6. Sedikit Berubah

226 41 22
                                    

Seperti apa pun usahamu untuk menjauh, jika Tuhan tidak mengizinkan, maka tidak akan jauh.
Dan
seperti apapun usahamu untuk mendekat, jika Tuhan tidak mengizinkan maka tidak akan dekat.

Layla

♡♡♡


Tin tin..

Klakson motor berbunyi tepat di depan pintu rumah Naya, mendengar itu Ibu Naya segera membuka pintu dan keluar.

"Eh Rendy, Naya-nya udah berangkat," ujar Linda to the point.

"Udah berangkat ya Tan?" Tanyanya basa basi.

"Iya tadi pagi diantar ayahnya."

"Emm.. yaudah makasih tante," pamitnya, kemudian kembali memakai helmnya lagi.

"Iya, maaf ya."

"Nggak apa-apa tante, Assalamualaikum," pamitnya.

"Hati-hati." Rendy hanya mengangguk dan bergegas berangkat ke sekolah tercinta.

Susuai perkataan Ardy, hari ini Naya akan berangkat di antar oleh ayahnya, pagi-pagi tadi Naya telah lebih dulu berangkat kesekolah sebelum Rendy datang lima menit kemudian.

Rendy tidak sedikit pun berfikir negatif pada Naya, tidak ada pikiran-pikiran aneh kepada Naya karna setelah kemarin dia mengungkapkan perasaanya dan di hari berikutnya mereka tidak berangkat bersama.

♡♡♡

"SERIUS?" teriak Elsa histeris.

"Sssttt." Naya segera mencubit tangan Elsa yang berteriak tak kenal tempat.

"Maksudnya Rendy nembak lo gitu?" Finda masih belum paham.

"Ya nggak tau dia nembak apa enggak, yang jelas kemarin dia ngomongnya kayak gitu." Naya menegaskan.

"Yaampun Nay." Yani geleng-gelang kepala senang dicampur rasa tak percaya setelah dirinya selesai cuci tangan. Karna mereka sedang curhat di kamar mandi.

Untung saja mereka berada di kamar mandi siswa yang baru, coba saja kalau mereka curhat di kamar mandi lama, bau pipis, kentut, pup jadi satu, jangankan untuk curhat, membuka mulut saja bikin mual.

"Terus-terus?" Tanya Elsa penasaran.

"Yaudah kayak gitu," tegasnya.

"Maksudnya lo jawab apa, lo terima kan?" Yani girang sendiri.

"Enggak tau," jawabnya dengan polos.

"Kok nhgak tau?, kemarin habis Rendy ngomong gitu lo jawab apaan Naya o'on." Finda geram melihat sahabatnya yang tidak bisa peka, ketiga sahabatnya sudah histeris karna Naya di tembak super star SMA, malah orang yang bersangkutan cilang-cilung kaya orang bego.

"Gue nggak jawab apa-apa," jawabnya dengan wajah polos.

"Terima aja Nay, gue setuju seribu persen kalo lo bereran jadian sama Rendy," ucap Yani.

"Kalo gue oke-oke aja Nay kalo lo jadian sama Rendy, yang penting gue di traktir, Rendy kan tajir tuh," ujar Finda, perkataanya membawa imbas pada dirinya sendiri karna setelah itu teman-temanya menoyol kepalanya.

"Dasar lo, pikiranya makan mulu," sahut Elsa.

"Iya, matre lo." Yani tidak mau kalah.

"Ssttt , udah-udah. Pokoknya gue nggak mau berita ini sampe nyebar kemana-mana, cukup kalian yang tahu." Naya menengaskan setelah berusaha melerai mereka.

Aku, Kamu dan Putih Abu-Abu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang