#17.

279 37 6
                                    

   

  Minkyung yang sedang mengendarai mobil sesekali memperhatikan Yebin yang sedari tadi cuma diam duduk di jok sebelah Minkyung.

  Yap,kini mereka berdua sedang berada di dalam mobil Minkyung untuk menuju kerumah Yebin,karena sebelumnya Yebin terus menerus  menangis di rumah sakit sambil memeluk Minkyung.

Minkyung yang tidak tahu apa sebab Yebin menangis berinisiatif  mengantar Yebin pulang untuk hari ini, Yebin pun setuju dengan tawaran Minkyung untuk pulang saja hari ini.

   itulah mengapa kini Minkyung dan Yebin berada didalam Mobil menuju ke kediaman Yebin.

'Ada apa dengan anak ini?tadi dia menangis,sekarang dia diam dan terus murung seperti itu,tidak biasanya dia seperti ini,biasanya dia selalu menunjukan keceriaannya di depanku,' batin Minkyung mendapati Yebin terus murung dan diam tanpa bicara sepatah katapun,sesekali juga dia menyeka air matanya yang terus menetes.

   Minkyung ingin sekali bertanya apa yang terjadi pada Yebin sekarang ini tetapi,menilik  Yebin yang sampai menangis sesegukan seperti tadi,untuk sekarang bukanlah waktu yang tepat bertanya pada Yebin.

begitu pula Yebin,Yebin sesekali juga mengalihkan pandangannya pada Minkyung yang sedang fokus menyetir,memandangi wajah orang yang entah kenapa kini menjadi begitu spesial bagi dirinya.

     seperti yang kita ketahui,kini Yebin sudah tahu kenapa Minkyung mau ikut dalam kompetisi tidak jelas yang dibuat oleh Ayahnya,dia tahu alasan Minkyung ikut dalam kompetisi itu karena dirinya,karena berusaha melindungi Yebin dari ancaman Ayahnya,Yebin tidak mengerti apa yang ada dipikiran Ayahnya sampai-sampai menjadikan Yebin yang notabenenya adalah anak sendiri sebagai tameng,dan yang lebih mengganggu pikiran Yebin,
kenapa Minkyung yang jelas sebelumnya tidak punya hubungan apapun dengan dirinya,tanpa pikir panjang mau mengikuti permainan Kang Minhyuk hanya karena memikirkan keselamatan Yebin.

  'Kenapa dia mau susah-susah memikirkan keselamatanku?dia bahkan sampai berbohong padaku kalau tidak terjadi apa-apa agar aku tidak kepikiran.
Sedangkan, Ayahku sendiri malah menjadikanku sebagai tamengnya,' batin Yebin sambil terus menatap wajah Minkyung yang sedang fokus menyetir.

  perlahan Air mata Yebin mulai menetes kembali,dia pun dengan sigap menyeka air matanya agar Minkyung tidak melihat dirinya yang menyedihkan itu.

"kalau mau menangis,
menangislah Yebin-ah,keluarkan saja,aku tidak mau kau terus menahannya,kau tidak perlu menyembunyikan apapun di depanku,karena seperti apapun dirimu,aku akan selalu berusaha untuk berada disampingmu." ucap Minkyung tanpa memandang Yebin,dan terus fokus untuk menyetir.

  Yebin yang mendengar ucapan Minkyung barusan,kembali menatap Minkyung,kemudian menghela nafas sejenak.

  

   Yebin perlahan mendekatkan duduknya kearah Mijkyung,
dan mulai menyenderkan kepalanya di bahu Minkyung,
mencoba menyamankan dirinya.

    Minkyung pun menoleh ke Yebin sejenak,lalu tersenyum singkat,kemudian dia mengelus kepala Yebin yang ada di pundaknya dengan salah satu tangannya,berharap sentuhannya bisa membuat Yebin lebih tenang.

.

.

.
      kini Minkyung sudah sampai di apartment Yebin,Minkyung juga bahkan mengantar Yebin sampai kedepan pintu apartmentnya.

Tuutt,Tiit,Tiittt,Tiiit! Yebin menekan kata sandi untuk membuka pintu Apartmentnya,sementara Minkyung menunggu tepat di belakang Yebin.

beberapa saat kemudian, pintu apartment Yebin pun terbuka.

Healty Love(GxG) "MINKYEBIN" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang