Yang di lihat belum tentu sesuai dengan yang di dengar
Yang di dengar belum tentu sesuai dengan yang dilihat
Tapi manusia mudah menyimpulkan tanpa perlu tahu sebuah kebenaran-- Rendy PJ --
♡♡♡
Vote + comentnya ya😙
Happy Reading 😗😗😗
Kurang lebih sudah satu minggu dari perdebatan antara Naya dan ayahnya. Semenjak hari itu sudah tidak terlihat lagi cowok tampan dengan motor hijau kesayangannya berhenti di depan rumah Naya, baik untuk menjemputnya maupun mendatangi Naya untuk sekedar berbincang. Semua itu ia lakukan demi menjaga hubungan baik dengan Ardi.
Meski saat di sekolah Naya dan Rendy tetap baik-baik saja.
Sampai hari ini juga Naya belum mengatakan yang sebenarnya perihal apa yang membuat dirinya tak mau lagi di antar jemput oleh kekasihnya sendiri.Meski Rendy sangat pengertian dan tidak mudah marah, Naya sangat tidak enak hati pada pacarnya.
“Naya, nanti kita ke Mall yuk,” ajak Finda yang duduk bersila di depannya. Mereka berempat tengah berbincang asyik di belakang kelas sembari menghilangkan penat setelah olahraga.
“Iya Nay, kita berangkat bareng-bareng yuk,” tambah Elsa setelah menyenggol siku Naya.
“Boleh deh,” jawabnya tak bersemangat.
“Lo nggak suka ya?” tanya Elsa ingin tahu. Seorang Sahabat pasti bisa memahami suatu hal meski itu tidak di ucapkan.
“Enggak, kata siapa, gue suka. Gue itu cuman lagi capek aja.” Tangannya mengibas wajah yang sudah tidak berkeringat lagi. Usaha pengalihan yang buruk.
“Ada apa sih Nay, cerita aja,” rayu Finda. Yani juga mengangguk bermaksud menyetujui perkataan Finda.
Gadis yang tengah terpojok itu membuang napasnya dari mulut. “Gue nggak enak banget sama Rendy,” tuturnya membuka suara.
“Kenapa?” sahut Yani.
“Kalian tahu kan beberapa hari ini gue nggak pernah mau di antar jemput Rendy, dan gue takut kalau Rendy marah ke gue,” jelasnya.
Dalam hati Elsa berbisik pada dirinya sendiri. Hubungan antara mereka sepertinya sedang merenggang, ini saatnya untuk memberi tahu kepada Naya perihal Karina.
“Em, Nay,” panggilnya. Naya menoleh ke arah duduk Elsa. “Gue mau kasih tahu sesuatu.” Bukan hanya Naya, ke tiga temannya yang berada di sana pun menatap Elsa dengan saksama.
“Sebenarnya Karina anak baru itu bukan cuma teman kecil Rendy, tapi mantan pacar Rendy juga.” Jelasnya.
“Apa?” teriak Yani tak kira-kira.
“Hiihh, bisa santai nggak sih.” Finda geram dan segera mencubit paha Yani.
“Sakit tau,” keluhnya sambil mengelus-elus pahanya.
“Lo tahu dari mana El?” Naya mulai ingin tahu.
“Karina sendiri yang bilang ke gue, waktu hari pertama dia masuk kelas kan duduknya sama gue.” Elsa berbisik agar tidak ada orang lain yang mendengar perbincangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu dan Putih Abu-Abu✔
Teen Fiction[Ini itu tulisan amatir dari penulis amatir, jadi nggak perlu plagiat-palgiat nggak jelas!!!] ♡♡♡ Friend Zone? Lewatin aja, selama nggak ada police line kenapa harus takut? Mungkin itulah yang dipikirkan Rendy saat benih-benih perasaanya muncul. Mes...