“Ada beberapa cinta yang memang gak perlu diungkapkan, bahkan lebih baik hanya sekadar untuk dirasakan. ”
•-•
Agian melangkah lebar menuju kursi kebanggaannya, duduk di sana setelah menutup pintu kasar. Telapaknya mengepal kuat berusaha tidak melempar benda-benda yang ada di sekitar. Ia tak boleh mengamuk di sini atau reputasinya akan hancur. Media massa di tanah air, benar-benar memiliki telinga di mana-mana. Dengan tanpa disadari, gossip apa saja bisa dihembuskan ke seluruh penjuru Indonesia.
Tangannya meraih sebuah majalah. Sementara matanya mulai menyusuri rangkaian kata yang dimuat di halaman pertama.
CEO TAMPAN PERUSAHAAN RANSYAH CORP SEGERA LAKSANAKAN PERNIKAHAN OKTOBER TAHUN INI DENGAN MODEL CANTIK FIONA RUEST.
Demikian susunan kata yang tercetak rapih baik di majalah pria ataupun wanita dewasa cetakan hari ini. Ia mencengkram kuat majalah itu, menghempaskannya ke meja.
“Tidak hanya itu pak. Saya juga mendapati berita itu diulas di beberapa acara gossip di stasiun televisi nasional.”
Kepalanya semakin panas sesaat setelah mendengar laporan yang disampaikan orang kepercayaannya siang tadi.
Fiona aku tahu ini ulahmu.
Kakinya melangkah menuju kulkas yang ada di pojok ruangan, persis di dekat sofa coklat. Mengambil satu botol air mineral lalu meneguknya hingga tandas. Samar-samar dia bisa mendengar keributan yang terjadi di luar ruangan. Pria itu sedikit melirik ke arah pintu. Namun ia lebih memilih duduk kembali ke kursi kerjanya.
Tiba-tiba saja pintu terbuka. Berdirilah seorang gadis dengan pakaian ketat pendek berwarna merah yang melekat di tubuh seksinya. Tak bisa dipungkiri, dia memang cantik bagi pria manapun termasuk Agian.
Cantik tapi murahan, pikir Agian. Ia juga yakin, pasti sudah banyak majalah pria dewasa yang mencetak keelokan tubuhnya.
“Maaf Pak, tapi saya sudah mencegah Mbak Fiona masuk ke sini,” ujar sekertarisnya frustasi.
“Ya.”
Kemudian pintu kembali tertutup. Tak lama suara ketukan high hills milik Fiona menggema di sana. Wanita itu lantas duduk di salah satu kursi di hadapan Agian.
“Bagaimana, sayang? Kau setuju dengan berita yang kumuat?” katanya memulai.
“Aku sudah menentukan bulannya, jadi kau bebas menentukan tanggalnya.” Senyum manis ia lemparkan pada Agian.
Pria itu menatap muak. “Tentu, tidak.”
Lalu mengambil beberapa dokumen yang harus ia periksa untuk ditandatangani dan berkata, “Perlu kau ketahui. Aku tidak berselera dengan tubuh murahan.”
“Maksudmu apa?”
Nada dingin bercampur ketus dilontarkan Fiona pada pemuda yang masih saja tenggelam pada kertas-kertasnya. Kekehan kecil milik pria itu, kali ini sungguh membuatnya merasa terhina.
Agian menatap sekilas. “Hm ... kurasa kau cukup pintar untuk memahami kalimatku.” Ia kembali menunduk.
“Dengar baik-baik Tuan Rasyid. Saya bukanlah model yang bersedia membuka bajunya untuk selembar uang. Jika tidak percaya, anda bisa membuka banyak majalah pria dewasa untuk memastikannya.”
Lagi-lagi kekehan meluncur dari bibir Agian, mengundang kerutan di kening sang model yang mulai terbakar kesabarannya.
“Anda pasti tahu, kalau saya tidak sempat melihat hal yang tidak senonoh itu. Waktu saya sangat berharga. Kesimpulannya, saya tak akan menikahi wanita sepertimu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget Me Not
RomanceDulu sekali Fandi ditinggal gadis tercintanya karena sebuah hutang. Ketika dewasa dia ditinggal menikah oleh calon istrinya-perempuan yang sama-karena sebuah kecelakaan. Sialnya, kali ini dia tak berdaya saat si keparat Yudha mempersunting wanitanya...