Chapter 9

535 59 9
                                    


~Awas typo~

Happy reading 💕💕

.
.
.
.
.
.

~000~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~000~

Berkat tingkah bodoh dan melulu Jimin, ia dihadiahkan sebuah jintakan oleh sang ahjuman. Bahkan benjolan yang terdapat dikepalanya membuatkan senyumnya tak lansung merekah di sepanjang perjalanan pulangnya, disamping sosok Eunha yang harus ia bawa pulang.

Di sepanjang perjalanan wajah Jimin cemberut dengan berjuta rasa kesal tertanam di benaknya. Bahkan otaknya belum bisa mengakses dimana terletak kesalahannya.

"Makanya lain kali sebelum bertindak, otaknya dipakai"perli Eunha yang berada tepat di posisi pembonceng dan itu tentu saja mengundang kemarahan Jimin yang sememangnya sudah tak terkawal.

"Lihat saja, aku akan membalasnya"

~001~

"Ini sudah seminggu lebih, tapi kenapa kau masih belum bisa menjejaknya"

"Maaf, tapi aku akan usahakan supaya gadis itu berada di dekapanmu meski dengan apa acara sekalipun. Jadi kau tenang saja dan biarkan aku yang beker... hurkk" Pria bertubuh tinggi yang sedang berbicara itu sontak menghentikan kalimat kala sosok majikannya itu mendadak mencekiknya.

"Aku benar-benar silap meminta pria sialan sepertimu mengerjakan tugas ini." sahut sang majikan semakin mempekeraskan cekikannya membuatkan bawahannya hampir kehilangan nafas.

Hal itu berlangsung hampir satu minit, sehingga cekikan itu beransur dilepaskan.

"Pastikan kau segera membawa gadis itu kemari atau... " sang majikan tersebut mengeluarkan sebuah pistol dari sakunya lalu mengarahkannya ke sebuah bingkai berisi foto Eunha yang tergantung mulus di dinding..

Dor!

Peluru pistol itu menghinggap pada foto itu, bahkan sehingga kaca pada bingkai itu berderai ke tanah.

"Kau akan menerima nasib yang sama dengan gadis itu apabila aku sendiri yang berhasil menemukannya" sambungnya lalu membalikkan badannya ingin beredar dari gudang itu.

"Tapi apa sebenarnya salah wanita itu sehingga kau nekad sekali membunuhnya"

"Itu bukan urusanmu! Jadi jangan ikut campur. Tugasmu hanya menculiknya lalu bawa dia hidup-hidup didepanku dan setelah itu tugasmu selesai dan kau mendapatkan bayaranmu" putus sang majikan lalu menyusur keluar dari ruangan itu, sementara bawahannya masih memasang wajah tidak puas hati.

~002~

Seperti hari sebelumnya, Eunha akan bangun tepat jam 8, lewat 1 jam dari Jimin. Wanita itu selalunya akan mandi lebih dahulu sebelum menikmati sarapan paginya. Usai mandi Eunha bergerak ke ruang utama dan tidak melihat sesiapapun di sana.

Hold Me Tight ( Eunha & Jimin )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang