Chapter 4

696 66 18
                                    


Awas typo

Happy reading~

Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



~000~

Sesudah hitungan 20 minit, Eunha akhirnya terbangun dari pingsannya. Kepalanya pusing, ditambah tubuhnya yang tiba terasa pegal seolah baru menabrak sesuatu benda yang keras.

"Dimana ini?" tanya Eunha spontan dengan pandangan yang masih mengabur.

"Kau sudah bangun, noona Jung" sahutan itu tiba-tiba terdengar dari posisi pengendali.

"Kau siapa?! dan aku dimana?" gertak Eunha ingin lolos dari mobil itu, tapi sayangnya seutas tali kala ini sudah duluan mengunci kedua belah tangannya. Dan ia baru menyedari  hal itu..

"Kenapa tanganku diikat?!" Eunha berusaha melepaskan ikatan tersebut, tapi gagal.

"Berhentilah melakukan hal yang tidak akan ada hasilnya dan sekarang mending kau tetap disitu" sahut orang itu sekali lagi seraya tertawa remeh.

"Kau siapa..dan kenapa menculikku?!"

"Ternyata ingatanmu tidak sebagus yang ku sangka sebagai seorang pengurus dari sebuah perusahaan yang ternama" remeh sosok itu lalu memusingkan tubuhnya..

"huh?...k-kau?!" Eunha tersentak detik itu melihat sosok tersebut yang terlihat familiar baginya baru-baru ini.

"Kau tidak mengenaliku? tapi bukankah kita pernah bertemu di sebuah club" ucap pria itu seraya keluar dari posisi depan lalu menunju ke pojok belakang.

Sementara Eunha menahan kegelisahannya saat pria itu mendadak masuk di pojok yang ditempatinya seraya memasang wajah vagularnya.

"Jangan mendekat!" protes Eunha menendang kakinya saat pria itu mengelus pahanya. Bahkan tangan nakal itu sudah berani meremas pinggulnya membuatkan Eunha semakin ketakutan..

"Kau sungguh cantik noona Jung, bahkan tubuhmu begitu menggiurkan untuk disetubuhi. Aku malah menyesal waktu itu tidak berkesempatan mencicip tubuhmu, disebabkan pria berjas itu menggangguku"

"Bahkan aku yakin sensasinya akan berbeda saat ke inti"

"Cukup!!! dan berhenti membuatkan jijik!" bentak Eunha tidak tahan, karena mendengarkan hal itu membuatkan dirinya serasa kotor untuk golongan berdarajat atas.

"Kau jijik? tapi waktu itu kau juga menginginkannya" putus pria itu lalu kembali ke posisi depan.

"Sekarang jawab, kenapa kau membawa ku sini.. apa yang kau inginkan dariku?!"

Hold Me Tight ( Eunha & Jimin )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang