Chapter 27

185 21 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-000-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-000-

Kenikmatan bercinta. Itulah definisi yang dapat dikaitkan untuk kedua manusia itu yang kini tengah dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benang pun membaluti tubuh masing-masing. Saling menempel dan berpelukan mengalir butir-butir tanpa menghiraukan waktu yang terus berjalan pantas.

Hampir sepanjang malam Eunha dan Jimin menghabiskan waktu berbagi perasaan cinta antara satu sama lain sehingga sanggup melewatkan tidur mereka. Namun tidak ada aksi yang begitu ekstrim dan nekad, lebih tepatnya Jimin tidak menanamkan benihnya ke bagian intim Eunha, bahkan kedua kemalun masing-masing tidak bertemu. Hanya sentuhan lembut dan ciuman penuh ghairah.

Park Jimin. Lelaki itu sungguh mendapatkan kebahagiaan yang tidak tergantikan lantaran ini kali pertama ia merasakan semua keindahan ini. Terlebih pengalaman pertamanya ini Jimin ditakdirkan untuk melakukannya bersama wanita seperti Eunha yang mungkin menjadi kegilaan sejuta pria.

Tapi sekarang wanita itu benar-benar berada di dekapannya, menjadi sosok yang sangat dicintainya. Apakah Jimin benar-benar tidak bermimpi.

"Aku mencintaimu, Eunha-ah" Gumam Jimim mempererat posisi dekapannya yang sedang memeluk Eunha se-erat-eratnya sambil mengecup pelan dahi wanita itu.

"Jimin-ah..." Panggil Eunha yang masih berada di pelukan Jimin.

"Iya.." Balas Jimin menundukkan pandangannya untuk menatap tulus wajah cantik Eunha.

"Ngomong-ngomong...permainanmu sungguh kacau. Apakah ini baru pertama kali kau melakukannya"

Barus saja Jimin merasakan kebahagiaan menikmati waktu berdua bersama sosok dipelukannya itu, tapi kini semuanya luntur seketika tatkala sikap usil Eunha yang kembali berakar. "Iya, tentu saja! Kau pikir aku buaya darat yang sering menjamah berbagai tubuh wanita diluar sana!" Pekik Jimin melepaskan pelukannya dan lantas membalik tubuhnya tanda kesal.

Sementara itu, Eunha yang menyaksikan tingkah laki-laki itu sontak dibuat tertawa. Dengan perlahan wanita itu mendekat dan memeluk Jimin dari arah belakang sambil jemarinya mengusap perut berotot lelaki itu. "Seperti itulah yang sebenarnya ku harapkan darimu, Park Jimin. Setidaknya aku tidak salah memilih antara lelaki yang mencintai dengan lelaki yang butuh dicintai"

Hold Me Tight ( Eunha & Jimin )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang