Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-000-
Malam yang penuh penyesalan bagi Jimin ketika ia dengan tidak semena-menanya terpaksa membawa Eunha ke sebuah club malam, sesuai keinginan wanita itu. Segalanya bermula dari tindakan Eunha yang menjadi ulah sistem laptop bermasalah karena wanita itu telah menghack-nya sewaktu ia berangkat kuliah.
Bukan hanya itu, Eunha turut bertanggung jawab di atas kekacauan yang menimpa seisi kediamannya. Berawal dari Jimin yang baru pulang setelah selesai waktu kerjanya sekitar 12 malam. Tubuhnya begitu pegal karena telah terlalu keras bekerja dan penuh harapan ia pulang ke rumah dengan tujuan ingin beristirahat.
Justeru harapannya malah pudar tatkala melihat seberapa kacau rumahnya yang kini penuh dikelilingi tempelan kertas yang berisi makian wanita itu yang disampaikan secara lisan. Bayangkan dengan tubuh yang masih belum kukuh, Jimin harus bergerak membersihkannya dan itu benar-benar mengambil waktu sekitar 30 minit sehingga Jimin akhrinya bisa tidur.
Tapi jangan dikira cabarannya berhenti setakat itu, seiring hari berlanjut Eunha tidak henti-henti membuat ulah sehingga membuat Jimin tidak kuasa lagi untuk menempuhinya.
Maka dari itu, Eunha yang kini memperoleh kemenangan... sementara Jimin hanya bisa akur dengan permintaan wanita itu untuk membawanya ke sebuah club yang satu-satunya Jimin ketahui di dalam desa ini.
Kini kedua sosok tersebut sudah tiba tepat di hadapan club malam yang bernama "Burning Eyes". Eunha memandang atas bawah bangunan tersebut. "Ini jauh lebih kecil dari club dekat penginapanku." Tapi bagi Eunha ia lebih baik daripada tiada karena Eunha sungguh ketagihan ingin ke tempat ini.
Baru saja Eunha membuka langkah ingin masuk ke dalam, sebuah tangan dengan cekal menahan lengannya.
"Kau yakin ingin masuk ke dalam?" tanya Jimin was-was.
"Iya, tapi sebelum itu berikan aku uangmu" Eunha menadahkan tangannya meminta uang dari Jimin.
"Uang? untuk apa?!"
"Kau kira yuran masuknya gratis, Dasar bodoh!"
Jimin menggeram kesal menerima makian Eunha tapi kemudiannya ia mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan selembar uang.
"Kenapa yuran masuknya mahal sekali"
"Dasar pelit!... aku bakal membayarnya setelah ini" Tanpa membuat banyak waktu, Eunha dengan lekas mengambil uang itu dari Jimin lalu melangkah masuk ke dalam.
"Eunha...Tunggu aku!!"
-000-
Eunha kini duduk di ruangan minum sambil menikmati beberapa jenis wine yang terdapat di club tersebut. Tujuan asal Eunha kemari hanya untuk menikmati minuman beralkohol bukannya untuk menggoda pria-pria disana. Oleh karena itu Eunha tidak mengenakan busana yang menonjol, tak lupa masker yang masih setia melindungi separuh wajahnya.
