Jojo POV
Gue gak tau lagi harus berkata apa kepada perempuan ini. Gue ucapkan terima kasih karena dia bersedia menukar semangkuk bakso yang super pedas dengan miliknya tanpa paksaan dan atas kemauannya sendiri. Tapi dengan begitu tetap gak membuat gue jadi luluh atau suka dengannya, gak sama sekali.
"Terserah, tapi yang harus kamu tau kalau saya cukup takut sama kamu" ucap gue yang entah harus mengatakan apa lagi.
Selgie masih berdiri di hadapan gue dengan tatapan yang gak pernah merasa takut atau bahkan menyesal. Gue pun memilih untuk pergi meninggalkan dia karena gue rasa gak ada lagi urusan antara gue dan dia.
Namun, suara jeritan orang-orang sekaligus suara teriakan maling membuat langkah gue terhenti di depan area gereja. Gue melihat ke arah sumber suara jeritan tersebut.
Dan kalian tau apa yang gue lihat barusan itu apa? Perempuan itu, Selgie, berhenti persis di depan sebuah mobil bus metromini untuk menyelematkan seorang perempuan paruh baya.
Gue gak tau apakah perempuan itu hendak bunuh diri dan tiba-tiba di selamatkan oleh Selgie atau apa, karena gue tidak melihat secara rinci.
Panik? Jujur gue panik. Meskipun gue tidak ada sangkut pautnya dengan Selgie, tetap saja satu-satunya orang yang tau mengenai identitasnya di sini adalah gue.
"Heh Bang, turun lo sini tanggung jawab!" Teriak Selgie ke arah supir metro mini.
"Sini lo Bang turun!" Teriaknya lagi galak.
'apa sih yang dia lakuin?' kata gue dalam hati sambil memperhatikan apa yang sedang terjadi.
Supir metro mini menepikan mobilnya sedikit kebahu jalan karena kendaraan di belakangnya mulai memanjang meninbulkan kemacetan, lalu supir metro mini yang barusan di teriakin dia akhirnya keluar.
Seluruh orang-orang menjadi berkumpul, saling desak ingin tahu apa yang terjadi. Sehingga apa yang gue lihat pun jadi tak terlihat karena tertutupi masa.
Karena gue penasaran, gue pun berbalik arah menuju kerumunan orang untuk mengetahui apa yang selanjutnya terjadi.
"Apa sih lu teriak-teriak hah, mau ape?" Tanya sopir metro mini.
"Tanggung jawab Bang, liat nih Abang udah nabrak ibu ini" tunjuk Selgie ke ibu yang gue liat memang tergores di bagian siku dan lutut dengan suara gak takut sama sekali. Padahal dia bukan warga asli sini, dia pendatang.
"Kenape gua yang kudu tanggung jawab, urusannye ame gua di sebelah mane? Terus ape yang harus gua tanggung jawabin hah? Kalian semue pada liatkan kalo eni ibu-ibu nyebrang seenak jidatnye? Pan kalo mau nyebrang harusnya noh, disana noh ada penyebrangan khusus" Balas si bapak supir metro mini.
"Abang yang salah, bawa mobil kok ugala-ugalan. Gak liat apa dari jauh-jauh sana kalo ibu ini tadi lari ngejar maling?" Gue liat Selgie gak mau kalah.
"Iya Bang, emang Ibu ini salah juga soalnya nyebrang gitu aja tapi posisinya dia lagi mepet ngejar maling" sahut laki-laki sebaya gue.
"Tuh kan ada saksi lain, bukan cuma saya aja" ucap Selgie.
"Ya terus gua kudu gimane? Lagian ini kenape pade ngurusin gua, malingnye gak lu pade kejar ape hah?" Tanya supir metro mini yang mengingatkan masa kalau mereka tadi lagi ngejar maling. Setelah itu masa pun berlari kembali mengejar maling.
Percuma bapak-bapak ibu-ibu, malingnya juga udah sampai di rumahnya.
"Bang woy, ini gimana gua kudu buru-buru sampe. Kalo masih lama gua pindah metro mini nih" ucap seorang penumpang yang di setujui penumpang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pursuit of Love (Completed)
FanficAkhirnya Selgie, gadis yang hiper aktif, absurd dan sedikit gila berada pada titik menyerah dalam mengejar cinta seorang Jojo. Karena Jojo tidak cukup baik yang Selgie kira. Kata-katanya tenyata selama ini menyakiti hatinya, bahkan mampu membuka mat...