20

165 9 5
                                    

Hayi mendengus kesal saat mendengar perkataan Wonwoo. Memangnya manusia tidak bisa berubah fikiran, ya?

Oh ayolah Hayi, tante Jiwoo bukanlah dirimu yang akan dengan mudahnya goyah dan berubah fikiran!

“dikasih tau tuh didengerin, bukannya malah liatin gua sinis begitu” celetuk Wonwoo dengan mata yang tak mau kalah menatap Hayi sinis juga

“lu kenapasih? Kok perasaan jadi sinis banget sama hubungan gua sama Hanbin? Seinget gua, dulu lu selalu dukung gua sama Hanbin” ucap Hayi, gadis manis itu emosi

Wonwoo menghela nafasnya, apa sahabatnya ini masih tidak mengerti?

“gua Cuma ngingetin, Hi. Lagi pula itu dulu, sebelum Hanbin bikin lo kayak gini”

Hayi membelalakkan matanya, dadanya naik turun, nafasnya tak karuan

“emang gua kenapa?! Gua kenapa sampe sampe bikin lu benci banget sama Hanbin?!”

Wonwoo membuka mulutnya, hendak menjawab pertanyaan Hayi. Namun gadis manis itu langsung menyela nya

“gua yang hindarin Hanbin! Lo  gak seharusnya benci sama Hanbin! Dia gak salah apa apa Wonwoo!!”

Gadis manis itu kini mulai menitikan air matanya, ia tidak mengerti dengan jalan fikiran sahabatnya itu. Seharusnya ia lah yang dibenci, tapi kenapa Wonwoo malah membenci Hanbin? Toh waktu itu Hanbin melakukannya secara tidak sengaja, kan?

Sesaat Hayi hendak melanjutkan kembali kata katanya, Wonwoo langsung memotongnya

“diem gak lo! Gua mau ngomong jangan dipotong!” bentak si lelaki bermata rubah

“gak salah apa apa lo bilang?! Setelah Yebin jadi segede gitu, lo bilang bajingan itu gak salah apa apa?!” bentak Wonwoo lagi, dengan telunjuk yang ia arahkan ke pintu kamar

Hayi memakai blazernya asal, lantas melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu. Ia arahkan langkahnya menuju meja makan, dan dengan sigap, gadis manis itu menggendong putri kecilnya dan membawanya pergi
“Hayi!” panggil Wonwoo

Hayi sama sekali tak menghiraukan panggilan itu, ia benar benar bergegas pergi dari rumah dengan membawa Yujin bersamanya. Jujur ia malas jika harus berdebat dengan Wonwoo hanya soal Hanbin

“mommy, kita mau kemana?” tanya sikecil polos dengan bibir yang belepotan

“Yebin pokoknya ikut mommy hari ini, ya”

“daddy kenapa mommy?” tanyanya lagi

“gakpapa, mommy Cuma pengen kerja ditemenin Yebin aja. Yebin mau kan?”

Gadis kecil itu mengangguk semangat, kapan lagi ia bisa ikut menemani ibunya bekerja jika tidak saat ini? Karena biasanya Hayi tidak pernah mengizinkannya ikut walau ia menangis kencang sekalipun

Di parkiran, Hayi malah bertemu Hanbin yang juga sepertinya akan pergi bekerja. Gadis manis itu bergegas menuju mobilnya sembari mengendap endap, dengan harapan semoga Hanbin tak melihatnya dan Yebin

Namun nahas, Hanbin dengan insthingnya. Lelaki berhidung besar itu menangkap Hayi dan Yebin dengan retina matanya, padahal jarak mereka 10m jauhnya

“Hayi!” panggil Hanbin

Hayi seketika menghentikan langkahnya, ia pun memejamkan matanya

kenapa harus ketauan sih!” gumamnya

Merasa masih ada kesempatan untuk lolos, gadis manis itu melanjutkan langkahnya. Namun lagi lagi Hanbin memanggilnya. Terpaksa kini Hayi benar benar menghentikan langkahnya dan menengok ke arah dimana Hanbin sedang berdiri. Gadis manis itu mengulas senyum canggungseadanya

My Beautiful RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang