sekolah tanpa menggunakan helm, saat langkah kaki nya tidak bisa menyesuaikan irama sama seperti yang lainya, tak segan pelatih menendang kaki mereka.
Saat di ajari formasi baru, berganti dari satu formasi ke formasi lain. Saat salah dalam pukulan atau not, tak jarang pelatih memberikan puluhan seri pada mereka.
Meski bentuk latihan mereka begitu berat dan sangat disimplin, tapi sampai detik ini juga Naya masih bertahan menjadi anggota Drum Corps sebagai pemegang bellyra. Bagi Naya, disinilah ia dapat menemukan keluarga baru, sahabat baru, sebuah pembelajaran masalah kehidupan, dan menghargai waktu juga menghargai sesama.
Siang ini bersama bellyra di hadapanya, Naya duduk dengan kaki yang di luruskan, bersama dengan anak yang lain.
"Duduk siap GRAK." teriak seorang pelatih dari TNI AU pada anak didiknya.
Mendengar aba-aba itu, semua anak Crops menepuk pahanya, dengan posisi punggung tegak lurus.
"Duduk siap GRAK." pelatih kembali memberi aba-aba.
"PROK"
"Duduk istirahat GRAK"
"Selamat minum," jawabnya.
Tiap-tiap banjar, kurang lebih ada empat puluh orang ke belakang hanya di beri satu potol air meneral 600ml, dan harus di gunakan untuk minum dua kali.
Haus yang melanda tak mungkin bisa hilang jika hanya beberapa tetes air yang tak sempat mengguyur tenggorokan dan mungkin air itu hanya menetes di lidah.
"Buset, kalo gini bisa-bisa gue mati kehausan," keluh Elsa berbisik di belakang Naya.
"Tenggorokan gue udah kaya gurun pasir tanpa air." Naya menambahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu dan Putih Abu-Abu✔
Teen Fiction[Ini itu tulisan amatir dari penulis amatir, jadi nggak perlu plagiat-palgiat nggak jelas!!!] ♡♡♡ Friend Zone? Lewatin aja, selama nggak ada police line kenapa harus takut? Mungkin itulah yang dipikirkan Rendy saat benih-benih perasaanya muncul. Mes...