#9

300 40 8
                                    

  

       "A-Apa semua yang aku dengar kemarin itu sungguhan?"
gumam Yebin yang kini sedang berada di balkon Rumah sakit.

  "A-Apa benar orang tua Minkyung meninggal karena kesalahan ayah?,haisssh!,ini sangat membingungkan," ucap Yebin sambil mengusap-usap wajahnya.

      "Apa aku akan sanggup melihat wajah Minkyung setelah aku mengetahui semua ini,haah~tuhan,kenapa ini semua bisa terjadi padaku," gumam Yebin frustasi.

 

  "Hei,Kang Yebin!," panggil Minkyung,yang tiba-tiba menemukannya di sana.

   Yebin pun menoleh ke arah Minkyung yang memanggilnya.

'M-Minkyung!?,bagaimana ini ya tuhan?' batin Yebin.

Minkyung berjalan mendekati Yebin,sementara Yebin hanya bisa memandang Minkyung dengan wajah sedih,perasaan bersalah memenuhi Yebin,
bingung memikirkan apa yang akan terjadi dengan dirinya dan Minkyung setelah semua ini,akan kah mereka tetap sedekat sebelumnya? dan itu membuat Yebin takut.

     "Hei Kang Yebin?,dari mana saja kau?,kenapa kau tadi malam pulang duluan dan tidak menunggu aku?" tanya Minkyung,karena Memang benar kemarin malam setelah dia mendengar perbincangan ayahnya dengan tuan Han,Yebin langsung pulang karena dia sungguh kaget mengetahui fakta tersebut,sampai dia lupa memberi tahu Minkyung.

   "Eung?,kenapa kau bengong?" tanya Minkyung lagi karena Yebin tidak menjawabnya,malahan Yebin bengong sambil memandangi dirinya.

   "E-Eumm....a-aku merasa kurang enak badan kemarin,
makanya aku pulang duluan maaf ya aku tidak memberi tahumu lebih dulu Minkyung-ah," ucap Yebin berbohong lalu tersenyum,tapi senyum itu bukan senyum yang biasa dia tunjukan kepada Minkyung.

karena,dibalik senyum itu Yebin menyimpan kesedihan dan perasaan bersalah yang amat besar terhadap Minkyung.

  "Kau sakit? coba aku lihat, mana yang sakit?,apa kau demam Yebin-ah??" tanya Minkyung khawatir,sambil memeriksa Yebin meletakan telapak tangannya di dahi Yebin.

  Melihat Minkyung yang begitu mengkhawatirkan dirinya pun membuat Yebin semakin merasa bersalah.

   'Tidak perlu mengkhawatirkan aku Minkyung-ah,aku tidaklah pantas dikhawatirkan olehmu'batin Yebin sambil matanya terus memandangi mata Minkyung.

   'Tidak,aku tidak bisa begini terus,aku harus menjauh dari Minkyung dulu saat ini,' batin Yebin lagi.

    Yebin melepaskan tangan Minkyung dari dahi nya,lalu memandang Minkyung.

    "Aku tidak apa-apa Minkyung-ah,aku cuma ingin sendiri dulu saat ini," ucap Yebin.

   "Kau ingin sendiri?,apa kau sedang punya masalah?kau bisa ceritakan padaku kalau mau,aku akan senang hati membantumu Yebin-ah," ucap Minkyung yang kini semakin khawatir.

    bukannya menjawab,Yebin masih saja menatap Minkyung dengan tatapan kesedihan itu.

   lalu Minkyung menggenggam tangan Yebin.

  "Ada apa Yebin-ah?,kau tidak seperti dirimu yang biasanya,apa masalah yang menimpamu begit-" "Cukup!!!,kau tidak dengar Eoh!!!?,aku bilang aku cuma ingin sendiri!" ucapan Minkyung terpotong karena Yebin tiba-tiba membentaknya.

  Minkyung pun kaget sekaligus tidak percaya dengan apa yang tengah terjadi saat ini,selain kaget,Minkyung juga entah kenapa begitu merasa sedih karena di bentak oleh Yebin.

"Y-Yebin-ah," ucap Minkyung pelan.

  Kini Yebin benar-benar tidak sanggup memandang Minkyung,dia menundukan kepalanya lalu melepaskan tangan Minkyung.

Healty Love(GxG) "MINKYEBIN" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang