6

198 15 1
                                    

“kenapa dada gua berasa mau meledak gini sih”

Hayi menyender di pintu kamarnya sambil mengatur nafas, Hanbyul yang sedang terduduk di tempat tidur sambil membaca pun kemudian menatap Hayi dengan tatapan bingung

“Hayi eonni kenapa?”

Hayi menghela nafasnya kasar lalu berjalan lunglai mendekati Hanbyul “gak papa sayang, mandi yuk abis itu kita makan malem bareng mommy”

Hanbyul mengangguk lalu mengikuti Hayi ke arah kamar mandi

~~

Hanbin menghampiri Jiwoo yang sedang sibuk menata makanan di meja makan, ia kemudian mengecup salah satu sisi pipi ibunya itu sekilas

“mom pergi dulu ya”

“mau kemana?”

“main sama temen temen, daah mom” Hanbin berlalu tanpa mempedulikan sikap sang ibu selanjutnya

Hayi dan Hanbyul berjalan bersama menuju ruang makan, sedangkan Jiwoo sudah selesai menyiapkan makanan dan menunggu anak anaknya itu di meja makan. Menyadari ketidak hadiran Hanbin di meja makan, Hayi pun merogoh saku celananya mengambil ponsel untuk menghubungi Hanbin

“Hanbin tadi pergi, udah pamit sama mom kok”

Hayi hanya mengangguk mengerti mendengar pernyataan Jiwoo, ia duduk lalu bergabung untuk makan bersama Jiwoo dan Hanbyul

~~

1 Tahun kemudian..

Suara dentuman musik yang cukup keras dan lampu yang berkedip tak karuan membuat Hanbin kurang nyaman, ia menyipitkan matanya lalu mengedarkan pandangannya guna mencari teman temannya. Setelah menemukan teman temannya, Hanbin pun segera menghampiri teman temannya itu

“gak telat kan ya gua?” tanya Hanbin pada teman temannya itu

Seseorang bertubuh jangkung namun berwajah dingin beranjak dari duduknya kemudian menghampiri Hanbin sambil menyodorkan tumblr glass yang berisi minuman beralkohol

“yang penting lu dateng, kalo gak dateng sih siap siap aja nyokap lu panik cari Hanbyul” ucap orang itu sambil menunjukkan smirk evilnya dihadapan Hanbin

Salah seorang lain bertubuh cukup kecil menghampiri Hanbin juga yang masih berdiri ditempatnya semula “gausah dengerin si June, yang penting lu udah disini Hanbyul aman”

Hanbin melangkahkan kakinya menuju salah satu kursi kosong diantara ke 6 kursi lain yang sudah ditempati teman temannya itu, ia duduk sambil menikmati minuman dari gelas yang digenggamnya dan dentuman musik yang cukup keras terdengar di telinganya itu

Ke-6 pria lain tertawa puas melihat Hanbin sudah terkapar karena mabuk parah, salah satu orang lain meraih ponsel Hanbin yang tergeletak di meja lalu menekan angka 3 pada ponsel Hanbin

Is calling out...

HayiLee

“Hi, Hanbin mabok nih, kita ber 6 juga mabok semua gada yg bisa anter dia”

“...”

“iya di Gabbia biasa”

“...”

“oke gua tutup ya”


~~

Hayi segera menuju kamar lalu mengambil long coat miliknya, ia mengambil kunci mobil yang berada di dekat tv “jemput Hanbin dulu”

“loh emang gada yang jemput?”

“temen temen Hanbin gak akan ada yang berani nelfon tante Jiwoo kalo Hanbin mabuk”

My Beautiful RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang