24.

560 85 1
                                    

Ayo tekan bintang duluh di pojok kiri bawah!

.

.

.

.

.

.

.

***

Suara ketukan terdengar di pintu dan jantungku membeku. "Irene?"

"Apa?" Teriakku.

"Bolehkah aku masuk?"

"Tidak!" Aku langsung menutupi tubuhku karena khawatir dia akan masuk begitu saja. Untungnya, dia tidak melakukannya.

"Apakah kau baik-baik saja?" Aku mendengar bunyi gedebuk dan aku membayangkan dahinya ditekan ke pintu. "Sudah terlalu lama kau berada di dalam sana."

"Aku baik-baik saja." Aku menghela napas. "Hanya bersantai."

"Di kamar mandi?"

"Yeah," Aku menggelengkan kepalaku dengan jengkel. "Dan kau menggangguku."

"Maaf." Aku siap mendengarkan dia mengatakan sesuatu yang lebih, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.

Begitu aku yakin dia tidak akan menerobos masuk seperti orang gila, aku berdiri dan mulai mencuci rambutku sebelum menghapus riasan dari wajahku. Aku mematikan keran dan melangkah keluar dari tempat shower. Ruangan ini sangat penuh dengan uap, tidak mungkin bagiku bisa kering sendiri di dalam kamar mandi.

Sambil mendesah, aku langsung membuka pintu. Baekhyun sedang duduk di sofa dengan kepalanya bersandar. Dia tampak stres dan aku langsung berhasrat untuk memeluk erat dirinya. Aku ingin membiarkannya bernapas di dekatku jadi stres itu akan hilang dari wajahnya.

Aku benci melihat hal itu disana. Aku tidak ingin dia menjadi stres. Tapi aku masih mengenakan handuk saja.

Baekhyun pasti merasakan aku sedang berdiri di ambang pintu kamar mandi karena ia langsung membuka matanya, menatap lurus ke arahku. "Kau sudah selesai."

Aku mengangguk, menyelinap keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk. Matanya melebar dan ia menggeser tubuhnya di atas sofa.

"Maaf," aku mengangkat bahu. "Terlalu beruap di kamar mandi untuk mengenakan pakaian."

"Tidak masalah." Suaranya serak dan aku tersipu, membuatku langsung menuju lemariku.

"Berbaliklah jadi aku bisa berpakaian." Pintaku.

Dia memiringkan kepalanya sambil menyeringai dan aku mendesah. Hal biasa yang dilakukannya. Aku selalu merindukannya.

"Kau mengatakan hal seperti itu akan merusak kesenangan seorang pria sepanjang hari."

Aku tersenyum. "Yap. Sekarang, berbaliklah."

"Yeah," ia berbalik dan aku tahu dia tidak akan mengintip. Mungkin dia memang seorang playboy, tapi dia selalu menghargaiku.

Aku dengan cepat menarik celana super pendek ke atas pinggulku sebelum menarik sebuah T-shirt putih panjang untuk menutupi tank top merah mudaku. Aku memakai celana kaus longgar dan mengelung tinggi rambutku di kepalaku. Penampilanku tidak menarik sama sekali, tapi aku tidak peduli. Dia hanya temanku dan itulah bagaimana seorang teman berpakaian di depan teman-temannya. Aku punya satu poin untuk memastikan hal itu.

Enraptured (Baekhyun><Irene) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang