Bab 1 Bercumbu dengan dukun

10.1K 240 4
                                    


             Ekonomi yang sulit membuat Minah gelap mata, Minah mendatangi dukun di Desa seberang, berbekal dari ucapan tetangganya yang mengatakan dukun sakti, Minah mencoba merubah nasib dengan mendatangi dukun.

            Saat itu usia Minah baru 26 tahun, Minah memiliki dua anak putri yang masih balita. Suami Minah hanya sebagai kenek mobil truk. Minah sangat terpukul ketika mengetahui suaminya memiliki kekasih penjaga warung.

           Sejak suaminya selingkuh, ekonomi Minah makin terpuruk. Kadang Minah menjadi buruh cuci pakaian untuk menyambung hidupnya. Rasa cinta yang pernah hadir dihatinya berubah benci dan dendam. Apalagi ketika selingkuhan suaminya berani datang kerumahnya.

           Minah sudah nekad untuk mendatangi dukun, Minah ingin meminta petunjuk dari dukun yang dijuluki dengan sebutan Dongos. Minah memiliki paras yang lumayan cantik, dengan bekal seadanya Minah menuju rumah Dongos.

           Sampai dirumah Dongos, Minah harus bersabar mengantri. Tamu yang datang bukan hanya warga biasa, seorang yang berpakaian Dinaspun datang. "Ini pasti dukun hebat!" ucap Minah dalam hati.

          Sudah tiga jam Minah menunggu, akhirnya Minah masuk menemui Dongos. Mata Minah keliling melihat perlengkapan dukun, dari dupa, kembang, keris, telur bebek, telur ayam, sampai telur angsa ada di antara kembang.

           "Kenapa? suamimu selingkuh? tidak punya uang?" tanya Dongos santai memandangi Minah.

           "Iiiiiiyaaa, kok tahu Kang? eh, maaf, aku panggil apa ya seharusnya?" jawab Minah gugup.

           Dongos memang masih muda, usianya sekitar 28 tahun, Dongos hanya tersenyum mendengar jawaban Minah.

          "Panggil apa saja boleh, sudah siap aku beri mantra? sudah siap syaratnya?" ucap Dongos pelan.

          "Siap Kang! tapi syarat apa Kang? kalau uang aku tidak punya Kang, tapi aku janji akan mengganti jika aku sudah banyak uang," ucap Minah cemas.

           Dongos mulai memperagakan aksinya, Dongos mengeluarkan keris dan langsung keluar asap. Dongos memindahkan barang dengan mudah, hanya dengan sekali hentakan rapalannya, telur yang tadinya diam berputar, membuat mata Minah terbelalak kagum.

           "Kalau kamu mau sakti, kamu harus tidur denganku, bagaimana? itu syaratnya, supaya ilmuku bisa mengalir ditubuhmu," ucap Dongos menyeringai.

           "Oh, ya terserah saja Kang! aku sudah pasrah," jawab Minah.

           "Kamu juga jarang dibelai suamimu, kan?" ucap Dongos sambil tersenyum.

           "Iya Kang, dia sudah punya yang baru!" ucap Minah tersipu malu.

           Dongos mulai melangkah menutup pintu depan dan menguncinya, Minah yang sudah kehilangan akal justru seperti terlihat senang, "ya sudahlah, suamiku juga selingkuh, apa salahnya aku juga selingkuh, lagi pula dukun itu tidak jelek!" teriak batin Minah.

           "Dibelakang pintu ini ada kamar mandi, bukalah bajumu dan mandi air kembang dulu, supaya harum," perintah Dongos.

            "Baik Kang!" ucap Minah.

             Dongos memperhatikan tubuh Minah yang masih segar, Dongos memberikan kain untuk mandi, Dongos mulai mengguyur air ke kepala Minah, tangannya mulai nakal menggerayangi tubuh Minah.

            Dongos menggandeng tangan Minah dan melucuti kain yang menutupi tubuh Minah. Dua sejoli yang sudah kehilangan akal sehatnya bergumul memadu kasih. Minah merasakan kepuasan yang tidak pernah di dapatkan dari suaminya. Minah sudah terbujuk rayuan setan, Minah tidak merasa telah tertipu, justru Minah seperti tersanjung tidur dengan Dongos.

***

Pemburu Cinta (Panjul Part 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang