15

154 10 2
                                    

Irene tersenyum iblis dibalik tubuh Hanbin, apakah akhirnya ia akan bisa memiliki Hanbin?

Gadis bertubuh kecil itu sedikit mendorong tubuh Hanbin sehingga pelukan mereka terlepas, namun kini kedua tangannya ia bawa untuk meraih wajah lelaki tampan dihadapannya. Ia tangkup wajah yang kusut itu, ia tarik sehingga wajah mereka kini hanya beberapa cm saja

Hanbin tidak sedang mabuk, bahkan tidak ada bekas kaleng bir maupun botol soju diatas mejanya. Benar benar hanya kertas hvs juga alat tulis dan beberapa perabot lainnya yang bahkan sebelum ia menempati ruangan itu pun sudah terlebih dulu ada

Kedua sejoli itu saling menghembuskan nafasnya, menatap dari jarak yang amat dekat. Hanbin memajukan wajahnya, kini dahi mereka sudah saling bersentuhan. Irene menatap bibir lelaki dihadapannya itu, sesaat kemudian ia memejamkan matanya, lalu mendekatkan bibir miliknya pada bibir Hanbin

Hanbin memejamkan matanya, namun sama sekali tidak membalas kecupan gadis didepannya walaupun bibir mereka masih saling menempel

Hingga akhirnya, sesaat kemudian Hanbin mulai melumat bibir milik gadis dihadapannya itu

Knock..

Knock..

Seseorang berperawakan mungil dan berpakaian cukup rapi mencoba mengetuk pintu ruangan Hanbin, ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya

apa gua terlalu cepet dateng? Bahkan gua gak telat, masa Hanbin udah pulang?”

Orang itu bergelut dengan fikirannya sendiri, hingga memutuskan untuk langsung meraih kenop pintu kemudian mendorongnya

Pemandangan dihadapannya cukup mengejutkannya, yang mengakibatkan tangannya tanpa sengaja mendorong pintu ruangan itu hingga terbuka lebar

Seorang gadis yang sedang terduduk di meja menghadap ke arahnya, sedangkan seorang lelaki yang sedang berdiri dengan tubuh yang membelakangi orang itu. Kedua sejoli itu sedang berciuman dengan panasnya bahkan seperti sedang diburu nafsu 

Mata Irene menangkap kehadiran si tamu, ia menghentikan ciuman panasnya dengan Hanbin kemudian tersenyum menatap si tamu yang masih saja mematung di depan pintu

eo Hayi-ssi! Ada perlu apa?”

Tubuh Hanbin menegang ketika mendengar gadis dihadapannya menyebutkan nama yang amat familiar baginya. Lelaki tampan itu mencoba melepaskan pelukan antara dirinya dan gadis dihadapannya itu, ingin mencoba memastikan bahwa yang datang adalah Hayi-nya

Namun Irene malah semakin mengeratkan pelukan diantara ia dan Hanbin dan bahkan ia menaruh dagunya di pundak Hanbin, gadis itu sama sekali tidak memberikan kesempatan pada lelaki dipelukannya itu untuk berbalik

“a..a..e..enggak, kayaknya gua salah ruangan, gua permisi dulu”

Hayi berucap terbata, ia bergerak gelisah hingga akhirnya kakinya dapat ia ajak kompromi untuk pergi dari depan ruangan itu

Hanbin mendorong tubuh gadis dihadapannya itu dan menatapnya marah, ia lalu membawa kakinya melangkah keluar dari ruangannya untuk mengejar Hayi

Lelaki tampan itu mencoba bertanya pada satu persatu staff yang ditemuinya selama ia mencari Hayi didalam gedung kantor, namun hasilnya nihil, bahkan ketika ia menginjakkan kakinya didepan pintu masuk lobby, ia tak melihat Hayi, bayangannya sekalipun

Hanbin mendesah kasar, ia mengusak wajahnya. Kenapa semuanya harus kacau seperti dulu?

~~

Ting..ting

Seseorang baru saja masuk kedalam café, Wonwoo mengalihkan atensinya pada pintu café.Terlihat seorang pria yang sedang mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut café. Wonwoo menyipitkan matanya, ia merasa familiar dengan si pria yang baru saja datang.

My Beautiful RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang