Chapter 5

720 66 28
                                    


Siapin mental ny sebelum baca
dan jgn lupa vote setelah baca

Awas typo!!

Happy reading~

Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





~000~

Pagi telah tiba. Jimin bangun dari tidurnya merasa hari sudah kesiangan, dan oleh karena kelasnya masih dimansurkan ia tidak ada kebutuhan untuk bangun awal. Tapi tiba-tiba ia teringat akan sesuatu.

Wanita tadi malam

Iya, Jimin harus mejenguk wanita itu.

Pria itu segera mandi dan mengenakan pakaian lalu bergegas ke ruangan berkunci dimana ia menempatkan wanita itu kemarin.

Dan alasan Jimin bertindak sedemikian karena ia ragu wanita itu akan melakukan hal yang tidak-tidak diluar sana dan akhirnya nyawa wanita itu yang malah melayang. Bahkan Jimin juga sempat menganggap wanita itu tidak waras.

Jimin sudah berada tepat di ruangan itu lalu segera membuka kuncinya.

erk~

"eoh? kamu sudah bangun?" sahut Jimin kala melihat wanita itu sudah berlegar keliling kamar. Eunha menatap lekat sosok Jimin, langkahnya refleks mengundur dan naik kembali ke atas ranjang.

"Bagaimana kondisimu?" tanya Jimin mulai mendekat dengan pelan lalu naik ke atas ranjang menyamakan posisinya dengan wanita itu.

"Sekarang jelaskan kenapa aku bisa berada disini" seru Eunha datar.

"Sebenarnya...tadi malam aku menemukanmu sedang pingsan di jalanan saat hujan lebat, makanya aku langsung membawamu pulang dan ku harap kamu tidak berpikir yang tidak-tidak karena aku sungguh tidak menyentuh tubuhmu apatahlagi menidurimu"ucap Jimin memastikan, namun Eunha hanya memasang ekspresi biasa seolah tidak terlalu mempedulikannya.

"Ohiya! bisa ku tahu, kenapa kamu meredah hujan waktu itu dan kenapa kamu ketakutan saat melihatku?"

"Karena waktu aku sedang mencoba kabur"

"Kabur? dari apa?"

"Dari orang yang diupah supaya membunuhku"

Pernyataan Eunha sontak membuatkan jimin shock dan semakin menambahkan rasa khawatir pria itu, meski nyatanya sosok Eunha masih tetap asing baginya.

"Lebih baik kita laporkan kepada polisi sebelum nyawamu terancam kembali" cemas Jimin lalu turun dari ranjang dengan perasaan gelisah seolah benar-benar menitik beratkan hal itu dan justeru membuatkan Eunha menatapnya heran.

"Kenapa kau sekhawatir ini, padahal aku sama sekali tiada kaitan dengamu?"

Mendengar itu, Jimin seketika terkekeh. "Maaf. Soalnya aku diasuh supaya bertanggungjawab dengan masalah disekitarku"

Hold Me Tight ( Eunha & Jimin )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang