Awas typo
Happy reading~
-000-
Sekitar jam 1 malam, restoran tempat Jimin bekerja barulah berhenti beroperasi. Disebabkan kadar orang-orang yang mampir lumayan ramai, para staff harus mengorbankan darah dan keringat sehingga restorannya benar-benar sepi dan akhirnya tempoh operasi bisa dibubarkan.
Jimin beserta staff yang lainnya bersandar sebentar untuk menghirup udara segar alhasil penat lelah mereka yang tak terbebani. Sungguh hari ini setiap dari mereka bekerja sangat keras terutama Jimin yang kini berperan sebagai satu-satunya sosok pelayan yang diamanahkan memberikan servis kepada para pelanggan.
"Jim,sebaiknya kau pulang duluan. Biar kami saja mengambil alih tugasmu" ujar salah satu staff hasil melihat simbol kelelahan Jimin yang tertumpu jelas pada ekspresi wajahnya.
"Kenapa harus begitu, kita seharusnya selesaikan semua ini barengan" bantah Jimin tatkala merasa tidak adil jika hanya dirinya yang bisa lolos dari tanggungjawab ini sementara yang lain masih berbekal tenaga dan keringat mengerjakan pekerjaan mereka sehingga selesai.
"Tidak perlu banyak protes Jim, kau seharusnya menuruti kata kami arena kau yang paling muda disini" timpal salah satunya usil tapi cuman kalimat itu yang pantas mereka ungkapkan supaya Jimin tak lagi menafikan setiap saranan mereka.
Namun hal itu percuma. Jimin tetap berdegil dan kembali mengerjakan tugasnya sehingga selesai membuat setiap staf merinding dibuatnya. Mujur sang majikan ikut memainkan peranan karena ia juga tahu kalau besok Jimin masih harus menjalani jam kuliahnya di awal pagi.
"Dengarkan katanya Jim, lagian dia majikan kita"
"Justeru jangan egois memikirkan tugasmu sehingga kau mengabaikan wanita mu di sudut sana" Jimin sejenak bungkam, sungguh ia melupakan keberadaan Eunha hasil terlalu kosentrasi waktu berhadapan dengan pekerjaannya.
Tanpa menyisakan banyak waktu, Jimin lansung menyarung sweater-nya bergegas ingin menjemput Eunha tepat di lokasi dimana ia menuntut wanita itu untuk tetap aman disana.
"Sebentar Jim..."cegah sang Majikan dadakan.
"Aku penasaran kapan kau mahu menghalalkannya atau... ada sudah sesuatu yang kami lewatkan"
"Dia bukan calon isteriku Hyung"
"Terus kenapa kau terus mengadaptasinya bahkan sehingga kau sekhawatir ini jika sudah berpaut perihalnya"setiap staff semakin senang menggoda Jimin hasil melihat wajah Jimin yang mulai merah tomat, terlebih tingkah mereka malah memperoleh dorongan penuh oleh sang Majikan.
"Aku tak tahu.. tapi kalian tahu dengan pasti siapa yang begitu aku harapkan selama ini"
"Tapi logis bukan jika dalam tempoh terdekat ini hatimu malah beralih arah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight ( Eunha & Jimin )
عاطفيةKisah percintaan yang terjalin diantara dua darajat yang berbeza Cast:- Park Jimin Jung Eunha [Private] beberapa chapter