Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~000~
Malam kini sudah sangat larut. Jimin yang sudah bekerja dengan penat lelah akhirnya bisa bersandar. Tubuhnya terasa pegal akibat terlalu keras bekerja, ditambah pula jumlah pelanggan yang lumayan meningkat hari ke hari. Jadi mahu tidak mahu ia harus bekerja lebih.
Keadaan malam di daerah desa sungguh gelap sehingga membuatkan Jimin sedikit kesulitan mengenderaikan motor miliknya. Hingga akhirnya tepat jam 1 pagi Jimin selamat tiba di rumah.
Tangannya dengan cekatan memulas tombol, ingin segera menjelajahi dunia mimpinya. Namun kegiatannya tertunda seketika melihat sebuah sosok yang sedang ketiduran di atas sofa miliknya.
"Dia ngapain sehingga tertidur disini?" batin Jimin kala melihat sosok munggil Eunha sedang bersandar pada sofa dengan mata tertutup, layaknya sudah ketiduran.
Jimin menyentuh pelan pundak Eunha, mencoba membangunkan wanita itu dari tidurnya. Bukan karena ia tidak nyaman Eunha tidur di sofa miliknya, cuman saja ia tidak mahu tubuh gadis itu berasa Hyeri akibat salah posisi tidur.
Tak butuh waktu lama, Eunha akhir terjaga dari tidurnya. Wanita itu terlihat menatap kosong wajah Jimin seraya menggosok matanya yang masih layu.
"Kau sudah pulang?" tanya Eunha pelan.
"Iya, tapi kenapa kau tidur disini, kembali ke kamarmu sana" usir Jimin menyuruh Eunha agar wanita itu kembali ke kamarnya.
"Aku tidak mahu!" protes Eunha membuatkan Jimin kebingungan.
"Kenapa?"
"Aku mendengarkan suara yang aneh-aneh di dalam sana"
"Suara aneh? seperti apa?" sahut Jimin penasaran karena ini kali pertama ia mendengarkan masalah-masalah seperti ini berkait dengan rumahnya.
"Aku tidak tau! pokoknya aku tidak mahu kembali ke sana!" balas Eunha jutek.
"Terus..kau mahu tidur dimana?" keluh Jimin lelah melayani wanita satu ini.
"mmm...Tidur bersamamu"
Jimin terbelalak di atas permintaan Eunha. Sungguh ia tak pernah menyangka kalimat itu akan terlontar dari mulut wanita itu yang seingatnya hanya tercipta untuk meremehkannya.
"K-kau serius?..." tanya Jimin tak percaya.
"Memang ekspresi ku terlihat sedang bercanda"
"tapi dikamarku cuman punya toto dan ku yakin kau tentunya tidak akan nyaman tidur di situ." sahut Jimin dan setelah itu Eunha terlihat berpikir.
